UPI Peringati Hari Kebangkitan Nasional Ke-110 Tahun 2018

Bandung, UPI

Pemerintah akan meningkatkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) pada tahun 2019, melanjutkan percepatan pembangunan infrastruktur yang menjadi fokus pada tahun-tahun sebelumnya. Melalui pembangunan manusia yang terampil dan terdidik, pemerintah ingin meningkatkan daya saing ekonomi dan secara simultan meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya.

Demikian hal yang terungkap dalam sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika RI pada Upacara Bendera Memperingati Hari Kebangkitan Nasional Ke-110 Tahun 2018 yang dibacakan oleh Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., di Stadion Sepak Bola Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Senin (21/5/2018).

Lebih lanjut dijelaskan,”Peningkatan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan tertuang dalam butir kelima dari Nawacita Kabinet Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Oleh sebab itu, tema Pembangunan Sumber Daya Manusia Memperkuat Pondasi Kebangkitan Nasional Indonesia dalam Era Digital dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2018, ini harus dimaknai dengan upaya – upaya penyadaran setiap masyarakat Indonesia, untuk mengembangkan diri dan merebut setiap peluang untuk meningkatkan kapasitas diri yang dibuka oleh berbagai pihak, baik oleh pemerintah, badan usaha, maupun masyarakat sendiri. Pengembangan kapasitas sumber daya manusia juga harus diletakkan dalam konteks pemerataan dalam pengertian kewilayahan, agar bangsa ini bangkit secara bersama-sama dalam kerangka kebangsaan Indonesia.”

Presiden Joko Widodo, katanya, dalam berbagai kesempatan selalu mendorong dunia pendidikan, bekerja sama dengan industri dan bisnis, untuk mencari terobosan-terobosan baru dalam pendidikan vokasi. Jurusan-jurusan baru, baik di tingkat pendidikan tinggi maupun juga di tingkat menengah, yang berkaitan dengan keahlian dan ilmu terapan, harus selalu diciptakan untuk memasok industri akan tenaga terampil yang siap kerja.

“Hasilnya, Indonesia mencatat bahwa tak sedikit anak muda kreatif yang mampu menaklukkan gelombang digitalisasi dengan cara mencari berkah di dalamnya. Internet, media sosial, situs web, layanan multimedia aplikasi ponsel, mereka jadikan ladang baru buat berkarya, dan pasar yang menjanjikan bagi kreativitas. Banyak kreator konten dan pengembang aplikasi Indonesia yang mendunia, mendapatkan apresiasi baik material maupun non-material,” paparnya.

Oleh sebab itu, tegasnya, mari bersama-sama kita jauhkan dunia digital dari anasir-anasir pemecah-belah dan konten-konten negatif, agar anak-anak kita bebas berkreasi, bersilaturahmi, berekspresi, dan mendapatkan manfaat darinya.

Berkaitan dengan hal tesebut, Rektor UPI menegaskan bahwa UPI juga sudah menorehkan segudang prestasi yang diraih para mahasiswanya, dikatakannya,”Alhamdulillah, jika melihat perkembangan prestasi mahasiswa UPI, secara kuantitas terlihat ada perkembangan yang cukup signifikan. Hari ini Tim WPFL UPI Bandung atau UPI Baskhara menyerahkan piala sebagai juara pertama dalam ajang Liga Profesional Futsal Wanita Indonesia (Women Pro Futsal League/WPFL) tahun 2018. Piala Liga Profesional Futsal Wanita Indonesia sebanding dengan Liga Sepak Bola Indonesia. Dalam kesempatan lain, delegasi UPI dari Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD), Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) dan mahasiswa asing meraih juara pertama Sayembara Karnaval Kategori Umum dalam kegiatan Asian African Carnival. Demikian pula dengan mahasiswa dari Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) yang mendapatkan medali perak dalam Olimpiade Nasional Matematika, dan medali perunggu dalam Olimpiade Nasional Biologi. Sementara itu, mahasiswa UPI dari FPTK juga mendapatkan juara pertama dalam bidang Desain pondasi Tingkat Nasional.”

Pimpinan universitas tidak berhenti untuk mendukung aktifitas para mahasiswa agar berprestasi, ujarnya. Pimpinan, mengaktifkan para Wakil Rektor dan Wakil Direktur, serta pembimbing kemahasiswaan untuk memberikan pengarahan serta penghargaan secara khusus kepada pembimbing dan mahasiswa berprestasi. Hasilnya, mereka bisa lebih fokus, dan pencapaian target prestasi lebih baik. Secara prinsip, tidak ada kendala berarti yang dihadapi.

“Hari Kebangkitan Nasional bagi UPI, menjadi sebuah refleksi dalam upayanya untuk memperkuat persatuan dan kesatuan sesuai dengan dinamika yang berkembang di semua level. Kita memiliki potensi yang besar dalam memperkuat nasionalisme. Contohnya, menghasilkan seorang guru professional sebagai role model mengembangkan dan menguatkan persatuan dan kesatuan,” ujarnya. (dodiangga/andriyunardi)