UPI Pilih Diktendik Berprestasi

Bandung, UPI

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menyelenggarakan pemilihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Diktendik) Berprestasi Tingkat Universitas Pendidikan Indonesia, Selasa (8/8/2017).

Ada 8 kategori prestasi yang diseleksi, diantaranya Dosen Berprestasi untuk kategori sains dan teknologi; Dosen Berprestasi kategori sosial dan humaniora; Academic Leader Berprestasi; Laboran Berprestasi; Pustakawan Berprestasi; Pengelola Keuangan Berprestasi; Tenaga Administrasi Akademik Berprestasi, dan Arsiparis Berprestasi.

Menurut tim penguji kategori Academic Leader Berprestasi Prof. Dr. H. Disman, MS., kegiatan pemilihan Diktendik berprestasi ini ditujukan untuk melihat potensi untuk mengembangkan UPI, dikatakannya,”Kegiatan ini juga sebagai sarana untuk mengapresiasi bagi orang-orang yang berprestasi, yang sudah mengembangkan UPI. Orang yang berkarya dan berprestasi harus menjadi contoh bagi yang lainnya, ini juga sebagai rangsangan, diharapkan muncul orang-orang hebat.”

Hal serupa disampaikan oleh Dr. Ratnaningsih Eko Sardjono, M.Si., dijelaskannya, kegiatan pemilihan ini pada dasarnya UPI ingin memilih satu yang terbaik untuk diikutsertakan dalam kegiatan serupa pada tingkat nasional. Pemilihan ini sifatnya objektif, yang dilihat adalah peran kandidat yang bersangkutan sebagai Ketua Program Studi bukan sebagai individu, bagaimana perubahan unit kerja yang dipimpinnya. Diharapkan, semua kandidat dapat berprestasi di tingkat nasional. Untuk kategori Academic Leader diseleksi 7 kandidat  dengan sistem seleksi 20 menit presentasi termasuk sesi tanya jawab.

Sementara itu, Dr. Ida Hamidah, M.Si., mengatakan,”Pada dasarnya semua dosen sudah berprestasi, nah yang kita seleksi adalah kandidat dari semua calon yang paling menonjol, kita ingin memilih yang terbaik, ingin mengedepankan yang terbaik untuk melihat kontribusi, baik bagi lembaga maupun masyarakat. Dosen tidak hanya melulu mengajar tetapi harus melakukan pengabdian, bukan berarti yang tidak terpilih kualitasnya buruk. Kegiatan seleksi ini intinya sama seperti ajang-ajang pemilihan lainnya.”

Ditambahkan Dr. Nahadi, M.Si., M.Pd., penyeleksian ini ditujukan dalam rangka membangun kultur dan budaya akademik, ini harus dibiasakan dan difasilitasi untuk saling memotivasi dan menginspirasi. Seperti kita ketahui, ada diantara kita yang berpotensi namun belum berkesempatan untuk ikut terlibat dalam kegiatan ini, namun secara garis besar kegiatan ini sangat positif dan menginspirasi untuk memotivasi, bagaimana membudayakan prestasi untuk membangun inspirasi.

Ditemui di tempat terpisah Prof. Dr. Elly Malihah, M.Si., menyambut baik kegiatan seleksi ini, terlebih ada kategori Dosen Berprestasi kategori sosial dan humaniora, dikatakannya,”Karena dulu sering kali kita tidak bisa membadingkan dua ilmu yang berbeda, suatu ilmu harus dilihat dari sudut pandang orang yang sama, contoh, sosial dan humaniora ya diuji dan diseleksi oleh pakar sosial dan humaniora, eksakta oleh pakar eksakta lagi agar memperoleh kedalaman ilmu.”

Adanya seleksi ini saya sangat mengapresiasi dan menyambut baik karena kita memerlukan figur-figur yang bisa dijadikan referensi teladan, sehingga menjadi motivasi bagi yang melaksanakan seleksi ini sehingga menjadi tantangannya, dia harus menunjukan 4 kompetensi, diantaranya, kopetensi kepribadian,  kompetensi sosial, kompetensi pedagogig, dan kompetensi profesionalisme keilmuannya yang diharapkan jadi figur atau contoh. Penyeleksian bukan dilihat dari fakultasnya tapi individunya. Bagi kandidat yang tepilih, pada dasarnya mereka sudah terbaik tapi UPI harus memilih yang paling terbaik dari yang terbaik, untuk menjadi figur teladan. (dodiangga)