Surya Kresnanda, Memaksimalkan Potensi Diri

Bandung, UPIphoto 1

Setelah lulus SMA, seseorang akan memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yaitu universitas. Sebagai mahasiswa, tentunya akan banyak pengalaman baru yang kita dapatkan. Dari mulai belajar untuk hidup mandiri, berorganisasi, hingga membiasakan diri mengerjakan tugas yang seabrek jumlahnya. Tugas yang kita kerjakan tentunya berbeda dengan saat kita SMA. Tidak jarang tugas tersebut mengharuskan kita untuk berbicara dan presentasi di depan umum. Nah, kemampuan berbicara inilah yang butuh kita pelajari.

Seni berbicara di depan umum seringkali dikenal sebagai public speaking. Keahlian berbicara yang dimaksud bukan sekadar bisa bicara, melainkan bagaimana pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik oleh audience. Dengan semakin terbukanya pintu menuju era globalisasi, tentu saja keterampilan komunikasi menjadi salah satu penentu kesuksesan seseorang, terutama di dunia kerja. Karena itulah saat ini banyak sekolah dan tempat kursus yang menawarkan program pembelajaran public speaking. Sekolah-sekolah tersebut berlomba menyediakan trainer yang ahli dan tersertifikasi dalam bidangnya. Salah satu trainer yang ahli di bidang tersebut adalah Surya Kresnanda.

Pria yang lahir di Surabaya, 16 September 1987, ini ternyata sudah tertarik dengan dunia public speaking dan training sejak duduk di bangku SMA. Dirinya mengaku merasakan personal change yang nyata setelah mengikuti sebuah training tentang Leadership. Sejak itulah ia menetapkan cita-citanya sebagai seorang trainer. Di sela kesibukannya sebagai trainer dan dosen, ia sering memberikan pelatihan dan pendampingan dalam leadership dan personal development. Setiap orang memiliki cara mengajar yang berbeda-beda. Menariknya, Surya menerapkan pembelajaran berbasis Neuro-Linguistic Programming (NLP). Neuro-Linguistic Programming atau disingkat NLP sendiri adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur internal manusia mengenai bagaimana manusia berpikir, berkomunikasi, dan berperilaku. Jadi belajar NLP sama saja dengan belajar tentang diri kita sendiri.photo 2

Dengan belajar NLP, kita akan lebih mudah mencapai kualitas yang kita harapkan. Layaknya mendesain sebuah ruangan, kita bisa memilih apa yang ingin kita letakan di dalam otak kita. Dari visual, suara, pengalaman, rasa, dan indera lainnya. Intinya kita dapat menghapus perilaku yang tidak kita inginkan untuk kita ubah sesuai dengan kondisi mental, emosional dan fisik yang kita inginkan. Bahkan teknik NLP bisa digunakan sesuai kebutuhan, misalnya dapat juga digunakan untuk menyembuhkan phobia seseorang. Wah, hebat ya? Tidak heran program pembelajaran public speaking yang menggunakan metode ini semakin berkembang.

Bagi Surya, di mana ada manusia, di situ ada aset penting yang harus dikembangkan. Atas alasan itulah ia memilih dunia kepemimpinan pengembangan manusia sebagai wilayah kerjanya. Jika tidak sedang bekerja sebagai trainer, Surya mengisi waktunya dengan melakukan hobi yang disenanginya, yaitu berolahraga dan fotografi. Olahraga yang sering dilakukannya termasuk fitness dan bersepeda. Ia juga termasuk penggiat B2W (Bike To Work). Dengan hobinya akan olahraga, tidak heran jika ia dapat menjalani aktivitasnya yang padat sebagai seorang trainer.

Tidak cukup hanya dengan mengajar, Surya juga menulis sebuah buku berjudul “Generasi MPV (Muda Profesional Visioner)”. Pengalamannya dalam bidang public speaking dan leadership ia tuangkan ke dalam buku berjumlah 216 halaman tersebut. Setelah diterbitkan, bukunya mendapat sambutan baik di kalangan pembaca. Ia pun menegaskan dalam bukunya bahwa aspek yang dibutuhkan seseorang agar dapat bersaing di dunia profesional adalah jiwa pembelajar, visi dan misi masa depan, dan sikap profesional. Pria yang memiliki pembawaan ramah ini tidak pelit dalam membagikan kiatnya bagaimana menjadi seorang penulis.

“Yang penting nulis saja sebanyak-banyaknya. Jangan terlalu banyak mikir, nanti malah tidak akan jadi-jadi nulisnya. Menulis itu membiasakan diri untuk berpikir. Berpikir saja tidak cukup menghasilkan sebuah tulisan. Just do it.” Baginya, menulis merupakan salah satu skill yang butuh dikuasasi dalam hidup selain public speaking. Ia senang jika saat ini banyak buku-buku motivasi yang beredar di masyarakat, dan hal tersebut perlu ditingkatkan. Agar semakin banyak yang termotivasi dan melakukan perubahan diri kearah yang lebih positif. Ia menyampaikan harapannya terhadap generasi muda Indonesia saat ini. “Jadilah pemimpin bagi diri. Pimpin dirimu untuk produktif dan positif.” Pesan pria yang menyelesaikan Master Degree nya di Universitas Pendidikan Indonesia ini. (Dea Bara Augia, Mahasiswa Ilmu Komunikasi FPIPS UPI)