Rizki Muhammad, Mengukir Sukses Sejak Usia Muda

Bandung, UPIphoto 1

Kehidupan tak semulus yang kita bayangkan, tidak selamanya mulus dengan rasa senang karena terkadang pun sedih. Sejak lahir kita tak bisa memilih kehidupan apa yang diinginkan. Karena sejak lahir kita bukan memilih melainkan menjalankan kehidupan tersebut untuk mencapai apa yang diinginkan. Semua kehidupan sudah diatur Allah, hanya saja kita yang mengaturnya untuk menjalankannya.

Begitu pun apa yang dirasakan salah satu lelaki hebat ini. Pintar, tinggi, saleh, ramah, aktif di mana pun dan sukses. Itulah salah satu ciri dan karakter yang dimiliki pemuda berdarah Sunda bernama Rizki Muhammad Ramadhan. Kang Rizki adalah sapaan akrab dari pemuda ini. Kang Rizki lahir di Sukabumi pada 22 Maret 1992. Menjadi anak pertama yang memiliki dua adik yaitu laki-laki dan perempuan, membuatnya menjadi kakak yang bijak, dewasa dan bertanggung jawab.

Sejak kecil dia dididik untuk menjadi anak yang pintar dan berprestasi dengan cara terus belajar. Dengan didikan tersebut, mengantarkannya menjadi anak yang berprestasi. Selama SD hingga SMA dia selalu mendapatkan dan mempertahankan peringkatnya yaitu peringkat 1. Karena itulah dia selalu ditunjuk untuk diikutkan mengikuti berbagai lomba dan olimpiade sebagai perwakilan dari sekolahnya. Ketika SMA dia pernah mengalami nilai turun, tetapi dia segera mengembalikan semua nilai-nilai yang turun menjadi bagus dan berprestasi lagi. Ketika itu, dia mulai memikirkan masa depannya untuk melanjutkan kuliah dimana dan mengambil jurusan apa.

Karena lahir dalam keluarga pendidik dan berpendidikan, dia memutuskan untuk menjadi seorang guru melanjutkan kedua orang tuanya. Sehingga dia memilih kuliah di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung. Kang Rizki ikut jalur SNMPTN. Sambil menunggu hasil SNMPTN, dia daftar kuliah di tempat lain di STKIP Sukabumi. Ternyata dia lolos dan harus segera daftar ulang, disaat itu kang Rizki merasa bingung, karena cemas di UPI akan keterima juga.

Saat itulah dia memutuskan untuk mengambil STKIP. Jelang keputusannya tersebut, pengumuman SNMPTN dibuka dan ternyata dia lolos di UPI dengan jurusan Sosiologi. Dia sangat bersyukur dan dia mengambilnya. Resikonya saat itu dia harus siap kuliah di dua tempat dan dua kota yaitu Bandung dan Sukabumi. Awalnya dia merasa kerepotan tetapi pada akhirnya dia mengambil kuliah kelas karyawan di STKIP setiap sabtu dan minggu. Maka setiap hari itu, dia harus pulang ke Sukabumi.

Walaupun dia aktif di dua kota tetapi dia masih bisa berprestasi. Prestasinya itu adalah juara 2 dan peraih Diligent Award, One Asia Foundation Jepang. Dia selalu berpikir untuk terus berprestasi agar menjadi orang yang sukses dan membanggakan.

“Man Jadda Wajada, barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan berhasil,” itulah pepatah yang selalu menjadi semangat bagi Kang Rizki untuk meraih cita-citanya sehingga pepatah itu dijadikan moto hidup yang dapat memotivasinya untuk terus melangkah menata masa depannya yang cerah. Memiliki banyak segudang prestasi tidak membuatnya cepat puas dan sombong. Kang Rizki selalu mencoba terus berusaha untuk menambah prestasi sebanyak-banyaknya. Walaupun berbagai kesibukan datang menghampirinya, dia selalu bisa mengatasinya.

Kesuksesan adalah pencapaian keberhasilan dari usaha yang dilakukan. Terkadang berbagai hambatan dan masalah datang menghampiri untuk menghambat proses kesuksesan tersebut. Begitu pun terjadi pada kang Rizki, setiap langkah usaha demi usaha yang dilakukan selalu saja muncul masalah. Masalah yang tidak diharapkan, yang tak terduga selalu menjadi penghambatnya. Namun dia tidak menjadikan masalahnya sebagai penghalang untuk menyerah dan terhenti di tengah jalan. Padahal dia memiliki banyak kesibukan. Tetapi dia selalu mempunyai cara untuk mengatasinya.

