Tim PKM-KC Buat Teknologi Vakum dalam Alat Pemasang Keramik

Bandung

Tim yang diketuai oleh Irfan Ripandi ini yang beranggotakan Rismawanti Nurfatimah, dan Devi Nurassyfa Abdullah dan dosen pembimbing Dedi Purwanto, S.Pd., MPSDA. membuat sebuah inovasi alat dengan judul proposal “Teknologi Vakum dalam Alat Pemasang Keramik”. Beberapa peneliti lain yang pernah dilakukan di antaranya oleh ( Muhammad Raihan Ghifari, 2019) melalui penelitian yang dilakukannya dalam membuat sistem kontrol mangkuk pengisap pada robot pemanjat dinding. Dari penelitian itu kelompok kami coba mengembangkannya untuk dimanfaatkan pada pekerjaan pemasangan keramik.

Gencarnya perkembangan infrastruktur di Indonesia menjadi salah satu faktor meningkatnya peran sektor konstruksi terhadap perekonomian Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari besarnya persentase sektor konstruksi terhadap PDB sebesar 10,60% pada triwulan III/2019. Peningkatan ini salah satunya menyebabkan perkembangan teknologi pada bidang konstruksi. Teknologi pada bidang konstruksi memberikan pengaruh pada perkembangan peralatan modern yang dapat meningkatkan produktivitas pekerjaan konstruksi, termasuk pada pekerjaan pemasangan keramik. Mutu hasil pekerjaan pemasangan keramik menjadi perhatian bagi pelaksana konstruksi sebab hasil yang dikerjakan tergantung dari keterampilan dan kemampuan tukang keramik. Upaya yang dilakukan ialah dengan pembuatan alat bantu pemasang keramik yang sudah dirancang dapat mengangkat dan perata keramik pada saat pekerjaan pemasangan keramik.

Pada pekerjaan pemasangan keramik secara konvensional masih menggunakan beberapa peralatan penunjang seperti benang dan waterpass untuk mengatur kerataan pemasangan keramik. Maka lain halnya dengan alat yang kami kembangkan. Kami menyatukan antara alat pemasang keramik dengan sistem vakum atau suction cup dengan waterpass. Sehingga para pekerja diharapkan dapat memasang keramik dengan mutu yang sesuai dan tidak perlu membawa banyak peralatan penunjang.

Vaporcelain merupakan suatu inovasi teknologi dalam proses pekerjaan pemasangan keramik pada sebuah bangunan. Vaporcelain dibuat menggunakan prinsip sistem vakum dan sistem kerataan pada nivo juga dibuat menggunakan bahan yang mudah didapat. Vaporcelain sebagai hasil produk diciptakan dengan tujuan dapat mempermudah pekerjaan finishing pemasangan keramik pada sebuah bangunan, meningkatkan hasil pemasangan keramik sesuai standar, dan meningkatkan produktivitas tukang keramik. Penggunaannya ialah vaporcelain dapat mengangkat keramik dan menempelkannya pada adukan yang telah disiapkan, juga membantu melihat kerataan antar keramik yang dipasang melalui nivo. Prinsip dasar dari vakum adalah suatu bentuk perubahan dari tekanan dan volume yang ditentukan.

Desain alat pada penelitian ini dibuat dengan menggunakan perangkat lunak pemodelan tiga dimensi Blender, yang terdiri dari pipa besi, kop karet, nivo, karet, ring, dan pengunci karet nivo yang digunakan untuk mengunci udara di dalam karet ketika alat tersebut ditempelkan ke keramik.

Kami berharap dapat memberikan gambaran mengenai bahan-bahan yang diperlukan, cara pengerjaan alat, cara kerja dari alat tersebut, serta implementasi kebermanfaatannya dalam masyarakat ketika alat ini akan direalisasikan.

Langkah awal yang telah dilakukan oleh tim yakni melakukan serangkaian kegiatan pencarian dan pengkajian sumber-sumber yang relevan dan terpercaya dalam pengumpulan materi serta menjadi acuan dalam penulisan PKM ini sehingga dapat dihasilkan informasi yang lengkap, terarah, dan terpercaya serta memberikan variasi dalam pengembangan prototipe ini. Pada dasarnya, konsep yang dikembangkan berupa sebuah luaran desain digital. Harapannya, ketika desain digital ini diciptakan nantinya dapat dikembangkan menjadi sebuah luaran produk. Selanjutnya, desain digital tersebut dikembangkan menggunakan software blender yang akan digunakan sebagai acuan saat pembuatan produk secara nyata. Selama proses pelaksanaan PKM-KC, tim selalu mendapat bimbingan baik dari Bapak Dedi Purwanto, S.Pd., M.PSDA dan para reviewer internal UPI. Meskipun segala koordinasi dilakukan melalui daring, namun proses pelaksanaannya dapat berjalan lancar dan baik.