UPI Tegaskan Komitmen Pendidikan Kewarganegaraan Global di Kancah Asia Pacific

Bandung, 23 Juni 2025

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) memperkuat posisinya sebagai poros intelektual dalam mendorong Pendidikan Kewarganegaraan Global (Global Citizenship Education/GCEd) melalui penyelenggaraan kegiatan internasional Directors’ Meeting yang berlangsung pada 23–25 Juni 2025 di Auditorium Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) lantai 6, Kampus UPI Bandung. Kegiatan prestisius ini diselenggarakan oleh Asia Pacific-Pacific Centre of Education for International Understanding (APCEIU) di bawah naungan UNESCO, dengan GCC Indonesia sebagai host dan UPI sebagai institusi fasilitator kegiatan. Pertemuan ini dihadiri oleh pimpinan dan delegasi dari berbagai negara di Asia Pacific, antara lain dari GCC Philippines, SEAMEO SEPS, GCC Nepal, GCC Malaysia, GCC Bangladesh, GCC Cambodia, GCC Thailand, GCC Lao PDR, serta GCC Indonesia sendiri sebagai tuan rumah pada tahun ini.

Acara dibuka secara resmi dengan welcoming remarks dari Rektor UPI, Prof. Dr. Didi Sukyadi, M.A., yang menyampaikan apresiasi mendalam atas kepercayaan yang diberikan kepada UPI sebagai tempat penyelenggaraan forum penting ini. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa UPI bukan sekadar institusi pendidikan, tetapi juga bagian dari gerakan global dalam membangun masa depan bersama melalui nilai-nilai toleransi, solidaritas, dan tanggung jawab global.

“Kampus kami selalu terbuka bagi dialog lintas budaya dan kolaborasi internasional. Pendidikan kewarganegaraan global harus menjadi jantung dari setiap proses pembelajaran, karena dunia yang terhubung memerlukan generasi yang sadar, peduli, dan aktif membangun perdamaian,” ujarnya dengan hangat.

Pertemuan dilanjutkan dengan opening remarks dari Dr. Hyun Mook Lim, Direktur APCEIU, yang menyampaikan bahwa kegiatan Directors’ Meeting merupakan agenda strategis tahunan dalam kerangka penguatan jaringan GCEd di kawasan Asia Pacific-Pasifik. Ia memuji UPI dan GCC Indonesia atas komitmen kuat dalam memfasilitasi forum ini, sekaligus menciptakan suasana kolaboratif yang kondusif. “Indonesia melalui UPI telah menunjukkan kapasitas luar biasa dalam menjadi mitra kami untuk memajukan agenda pendidikan internasional yang inklusif dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Dr. Lim menambahkan bahwa GCEd bukan hanya konsep, melainkan tindakan nyata untuk membentuk warga dunia yang mampu menavigasi tantangan global dengan empati dan keberanian moral.

Sebagai bentuk dukungan penuh dari badan PBB, hadir pula Mr. Santosh Khatri, Chief of Education dari UNESCO Regional Office di Jakarta, yang memberikan congratulatory remarks. Dalam pesannya, ia menekankan pentingnya forum ini sebagai ruang refleksi bersama di tengah dinamika global yang cepat berubah.

“Saya mengucapkan selamat kepada seluruh penyelenggara, khususnya UPI dan GCC Indonesia, yang telah berhasil menginisiasi pertemuan penting ini. GCEd adalah instrumen strategis dalam membentuk pemuda yang memiliki kesadaran lintas batas baik sosial, politik, maupun budaya dan kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa Asia Pacific tidak tertinggal dalam wacana global,” tutur Khatri.

Seluruh rangkaian kegiatan ini berada di bawah pengawasan dan koordinasi penuh dari Director GCC Indonesia, Prof. Dr. Dasim Budimansyah, M.Si., yang sekaligus menjadi host resmi dari Directors’ Meeting 2025. Dalam sesi perkenalan, Prof. Dasim menyampaikan bahwa forum ini bukan hanya pertemuan formal antarnegara, melainkan titik temu visi untuk mengintegrasikan nilai-nilai GCEd ke dalam sistem pendidikan nasional masing-masing.

“Melalui kolaborasi ini, kami berharap muncul gerakan kolektif di Asia Pacific untuk mendesain kurikulum yang lebih reflektif, partisipatif, dan relevan dengan tantangan abad ke-21,” ujarnya.

Selain diskusi strategis dan presentasi kebijakan, kegiatan ini juga diwarnai dengan sentuhan diplomasi budaya. Delegasi dari berbagai negara disambut dengan pertunjukan Angklung Kolaboratif yang dibawakan oleh mahasiswa UPI, serta peragaan busana Batik Nusantara yang memukau para tamu. Budaya lokal Indonesia diperkenalkan bukan sekadar sebagai hiburan, tetapi sebagai bagian dari praktik GCEd yang menghargai kearifan lokal dalam konteks global.

Forum ini menghasilkan sejumlah rekomendasi penting, seperti pengembangan platform digital bersama antar-GCC, penyusunan modul pelatihan guru berbasis GCEd dan SDGs, serta program pertukaran pelajar lintas negara Asia Pacific. Sebagai bagian dari tindak lanjut, APCEIU dan GCC Indonesia juga menyepakati dukungan teknis bagi universitas dan lembaga pendidikan di kawasan untuk memperkuat implementasi GCEd secara lebih sistematis.

Melalui penyelenggaraan Directors’ Meeting ini, UPI kembali meneguhkan peran dan eksistensinya di tingkat regional sebagai lembaga pendidikan tinggi yang tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga pada misi kemanusiaan global. Semangat kolaboratif yang tercipta di Bandung ini menjadi refleksi bahwa Asia Pacific memiliki semangat kolektif untuk menghadirkan pendidikan yang berpihak pada nilai-nilai perdamaian, keadilan, dan keberlanjutan. (GCC)