UPI Siapkan Sistem Remunerasi Baru Mulai Tahun 2016

1-2Bandung, UPI

Untuk meningkatkan kesejahteraan dosen dan karyawan yang berkeadilan, Universitas Pendidikan Indonesia tengah mempersiapkan sistem remunerasi yang dapat diimplementasikan mulai tahun 2016. Pada tahap awal, aplikasi sistem ini mungkin akan menghadapi beberapa kendala. Namun dengan belajar dari pengalaman dan kebersamaan, semua kendala tersebut diharapkan dapat diatasi menuju sistem pengelolaan keuangan yang diharapkan.

“Untuk meningkatkan income universitas di luar sumbangan pendidikan mahasiswa tengah dirancang dua jenis usaha, yaitu usaha yang berbasis kepakaran dan usaha yang bersifat bisnis (komersial),” kata Rektor UPI Prof. Furqon, Ph.D. dalam pidato perayaan Dies Natalis ke-61 UPI di Gedung Achmad Sanusi, Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung, Selasa (20/10/2015).

Hadir dalam kesempatan itu, Ketua Majelelis Wali Amanat UPI K.H. As’ad Ali; Wakil Bupati Bandung Barat Yayat Sumitra; Pimpinan dan anggota Majelis Wali Amanat UPI; Para Wakil Rektor dan Sekretaris Eksekutif UPI; Pimpinan dan anggota Dewan Guru Besar UPI; Para pimpinan Fakultas, Sekolah Pascasarjana, Lembaga, Kampus Daerah, Departemen dan Program Studi di lingkungan UPI; Pimpinan Direktorat, Biro, dan seluruh jajaran Pimpinan Unit Kerja di lingkungan UPI.

Rektor UPI mengemukakan, kapasitas riset dan kerja sama universitas dengan berbagai lembaga pemerintah maupun swasta, baik dalam maupun luar negeri akan terus ditingkatkan. Demikian pula, model atau kerangka usaha univeristas secara keseluruhan juga tengah direviu untuk meningkatkan produktivitas berbagai unit usaha yang dikembangkan dengan tetap patuh pada ketentuan perundang-undangan.1-1

Dikemukakan, persoalan, tantangan, dan pekerjaan rumah tidak akan pernah habis selama manusia masih hidup. Demikian pula dengan UPI yang usianya sudah menginjak 61 tahun. Tantangan dan persoalan bukan makin ringan akan tetapi justeru akan makin berat dan kompleks. Namun demikian, dengan strategi penanganan yang tepat dan komprehensif serta dukungan dan optimisme yang tinggi dari semua sivitas akademik UPI, semua persoalan dan tantangan diharapkan dapat diatasi sehingga target dan sasaran UPI ke depan dapat tercapai.

“Untuk itu, saya mengajak seluruh sivitas UPI untuk secara bersama-sama, saling bahu membahu bekerja keras untuk mewujudkan visi kita bersama membangun UPI menuju World Class University in Education yang Leading and Outstanding dengan moto Kampus yang ilmiah, edukatif, dan religius,” ujar Prof. Furqon

Rektor menjelaskan, UPI dituntut terus membenahi dan meningkatkan diri dalam upaya menempuh jalan panjang yang membentang jauh ke depan menuju World Class University in Education (WCUE) yang leading dan outstanding sebagai kampus yang ilmiah, edukatif, dan religius. Status UPI sebagai PTNBh merupakan kebanggaan bagi semua karena UPI merupakan salah satu universitas yang memperoleh otonomi lebih luas dalam mengelola dirinya dibandingkan dengan kebanyakan PTN lain di tanah air.

“Namun demikian, kebanggaan ini juga harus dibayar dengan dedikasi dan kerja keras semua komponen universitas untuk terus meningkatkan diri memenuhi persyaratan yang ditentukan pemerintah, terutama yang terkait dengan akreditasi institusi dan program studi, publikasi dan citation index dosen, income generating activities, dan prestasi mahasiswa baik dalam bidang akademik maupun dalam bidang olah raga dan kesenian,” kata Rektor.1-3

Lebih lanjut, Prof. Furqon mengemukakan, kesepakatan untuk membawa UPI menuju WCUE mendorong semua menelaah dan memahami kriteria yang digunakan oleh lembaga akreditasi internasional dan pemeringkatan universitas di tingkat global seperti QS World University Ranking. Sebab, sampai saat ini belum ada perguruan tinggi di Indonesia yang masuk 100 atau bahkan 200 besar dunia. Hal ini mungkin salah satunya disebabkan oleh kesulitan memenuhi beberapa kriteria yang terkait dengan internasionalisasi universitas. Regulasi keimigrasian terutama yang terkait dengan upaya mendatangkan mahasiswa dan mempekerjakan dosen dan tenaga asing masih belum mendukung. (WAS/Andry/Deny)