UPI Selenggarakan Seminar Pengembangan Kuesioner Tracer Study
|Bandung, UPI
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada 19-20 Mei 2020 menyelenggarakan Seminar Pengembangan Kuesioner Tracer Study di Universitas Pendidikan Indonesia. Bagi UPI, Tracer Study dapat dimanfaatkan sebagai cara untuk mengetahui penyebaran lulusan perguruaan tinggi (informasi alumni). Selain itu, UPI dapat mengevaluasi diri apakah lulusan yang dihasilkan telah memenuhi standar kompetensi yang sesuai dengan dunia kerja. Informasi lainnya adalah sebagai bahan untuk perbaikan kurikulum dan sistem pembelajaran.
Pada seminar Tracer Study ini diselenggarakan melalui Zoom Meeting. Hal ini dilaksanakan sebagai upaya mencegah penularan Covid-19. Kegiatan dibuka dengan sambutan dari perwakilan ADB (Asian Development Bank), Sutarum Wiryono, dilanjutkan sambutan dari Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati, M.PH. Kemudian ucapan selamat datang oleh Rektor UPI, Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si.
Setelah sambutan, kegiatan seminar pada hari pertama diisi dengan presentasi tentang pengukuran visi dan misi yang disampaikan oleh Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati, MPH. Setelah itu, pemaparan konsep dan metodologi untuk melakukan Tracer Study disampaikan oleh Ir. Ahmad Syafiq, M.Sc., Ph.D.
Acara presentasi dilanjutkan oleh pematerian dari Rahmatullah, S.KM, tentang bagaimana mengelola Tracer Study pada level institusi. Kemudian ditutup dengan tanya jawab dengan para peserta.
Pada hari kedua, kegiatan dibuka dengan reviu materi hari pertama. Kemudian dilanjutkan pemaparan dari pihak UPI terkait sosialisasi Tracer Study, serta bagaimana instrumen dan aplikasinya. Setelah itu, presentasi dilanjutkan masih dengan pemateri pada hari pertama dengan bahasan pengembangan instrumen Tracer Study. Kemudian dilanjutkan dengan Forum Diskusi Terpumpun dari tim teknis Tracer Study.
Saat ini yang menjadi masalah dalam Tracer Study adalah tidak memiliki standar di tingkat universitas, seperti analisis yang tidak standar dan basis data alumni yang tidak diperbaharui. Encep Supriatna, salah satu peserta seminar menyampaikan, “agar terstandardisasi, Tracer Study dilakukan di tingkat universitas bisa di UPT LBK atau ULT saja, nanti hasilnya baru dibagikan ke prodi-prodi”. Diharapkan dengan adanya Seminar Tracer Study ini, UPI dapat mengevaluasi dan terus meningkatkan kualitas akademik dan nonakademik yang memiliki daya guna dan tepat guna di masyarakat dan industri. (JN)