SETALI UPI 2016 SIAP DIGELAR

SETALIBandung, UPI

Dalam kaitannya dengan perkembangan terbaru di dunia kebahasaan, kini isu linguistik forensik semakin populer karena banyak masalah-masalah yang muncul misalnya permasalahan yang dihadapi para penyidik unit Reskrim yang berkaitan dengan penyidikan tindak pidana berbarang bukti data kebahasaan sebagaimana maraknya modus kejahatan dan tindak pidana baru yang berbarang bukti data kebahasaan menuntut pendekatan dan aplikasi ilmu pengetahuan modern (dalam hal ini linguistik forensik) yang secara aksiologis mampu menguraikan perkara pidana berbarang bukti data kebahasaan secara tuntas.

Menyikapi hal tersebut, Program Studi Linguistik Sekolah Pascasarjana UPI dan Fakultas Pendidikan Bahasa Dan Sastra UPI (FPBS) bekerjasama dengan Masyarakat Linguistik Indonesia cabang UPI kembali menyelenggarakan pertemuan ilmiah internasional dalam Seminar Tahunan Linguistik (SETALI UPI) tahun 2016 bertemakan “Linguistik Forensik untuk Keadilan”. Dengan dua pembicara utama, Prof. John Gibbons yang pernah menjabat sebagai Presiden dari International Association of Forensic Linguists pada tahun 2003-2005 dan bekerja di Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) di bidang Linguistik Forensik tahun 2001-2005 dan Prof. E. Aminudin Aziz yang merupakan salah satu pendiri linguistik Forensik di Indonesia dan beliau adalah guru besar di Universitas Pendidikan Indonesia.

SETALI 2016 hadir dalam tiga bentuk kegiatan utama: 1) Pra-SETALI (30-31 Mei 2016) diselenggarakan di awal kegiatan selama dua hari dalam bentuk workshop untuk mahasiswa, dosen dan anggota kepolisian Republik Indonesia. Tema kegiatan ini yaitu “Analisis Bahasa dari Sudut Pandang Analisis Forensik”. 2) SETALI (1-2 Juni 2016) adalah singkatan dari Seminar Tahunan Linguistik UPI yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali. Ini merupakan sentral kegiatan pada SETALI 2016 yang menghadirkan para peneliti, pengamat, pengajar, dan mahasiswa untuk menyajikan makalah dalam bidang kajian Linguistik Forensik dan bidang-bidang linguistik lainnya. 3) Pasca-SETALI (3 Juni 2016) yang diselenggarakan di akhir kegiatan selama satu hari dalam bentuk Public Lecture untuk para peneliti, pengamat, pengajar, dan mahasiswa bahasa di seluruh Indonesia. Tema Kegiatan ini yaitu  “Mengenal  Linguistik Forensik”.

Acara sedemikian rupa telah digagas dengan tujuan agar mampu menggalakkan kegiatan penelitian bahasa dan penulisan ilmiah tentang bahasa; membangun komunitas akademik melalui pertemuan ilmiah internasional secara berkala; Menunjukkan jalur peminatan pada masyarakat inguistik dalam mengakomodasi perkembangan terbaru di dunia Linguistik; serta Terbentuknya kompetensi minimal penyidik dalam bidang linguistik forensik dengan indikator mampu menangani perkara pidana berbarang bukti data kebahasaan. (ay-ls)