Tim RADEC Pendidikan Dasar Kunjungi BPS UPI

Bandung, UPI

Melihat adanya kesulitan yang dialami para guru di dalam menerapkan model pembelajaran impor, maka Tim Pengembang Model Pembelajaran Read-Answer-Discuss-Explain and Create (RADEC) Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menawarkan kemungkinan penerapan model pembelajaran RADEC. Tujuannya, agar para guru di Lab. School dapat menyelenggarakan proses pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan jaman.  

Permasalahan tersebut terungkap dalam diskusi yang dilakukan Tim RADEC SPs UPI dengan Badan Pengelola Sekolah (BPS) Laboratorium Percontohan UPI. Hadir dalam kesempatan tersebut Tim RADEC yang dipimpin Dr. päd. H. Wahyu Sopandi, M.A., sementara itu BPS UPI diwakili Kepala BPS UPI Dr. Prayoga Bestari, M.Si., didampingi Dr. H. Asep Suryana, M.Pd dan Kepala SD Lab. School, Hendi Indrawan, S.Ag., M. Pd. Pertemuan berlangsung di Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Jumat (12/7/2019).

Berbeda dengan model impor, ungkap Wahyu, model ini dikembangkan dengan mempertimbangkan aspek-aspek khas yang ada di Indonesia. Sejumlah penelitian pendahuluan menunjukkan hasil-hasil positif dari penerapan model ini, baik di tingkat SD, SMP, SMA maupun PT (PGSD).

Lebih lanjut dijelaskan,”Lab. School UPI memiliki banyak pontensi yang dapat dikembangkan untuk menjadi sekolah percontohan penerapan pembelajaran model ini. Kami berharap melalui pertemuan ini akan lahir kesepahaman terkait bagaimana meningkatakan kualitas proses dan hasil pembelajaran agar sesuai dengan tuntutan jaman.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama Kepala BPS UPI menyambut baik program ini. Menurutnya,”Setiap tahun tidak kurang dari 200 penelitian menjadikan Lab. School UPI sebagai subjek dan sasaran penelitian, baik oleh mahasiswa S1, S2, dan S3. Sayangnya hasil penelitian itu baru sebatas menghasilkan produk skripsi, tesis, dan disertasi, belum mampu menjadi sebuah program peningkatan kualitas pendidikan secara berkesinambungan. Diharapkan, tim RADEC mampu mewujudkan harapan ini.” (edit/dodiangga)