Terbukti dia aktif di organisasi-organisasi kampus yaitu sebagai Ketua Angkatan jurusan Sosiologi, Ketua BEM HIMA Pendidikan Sosiologi, Ketua Umum Jurnalis Mahasiswa Pendidikan Sosiologi (JMPS), Ketua Departemen Pendidikan Senat Mahasiswa FPIPS dan Staf Dirjen Humas Kementrian Komunikasi dan Informasi BEM REMA UPI. Selain di dalam, dia juga aktif di luar dengan mengikuti UKM Lembaga Penelitian dan Pengkajian Intelektual Mahasiswa (LEPPIM) UPI. Walaupun kesibukannya sangat banyak, tetapi tidak ada satu pun organisasi itu yang membuat prestasinya menurun, bahkan malah membuatnya semakin berprestasi.

Maka dari itu, tak heran di usianya yang relatif muda sudah banyak prestasi yang diraihnya. Diantaranya Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Kota-Kabupaten Sukabumi, kemudian menjadi Mahasiswa Berprestasi, serta menjadi peraih FPIPS Award sebagai Lulusan Terbaik Prodi Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan Indonesia (2014). Kang Rizki juga menjadi Delegasi One Asia Convention Bandung kerja sama antara One Asia Foundation Jepang – UPI (2013), Delegasi Observasi Kebudayaan di Singapura, Malaysia dan Thailand (2013) dan Delegasi Student and Lecturer Exchange Program “Let’s Develop and Practice Education Multicultural Coexistences” di Shizuoka University Jepang (2013).

Manajemen waktu kunci dari semuanya, harus me-manage dengan baik dan konsisten dilakukannya. Cara memanajemen waktu tersebut, dengan membuat rencana berupa jadwal kegiatan aktivitas apa saja yang dilakukan untuk seminggu kedepan. Maka sudah terencana dengan baik dan teratur, tinggal melakukannya.

Kesukesan yang dimiliki Kang Rizki Muhammad tidak hanya dalam bidang kuliah dan organisasi saja melainkan dalam bidang bisnis. Pada bidang bisnis tersebut dia mencampur adukan dengan hobinya yaitu menulis dan membaca buku. Terbukti dengan hobi itu, Kang Rizki menjadi penulis muda dengan membuat dan menerbitkan dua buku, yang berjudul “7 Mata Air Menuju Sukses” dan “Partisipasi Politik Masyarakat Desa”. Memang sebelumnya sudah banyak artikelnya yang dimuat di media cetak. Tetapi kini dia mencoba membuat buku dan ternyata buku tersebut berhasil sukses di kalangan masyarakat terutama Mahasiswa, dengan laku terjual dipasaran. Tidak terbayangkan oleh dirinya dari hobi berubah menghasilkan uang. Di tahun 2014 lah dia baru membuat buku dan langsung diterbitkan. Masih tahun yang sama, kemudian kang Rizki membuat buku kedua. Buku kedua tersebut baru saja diterbitkan.

Di balik kesuksesan pasti ada kegagalan. Setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan. Itupun terjadi pada Kang Rizki Muhammad. Di mana sebelum sukses seperti saat ini, dia pernah mengalami kegagalan yang sangat pahit, bahkan membuatnya sangat jera untuk tidak mengikutinya lagi. Kegagalan tersebut yaitu menjadi korban penipuan. Dia tertipu uang sebanyak 33 juta rupiah. Awalnya kejadian itu membuatnya terpukul dan sedih. Tetapi tak berlarut-larut memikirkannya, kang Rizki terus bangkit dan menjadikan kejadian itu sebagai hikmah yang berharga.

Setelah itu, dia kembali menjadi kang Rizki yang hebat, sukses, dan beprestasi. Menurutnya dibalik keberhasilan yang dia raih, ada dua orang yang selalu menjadi penyemangatnya, yaitu orang tuanya. Dimana orangtua menjadi inspirasi sekaligus motivasi bagi Kang Rizki. Keinginannya yang tidak ingin mengecewakan orang tua membuat dia tidak main-main dalam menjalani hidup dan terus berusaha untuk berhasil. Dan berkat orang tualah dia bisa sukses seperti saat ini dengan doa-doa yang selalu dipanjatkan oleh kedua orang tuanya.

Kang Rizki yang memiliki passion di bidang pendidikan ini, mempunyai cita-cita dan harapan menjadi dosen, rektor dan menteri pendidikan. Itu semua terinspirasi dari kedua orang tuanya yang menjadi guru. Selain itu, pemuda ini sangat terinspirasi oleh idolanya yaitu Anies Baswedan yang sekarang menjadi Menteri Pendidikan. Maka dari itu, dia berencana akan melanjutkan studinya ke jenjang S2 sembari bekerja. Dengan melanjutkan S2, dia berharap semua impian dan cita-citanya selama ini tercapai. “Gapailah mimpimu dan suksesmu setinggi langit,” ujar Rizki Muhammad Ramadhan.  (Nurani Aulia Oktaviona Putri, Mahasiswa Ilmu Komunikasi, FPIPS, UPI)