Teater Lakon Berjaya Di Ajang Festival Drama Basa Sunda

Teater Lakon Jaya
Bandung, UPI

Teater Lakon Universitas Pendidikan Indonesia kembali menunjukkan eksistensinya dalam bidang teater. Teater Lakon berhasil mengukir prestasi dalam ajang Festival Drama Basa Sunda (FDBS) yang diselenggarakan Teater Sunda Kiwari di Gedung Rumentang Siang, dari tanggal 18 April s.d. 8 Mei 2016. Dari piala yang diperebutkan, Teater Lakon berhasil memboyong tujuh piala FDBS ke kampus UPI Bumi Siliwangi.

Piala yang didapatkan oleh Teater Lakon yaitu Penata Musik Pinunjul dimenangkan oleh Ridwan Saidi (Bobi Getih), Aktris Pinunjul dimenangkan oleh Deska Mahardika, Aktor Pinunjul diraih oleh M. Aditya, Sutradara Pinunjul dimenangkan oleh Chayanda Nurhadi Hasan (Acil), Piala Pementasan Pinunjul I dan Pementasan Pinunjul IIserta Piala Bergilir FDBS. Sedangkan dua piala lagi yaitu Artistik Pinunjul dan Pementasan Pinunjul III dimenangkan oleh Teater Awal, UIN Bandung. Selain itu, ada juga penganugerahan naskah favorit yaitu Jam Hji Dua Puluh Salapan Menit Karya Ayi G. Sasmita.

FDBS rutin dilaksanakan setiap tahun sejak 1990 hingga sekarang. FDBS merupakan festival yang diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melestarikan bahasa, seni, dan budaya sunda. FDBS tahun ini diikuti oleh 63 peserta dari Jawa Barat dan 1 peserta dari Kalimantan. Ada tujuh naskah yang dipentaskan dalam FDBS ke-17 tahun 2016 ini yaitu Dayeuh Simpe karya Lugiena De, Jam Hiji Dua Puluh Salapan Menit karya Ayi G. Sasmita, Kalangkang karya Nunu Nazaruddin Azhar, Manusa Jero Botol saduran bebas Rosyid E. Abby dari Naskah Manusia Dalam Botol karya Yusep Muldiyana, Mojang Dua Rebuan karya Dadan Sutisna, Nu Garering karya Dhipa Galuh Purba, dan Polbakik karya Arthur S. Nalan.Teater Lakon Juara FDBS

Dari tujuh naskah tersebut Teater Lakon mementaskan naskah Kalangkang karya Nunu Nazaruddin Azhar dan naskah Manusa Jero Botol saduran bebas Rosyid E. Abby dari Naskah Manusia Dalam Botol karya Yusep Muldiyana. Juri dalam FDBS ke-17 tahun 2016 yaitu Godi Suwarna, Rahman Sabur, dan Bambang Arayana. Mereka merupakan seniman, budayawan yang mumpuni dalam bidangnya sehingga tak perlu diragukan lagi soal penilaiannya.

Setiap usaha tentu memerlukan pengorbanan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Latihan rutin, tekad yang kuat dan berusaha dengan sungguh-sungguh adalah kunci kemenangan Teater Lakon dalam ajang FDBS 2016. Berkat hasil yang telah diperoleh, Teater Lakon diundang oleh Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, untuk mementaskan kembali pementasan naskah Kalangkang dan Manusa Jero Botol di Purwakarta.Teater Lakon

Kamil Mubarok, Ketua Teater Lakon, berharap kemenangan dalam ajang FDBS ini menjadi motivasi para pengurus dan anggota Teater Lakon untuk terus meraih prestasi. “Jangan sombong dengan prestasi dan kemenangan yang telah kita peroleh. Piala ini harus menjadi motivasi untuk terus berprestasi dan meraih prestasi yang lebih besar lagi dalam ajang nasional maupun internasional. Teruslah belajar dan berlatih dengan ikhlas, jangan pernah merasa puas dengan torehan yang telah kita peroleh. Mental juara Teater Lakon harus terus diwarisi oleh generasi selanjutnya. Buktikanlah dan suarakan jargon kita dengan keras Teater Lakon…Jaya”.

Diharapkan, kesenian khususnya teater di UPI semakin maju dan berkembang, tentunya dengan dukungan dari pihak kampus. Sarana dan prasarana yang mendukung sangat dibutuhkan untuk menciptakan hasil yang lebih baik. Teater Lakon akan selalu berusaha mengukir prestasi dan mengharumkan kampus UPI. Motto Teater Lakon “Berubah untuk Berkembang, Berkembang untuk Berbuah” akan selalu terpatri dalam setiap jiwa anggota dan pengurus Teater Lakon. Kami akan selalu berusaha agar Teater Lakon tetap Jaya. (KM-Jurnalis12/WAS)