Tafsir Tarbawy (Q.S. Al-Muzzammil ayat 20)

Kajian subuh bersama Dr. KH. Aam Abdussalam, M.Pd. kali ini membahas tentang Q.S. Al-Muzzammil ayat 20 sebagai upaya untuk memahami wujud kasih sayang Allah Swt. melalui peringanan pelaksanaan ibadah. Maka dari itu, penjelasan beliau berikut ini bisa dijadikan bahan rujukan oleh umat Islam dalam memahami salah satu wujud dari bentuk kasih sayang Allah Swt. kepada hamba-Nya.

Dilansir dari unggahan di kanal YouTube TVUPI Digital pada Rabu, 22 September 2021/15 Safar 1443 H menjelaskan tentang hal tersebut.

اِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ اَنَّكَ تَقُوْمُ اَدْنٰى مِنْ ثُلُثَيِ الَّيْلِ وَنِصْفَهٗ وَثُلُثَهٗ وَطَاۤىِٕفَةٌ مِّنَ الَّذِيْنَ مَعَكَۗ وَاللّٰهُ يُقَدِّرُ الَّيْلَ وَالنَّهَارَۗ عَلِمَ اَنْ لَّنْ تُحْصُوْهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ فَاقْرَءُوْا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْاٰنِۗ عَلِمَ اَنْ سَيَكُوْنُ مِنْكُمْ مَّرْضٰىۙ وَاٰخَرُوْنَ يَضْرِبُوْنَ فِى الْاَرْضِ يَبْتَغُوْنَ مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ ۙوَاٰخَرُوْنَ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۖفَاقْرَءُوْا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُۙ وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَاَقْرِضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًاۗ وَمَا تُقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدَ اللّٰهِ ۙهُوَ خَيْرًا وَّاَعْظَمَ اَجْرًاۗ وَاسْتَغْفِرُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ࣖ ٢٠

Artinya: Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa engkau (Nabi Muhammad) berdiri (salat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersamamu. Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menghitungnya (secara terperinci waktu-waktu tersebut sehingga menyulitkanmu dalam melaksanakan salat malam). Maka, Dia kembali (memberi keringanan) kepadamu. Oleh karena itu, bacalah (ayat) Al-Qur’an yang mudah (bagimu). Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit, dan yang lain berjalan di bumi mencari sebagian karunia Allah serta yang lain berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) darinya (Al-Qur’an). Tegakkanlah salat, tunaikanlah zakat, dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)-nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Mohonlah ampunan kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Al-Muzzammil: 20)

Surah Al-Muzzammil ayat ke-20 merupakan tafsir/taisir/nasakh atas ayat pertama dalam surah ini. Pada ayat ini ditegaskan bahwa Allah Swt. memberikan belaian kasih sayang, pengakuan, dan penghargaan kepada setiap manusia diantaranya dalam wujud memaafkan dan meringankan pelaksanaan ibadah, sebab Allah Swt. tahu ukuran malam dan siang serta kadar ibadah yang dilakukan oleh manusia pada setiap harinya. Imam Qurtubi berpendapat bahwa yang dimaksud dengan sesuai kadarnya adalah yang menyangkut dengan bacaan, beliau menyatakan bahwa seseorang hendaknya tetap membaca sesuai dengan kesanggupan walaupun bacaannya sedikit atau tidak banyak. Kemudian pendapat dari Imam Alwasit yang menyatakan untuk mendirikan salat selama kita segar. Kedua pendapat diatas merupakan penjelasan dari maksud wujud keringanan yang diberikan oleh Allah Swt. kepada setiap hamba-Nya untuk terus meningkatkan kualitas ibadah mereka.

Wujud lain dari bentuk keringanan beribadah yang Allah Swt. berikan kepada hamba-Nya adalah mendirikan salat sesuai dengan kemampuan masing-masing khususnya bagi orang yang sedang sakit, bahkan sunat bisa ditinggalkan dengan tetap memperoleh pahala. Kemudian perjalanan mencari nafkah dan berjihad yang diberikan keringanan untuk menjamak (menggabungkan) atau mengqashar (meringkas) salat fardhu. Serta meringankan pelaksanaan beribadah sesuai dengan kondisi yang sedang terjadi.

Sebagai seorang hamba hendaknya kita selalu patuh kepada Allah Swt. dengan melaksanakan salat lima waktu dan menunaikan zakat yang merupakan poros utama pada keimanan seseorang, serta melakukan segala kebaikan untuk memperoleh ridho Allah Swt.. Karena setiap kebaikan yang kita arahkan untuk Allah Swt. akan dibalas dengan 10 kali sampai 700 kali. Segala kebaikan yang kita lakukan di dunia dengan mengharap ridho-Nya juga akan ditemukan di sisi Allah Swt. dengan pahala yang lebih besar. Beliau juga menambahkan bahwa hendaknya kita untuk selalu mengevaluasi ibadah yang kita lakukan dengan beristighfar dan miminta ampunan serta rahmat dan karunia-Nya, karena kita tidak bisa memastikan apakah amal ibadah dan salat yang kita lakukan itu diterima oleh Allah Swt. (Cikal Aktar Muttaqin)