Tim PKM-M Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Membuat Arisan Baca Indung untuk Berantas Buta Aksara

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi mengumumkan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 5 Bidang Tahun 2020 yang mendapatkan pendanaan, pada Rabu (05/08/2020). Sebanyak 50 judul Proposal PKM Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mendapatkan pendanaan tersebut, termasuk PKM Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M) yang diajukan oleh mahasiswa-mahasiswa dari Departemen Pendidikan Bahasa Perancis Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (FPBS) UPI. Mahasiswa-mahasiswa tersebut tergabung ke dalam sebuah tim PKM-M yang beranggotakan Ariel Marcello, Fardani Adithya, Qisty Meisya Nugraha, dan Mala Nurkamila dengan usungan program yang bernama Arisan Baca Indung.

Fokus utama program tersebut adalah proses pengajaran baca tulis, dengan sasaran utamanya adalah kalangan ibu rumah tangga. Karena melalui seorang ibu, seorang anak dapat memperoleh semua pembelajaran yang dia perlukan sebelum menginjak jenjang sekolah, termasuk kemampuan membaca dan menulis. Program tersebut diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif dalam upaya pemberantasan buta aksara di kalangan ibu rumah tangga. Berdasarkan hal tersebut pula, tim PKM-M yang dengan dibantu oleh dosen pembimbing Prof. Dr. Tri Indri Hardini, M.Pd. ini menjalin sebuah kerja sama dengan mitra Kelompok Ibu-ibu Rumah Tangga di Desa Sukaratu, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya.

Arisan Baca Indung sendiri merupakan sebuah program yang dirancang untuk mengajarkan cara membaca dan menulis kepada ibu rumah tangga dengan menggunakan konsep arisan dalam proses pelaksanaannya. Konsep arisan ini sendiri lebih ditujukan agar dapat meningkatkan daya tarik dan minat ibu rumah tangga terhadap program yang akan dilaksanakan nantinya. Selain itu, melalui konsep arisan ini juga diharapkan proses pembelajaran baca tulis bagi ibu rumah tangga yang mengalami buta aksara dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

Ariel selaku ketua kelompok PKM-M ini juga mengungkapkan perbedaan antara arisan pada umumnya dengan program Arisan Baca Indung yang dirancang oleh kelompoknya. “Yang membedakan dengan arisan pada biasanya adalah ‘hadiah’ dari hasil undiannya. Pada arisan biasanya, seseorang yang namanya keluar saat dilakukan pengundian akan mendapatkan sejumlah uang yang sudah ditentukan. Sedangkan Arisan Baca Indung akan meminta seseorang yang namanya keluar saat dilakukan pengundian untuk membaca ataupun menulis, tergantung dari pembelajaran yang akan kami berikan nantinya” ungkap Ariel.