The 8th Icollite 2024: Embracing Digitalization in Language, Literature, Culture, and Education
|Bandung, 24/7 – Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kembali menggelar acara internasional bergengsi dalam bidang bahasa, sastra, budaya, dan pendidikan, yaitu The 8th International Conference on Language, Literature, Culture, and Education (Icollite). Acara yang mengusung tema “Embracing Digitalization in Language, Literature, Culture, and Education” ini diselenggarakan secara daring dan disiarkan langsung dari Auditorium Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (FPBS) UPI. Konferensi tersebut dihadiri oleh 366 presenter dari berbagai universitas dan instansi dengan 23 partisipan aktif yang turut mengikuti jalannya diskusi selama konferensi berlangsung.
Acara yang berlangsung pada hari Rabu, 24 Juli 2024 ini mengundang sejumlah pembicara terkemuka dari dalam dan luar negeri. Keynote speaker yang hadir, di antaranya, Prof. Ahmad Bukhori Muslim, M.Ed., Ph.D. dari Universitas Pendidikan Indonesia, M. Sidury Christiansen, Ph.D. dari University of Texas at San Antonio, Amerika Serikat, dan Azhar Ibrahim, Ph.D. dari National University of Singapore meskipun beliau berhalangan hadir karena kondisi kesehatan. Selain itu, beberapa pembicara fitur turut memperkaya wawasan para peserta konferensi, di antaranya Dr. Sudarsono, S.Pd., M.A., Dr. Iyen Nurlaelawati, M.Pd., Dr. Jatmika Nurhadi, S.S., M.Hum., dan Susi Septaviana R., M.Pd., Ph.D., yang semuanya berasal dari Universitas Pendidikan Indonesia. Keempatnya memberikan kontribusi signifikan dalam berbagai diskusi panel terkait topik-topik penting dalam bahasa, sastra, budaya, dan pendidikan.
Relevansi Konferensi dalam Era Digitalisasi
Tema “Embracing Digitalization in Language, Literature, Culture, and Education” diangkat sebagai respons terhadap perkembangan digitalisasi yang makin pesat, terutama dalam dunia pendidikan, bahasa, sastra, dan budaya. Kehadiran teknologi digital telah memengaruhi cara kita berkomunikasi, mengakses informasi, memahami budaya, serta literatur dari berbagai belahan dunia. Oleh karena itu, penting bagi akademisi, praktisi, dan mahasiswa untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut dan memanfaatkan teknologi digital dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kajian ilmiah di bidang-bidang tersebut.
Sebagai satu di antara negara yang terus berkembang dalam bidang teknologi pendidikan, Indonesia memegang peran penting dalam diskusi global mengenai digitalisasi. UPI, sebagai institusi pendidikan terkemuka, merasa memiliki tanggung jawab untuk menginisiasi dialog-dialog akademik tentang tantangan dan peluang yang ditawarkan oleh digitalisasi, khususnya dalam konteks bahasa, sastra, dan budaya.
Konferensi ini juga menjadi wadah bagi para peserta untuk berbagi hasil penelitian dan praktik terbaik terkait penggunaan teknologi dalam pengajaran bahasa, pengkajian sastra, pelestarian budaya, serta pembaharuan metode pendidikan yang lebih efektif dan relevan di era digital.
Jalannya Acara dan Berbagai Diskusi
Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Rektor Universitas Pendidikan Indonesia, Prof. Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., M.A., yang menekankan pentingnya adaptasi terhadap perubahan zaman di dunia akademik. Setelah itu, sesi keynote speaker dimulai dengan paparan dari Prof. Ahmad Bukhori Muslim, M.Ed., Ph.D. dan M. Sidury Christiansen, Ph.D.
Di sesi selanjutnya, beberapa feature speaker dari UPI turut berperan aktif dalam memberikan pandangan mereka terkait berbagai isu yang dibahas, yakni Dr. Sudarsono, S.Pd., M.A., Dr. Iyen Nurlaelawati, M.Pd., Dr. Jatmika Nurhadi, S.S., M.Hum., serta Susi Septaviana R., M.Pd., Ph.D.
Partisipasi dan Antusiasme Peserta
Satu di antara yang menarik dari The 8th Icollite adalah kehadiran 366 presenter dari berbagai universitas dan instansi, yang berasal dari latar belakang akademik dan profesional yang beragam. Setiap presenter diberikan kesempatan untuk memaparkan hasil penelitian mereka, baik dalam bentuk presentasi singkat maupun dalam sesi diskusi panel yang lebih mendalam.
Sesi-sesi diskusi dalam konferensi ini berlangsung dengan interaksi yang sangat dinamis. Para peserta aktif mengajukan pertanyaan, berbagi pandangan, dan mendiskusikan berbagai topik yang relevan dengan tema konferensi. Para presenter pun memberikan respons yang konstruktif dan informatif sehingga suasana akademik di konferensi ini terasa sangat hidup dan penuh semangat.
Konferensi ini tidak hanya berhasil mempertemukan para akademisi dari berbagai negara untuk bertukar gagasan, tetapi juga berhasil menciptakan diskusi yang bermakna tentang digitalisasi dan pengaruhnya terhadap bahasa, sastra, budaya, dan pendidikan. Dengan berakhirnya The 8th Icollite, diharapkan para peserta mampu membawa pulang pengetahuan dan wawasan baru yang dapat diterapkan dalam penelitian dan praktik profesional mereka. UPI berencana untuk terus menyelenggarakan acara serupa di masa depan, dengan harapan dapat terus menjadi wadah kolaborasi bagi para akademisi dan praktisi di seluruh dunia.
(Kontributor: Mochamad Whilky Rizkyanfi)