UPI Menggratiskan Kuliah Bagi Sekitar 10.000 Mahasiswa

foto 1Pameungpeuk, UPI

Universitas Pendidikan Indonesia membebaskan biaya bagi sekitar 10.000 mahasiswa di delapan fakultas yang ada. Pembiayaan kuliah ditanggung melalui skema beasiswa, baik melalui program Bidikmisi, dari UPI, maupun dari berbagai kerja sama yang dilakukan UPI dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan berbagai pihak.

“Dengan memberikan beasiswa, diharapkan mahasiswa yang belajar tidak hanya dari kalangan kelas menengah atas, malainkan juga berasal dari masyarakat dari tingkat ekonomi kelas menenangah ke bawah. Selama memiliki kualifikasi akademik yang baik, mereka memiliki banyak jalan untuk melanjutkan kuliah,” kata Dr. rer.nat. Asep Supriatna, M.Si., Pelaksanaan Penerimaan Mahasiswa Baru UPI saat melakukan sosialisasi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di Kantor LAPAN, di Pameungpeuk, Garut Selatan, Kamis (4/2/2016). Hadir dalam kesempatan itu, ratusan Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan dari SLTA di daerah Jabar Selatan.

Menurut Dr. Asep Supriatna, sebetulnya tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak meneruskan kuliah setelah menyelesaikan belajar di bangku Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Syaratnya, mereka harus menjaga prestasi akademik sejak SD, SLTP, SLTA, bahkan saat kuliah. Dengan memiliki prestasi akademik yang baik, setiap mahasiswa memungkinkan mendapatkan biaya kuliah, bahkan memungkinkan meraih beasiswa dengan biaya hidup.foto 2

Menjelaskan tentang SNMPTN, jika mahasiswa ingin masuk UPI, mereka sebaiknya mencantumkan UPI dengan Prodi yang diinginkannya pada pilihan pertama. Sebab, pendaftar dapat memilih sebanyak-banyaknya dua PTN. Apabila memilih dua PTN, maka salah satu PTN harus berada di provinsi yang sama dengan SMA asalnya. Apabila memilih satu PTN, maka PTN yang dipilih dapat berada di provinsi mana pun.

“Pendaftar dapat memilih sebanyak-banyaknya tiga program studi dengan ketentuan dalam satu PTN sebanyak-banyaknya boleh memilih dua program studi. Urutan pilihan PTN dan program studi menyatakan prioritas pilihan. Siswa SMK hanya diizinkan memilih program studi yang relevan dan ditentukan oleh UPI,” ujar Asep Supriatna.1-3

Menjelaskan tentang biaya SNMPTN, Asep Supriatna mengatakan, semua ditanggung pemerintah, sehingga siswa pendaftar tidak dipungut biaya apa pun atau gratis. Secara umum, seleksi dilakukan untuk mendapatkan calon mahasiswa yang berkualitas secara akademik dengan menggunakan nilai rapor dan prestasi akademik lainnya yang relevan dengan program studi yang dipilih.

“UPI memperhitungkan rekam jejak kinerja sekolah, antara lain: akreditasi sekolah, prestasi mahasiswa alumni sekolah bersangkutan, jumlah siswa yang diterima melalui jalur SNMPTN, SBMPTN dan Seleksi Mandiri tahun sebelumnya, serta prestasi lainnya yang ditentukan oleh UPI. UPI menggunakan rambu-rambu kriteria seleksi nasional dan kriteria yang ditetapkan secara adil, akuntabel, dan transparan,” ujar Asep.

Soal tahapan seleksi, Asep mengatakan, seleksi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: Pendaftar diseleksi di PTN pilihan pertama berdasarkan urutan pilihan program studi; Pendaftar yang memilih dua PTN, apabila dinyatakan tidak lulus pada PTN pilihan pertama, maka akan diseleksi di PTN pilihan kedua berdasarkan urutan pilihan program studi dan ketersediaan daya tampung. (WAS/Andri/Deny/Dodi)