Riset Sistem Bilik Sterilisasi KOMPOR UPI dalam Upaya Pencegahan COVID-19 di Masyarakat

Bandung, UPI

Salah satu upaya UKM KOMPOR UPI dalam upaya pencegahan COVID-19 di masyarakat adalah dengan melakukan riset sistem bilik sterilisasi. Melihat kondisi saat ini, penyebaran COVID-19 di Indonesia sangat tinggi. Tercatat, pada tanggal 5 April 2020 telah mencapai angka 2.273 kasus. Maka dari itu diperlukan bilik sterilisasi yang berfungsi sebagai upaya menghilangkan virus yang berada di tubuh dan barang bawaan manusia dengan menggunakan suatu bahan disinfektan.

Dalam pembuatan bilik sterilisasi, diperlukan riset sistem-sistem yang diaplikasikan pada alat tersebut. Selama proses riset, KOMPOR UPI telah berhasil menghasilkan tiga sistem utama pada bilik sterilisasi, yaitu sistem pengkabutan berbasis nano partikel dengan menggunakan mist maker ultrasonic. Lalu sistem otomatisasi saklar mesin dengan menggunakan sensor gerak. Lalu untuk membunuh bakteri, dignakan sistem lampu ultraviolet yang dikontrol dengan menggunakan saklar. Bahan rangka pun UKM KOMPOR UPI telah membuat kesimpulan bahwa bahan stainless steel cocok untuk digunakan sebagi rangka bilik sterilisasi karena bahan tersebut merupakan food grade, kuat, dan tahan karat. Berdasarkan hasil riset tersebut, UKM KOMPOR UPI mengaplikasikan hasil risetnya di alat Sterilization Chamber Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM).

Pada hari Minggu, 3 Mei 2020, dilaksanakan “Program Pengabdian Pada Masyrakat Bantuan Pencegahan Dampak Covid-19 Dan Sosial Ekonomi Kepada Masyarakat RW 15 Kampung Andir Desa Gudang Kahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat”. Dalam kegiatan tersebut, dihibahkan  Sterilization Chamber sebagai upaya pencegahan COVID-19 di lingkungan tersebut.  Kegiatan in dihadiri oleh Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd , Direktur Direktorat Kemahasiswaan Dr. Mupid Hidayat, M.A, Kepala Divisi Pembinaan Organisasi Kemahasiswaan Dr. Sandey Tantra Paramitha, M.Pd , Aparat desa gudangkahuripan, ketua RW 15, Pengurus DKM Mesjid Al Ahqof dan Tokoh Masyarakat Setempat.

Harapannya, dengan adanya kegiatan ini dapat membantu pencegahan virus di daerah tersebut. Karena tugas seorang mahasiswa adalah dapat hadir di tengah masyarakat dan membantu menyelesaikan permasalahan yang ada dengan solusi-solusi yang tepat. (M. Ridwan)