UPI Berikan Gelar Doctor Honoris Causa Pada Gubernur Gyeongsangbuk-do, Republik Korea

Bandung, UPI

Ketika gelar Doctor Honoris Causa telah diputuskan, saya berpikir lebih dalam lagi, ke depannya kita bersama-sama harus melakukan apa yang menjadi tugas kita. Maka dari itu, kita harus menciptakan hubungan kerja sama yang lebih matang dan memperluas pertukaran olahraga, ekonomi, sosial, pendidikan dan budaya.

Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur Gyeongsangbuk-do, Republik Korea Kim Kwan-Yong saat melakukan orasi ilmiahnya dalam acara Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan (Doctor Honoris Causa) dalam Bidang Kebijakan Olahraga dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dihadapan sivitas akademika UPI, di Gedung Ahmad Sanusi Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Selasa (8/5/2018).

Lebih lanjut dikatakan,”Universitas Pendidikan Indonesia mengingatkan akan masa muda saya karena saya juga lulusan universitas pendidikan dan memulai karir sebagai guru di sekolah dasar, oleh karena itu, saya merasa hubungan ini sangat tidak biasa dan sangat berharga.

Saya adalah Gubernur Gyeongsangbuk-do, jelasnya, satu-satunya gubernur yang dipilih masyarakat sebanyak 6 kali dalam pemilu, 3 kali waktu menjadi walikota Gumi dan 3 kali waktu menjadi gubernur Gyeongsangbuk-do, menjabat di bidang pemerintahan daerah serta memimpin asosiasi  gubernur dan walikota di Korea. Diungkapkannya,”Hingga saat ini, saya telah melakukan pengembangan kemakmuran kedua provinsi melalui pertukaran olahraga dengan provinsi Jawa Barat.”

Walaupun hidup di lingkungan dan budaya yang berbeda, katanya, olahraga dapat menjadi jembatan komunikasi dan pemersatu, sekalipun sedang berkonflik. Hal ini mudah dapat terlihat pada acara Olimpiade Pyeongchang bahwa olahraga memberikan pesan perdamaian. Inilah pentingnya pertukaran olahraga.

“Saat ini adalah era globalisasi, keberhasilan suatu daerah tergantung pada kolaborasi lokalisasi dan globalisasi. Pemerintah lokal memberikan pengaruh dan peran yang sangat besar, dan hanya karena olahraga saja, perhatian dunia tertuju pada sebuah wilayah yang memiliki prestasi gemilang tersebut,” paparnya.

Berbicara mengenai kebijakan olahraga luar negeri Gyeongsangbuk-do, lanjutnya, kami mencari berbagai peluang melalui kerja sama dengan Indonesia yang memiliki potensi tidak terbatas. “Dengan memanfaatkan infrastruktur olahraga unggul Gyeongsangbuk-do, kita dapat menjalankan pertukaran olahraga yang berkualitas. Kami telah memiliki pengalaman dan kompetensi, serta fasilitas olahraga empat musim yang didapat dari penyelenggaraan berbagai pertandingan internasional,” ujarnya.

Ditegaskannya,”Kemampuan olahraga harus dibentuk dari saat remaja, oleh karena itu bangunlah sebuah Sekolah Olahraga SMP dan SMA, agar kita bisa sama-sama melakukan pertukaran pelajar, membina para pelatih olahraga, serta melakukan penelitian di bidang sports sience.”

Kami juga mempunyai program olahraga masyarakat, ujarnya, karena olahraga tidak hanya didominasi oleh para atlet. Program ini sangat mudah dikombinasikan untuk menciptakan persahabatan non pemerintah, dan membentuk jaringan kerjasama internasional dalam bidang politik dan ekonomi.

“Saya mendengar bahwa sejak tiga tahun yang lalu UPI telah membuka jurusan Pendidikan Bahasa Korea. Harapan saya, dapat terus berkembang, tidak hanya mendidik pengajar Bahasa Korea, namun juga menjadi pangkalan jembatan yang kuat bagi pertukaran budaya yang bermanfaat bagi kedua negara. Terlebih UPI sedang menjajaki kerjasama dengan Universitas Yeongnam untuk membuka jurusan Pergerakan Saemaul (Desa Baru), sebagai alternatif baru menjadi peran jembatan generasi, ras, daerah, dan negara,” harapnya.

Indonesia merupakan satu-satunya negara ASEAN yang menjadi anggota G-20, ungkapnya. Saya yakin Indonesia akan menjadi lampu yang terang yang akan memimpin dunia di luar Asia dan pusatnya ada di UPI. Impian dan tantangan UPI terhadap dunia dan masa depan tidak akan pernah bisa berhenti.

Ditegaskannya,”Saya akan melakukan yang terbaik, untuk memenuhi tanggung jawab dan peran saya sebagai alumnus UPI. Pertukaran pendidikan olahraga, kerjasama ekonomi, dan pelaksanaan program globalisasi pergerakan Saemaeul dapat berkelanjutan dan disesuaikan. Saya akan berjalan Bersama dengan para mahasiswa dan saudara UPI yang memiliki impian masa depan.”

Gubernur Provinsi Gyeongsangbuk-do, Republik Korea Kim Kwan-Yong merupakan orang Korea pertama yang mendapat anugerah Gelar Doktor Kehormatan (Doctor Honoris Causa) dalam Bidang Kebijakan Olahraga dari Universitas Pendidikan Indonesia. (dodiangga)