Singgung Gempa Cianjur, Epon Ningrum: Penting Kuatkan Generasi yang Literasi Bencana

Bandung – UPI

Prof. Dr. Epon Ningrum, M.Pd selaku Guru Besar Ilmu Pengetahuan Geografi UPI dalam Pengukuhan Guru Besar yang diselenggarakan UPI pada Selasa (22/11/22) Epon menyatakan pemikirannya untuk memperkuat peran pendidikan geografi dalam membangun generasi literasi bencana. Literasi bencana digunakan sebagai upaya beradaptasi menghadapi bencana, baik sebelum maupun pasca bencana. “Indonesia merupakan daerah rawan bencana. maka dari itu, penting untuk menguatkan generasi literasi bencana.” Kata Epon.

Epon juga menjelaskan pentingnya generasi literasi bencana diterapkan pada generasi Z. Literasi merupakan salah satu kompetensi utama di abad ini dan bencana adalah fenomena yang konstan, konsisten, dan berkelanjutan sehingga generasi Z perlu dibekali literasi bencana di meja sekolah.

Selain Epon, terdapat Prof. Dr. Dra. Berliana, M.Pd yang menyampaikan pidato pemikirannya tentang olahraga sebagai sarana emansipasi dan inklusi sosial perempuan saat dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Gender Dalam Olahraga. Rektor UPI juga kukuhkan Prof. Dr. Drs. Mamat Ruhimat, M.Pd menjadi Guru Besar dalam bidang Ilmu Pendidikan Geografi. Mamat menyampaikan pemikirannya dalam pidato pengukuhannya mengenai peningkatan kompetensi literasi geografis peserta didik melalui pemanfaatan teknologo 360 virtual learning stimulations. Pemikiran keempat saat pengukuhan tersebut dilengkapi oleh Prof. Dr. Drs. Raden Boyke Mulyana, M.Pd yaitu mengenai pembinaan usia muda dalam keolahragaan ditinjau dari ilmu kepelatihan olahraga.

Ke empat Guru Besar tersebut dikukuhkan Prof. H. M. Solehuddin, M.Pd., M.A. selaku rektor UPI. Pengukuhan Guru Besar tersebut dilaksanakan di Gedung Achmad Sanusi UPI dan dibagi ke dalam dua sesi pengukuhan. Sesi pertama ini dilangsungkan pada Selasa (22/11/22) dilanjutkan sesi ke dua pada Rabu (23/11/22).

Pada hari kedua ini, rektor UPI kukuhkan empat Guru Besar yaitu, Prof. Dr. Drs. Munawar Rahmat, M.Pd. sebagai Guru Besar bidang Ilmu Pendidikan Agama Islam. Munawar juga menjabarkan pemikirannya terhadap pengembangan pendidikan agama islam berbasis tasawuf untuk meningkatkan religiuitas-substantif dan damai bagi mahasiswa. Pidato pengukuhan dilanjutkan oleh Prof. Dr. Hj. Vismaia Sabariah Damaianti, M.Pd. sebagai Guru Besar bidang Ilmu Pendidikan Literasi. Vismaia juga meyampaikan pemikirannya yang solutif yaitu membangun masyarakat Indonesia yang literat untuk kehidupan yang cendekia. Pidato pemikiran ketiga disampaikan oleh Prof. Dr. Drs. Asep Herry Hermawan, M.Pd. sebagai Guru Besar pada Ilmu Pengembangan Kurikulum yang mencanangkan problematika dan startegi meningkatkan literasi kurikulum satuan pendidikan. Pengukuhan terakhir diberikan kepada Prof. Dr. Drs. Dedi Koswara, M. Hum. sebagai Guru Besar bidang Ilmu Sastra dan Budaya Daerah yang memberikan pemikirannya mengenai Transformasi dari kelisanan (orality) cerita pantun Sanghyang Jagatrasa. (Ajeng Puspa Regina, Jurnalistik 2020, Kontributor Humas UPI Ed.HN)