UPI Terjunkan 170 Mahasiswa Berkuliah Kerja Nyata di Indramayu

1-5Bandung, UPI

Keluarga sejahtera adalah lambang kemakmuran sebuah bangsa. Keluarga dituntut untuk meningkatkan mutu dengan membangun dirinya berdasarkan kearifan budaya lokal, sehingga mampu mengatasi permasalahan yang dihadapinya. Untuk mewujudkannya, UPI menerjunkan 170 orang mahasiswa melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang tersebar di empat kecamatan yaitu Cikedung, Losarang, Sindang, dan Indramayu Kabupaten Indramayu.

“KKN merupakan program tahunan universitas, dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengusung KKN Tematik dengan tema Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya). Kegiatan KKN melalui Posdaya adalah untuk meningkatkan aspek kehidupan keluarga melalui pendampingan dan penguatan pada sektor pendidikan, kesehatan, wirausaha, lingkungan hidup, serta keagamaan dan budaya . Bila masyarakatnya kuat maka negara pun akan kuat,” kata Rektor UPI Prof. Furqon, M.A., Ph.D., saat melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi, Rabu (19/8/2015).

1-1Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM UPI) melaksanakan monitoring dan evaluasi terpadu kegiatan KKN Tematik UPI semester genap tahun akademik 2014/2015 di Desa Mundakjaya Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu bersama Rektor UPI Prof. Furqon M.A., Ph.D., Wakil Bupati Kabupaten Indramayu Drs. Supendi, dan Prof. Dr. Haryono Suyono selaku ketua Yayasan Damandiri yang juga anggota MWA UPI.

Dijelaskannya, UPI mendukung penuh kegiatan ini, dipilihnya Kabupaten Indramayu bukan tanpa alasan, hal ini terkait dengan adanya nota kesepahaman antara Pemkab Indramayu dan UPI, selain itu mantan Bupati adalah alumni UPI, serta jumlah mahasiswa yang KKN relatif banyak.

Mahasiswa harus mengetahui kondisi real di tengah-tengah masyarakat. Ke depannya UPI akan merancang program bagi siswa SMK untuk diterjunkan membantu kegiatan mahasiswa, dan semoga kehadirannya memberikan manfaat dan motivasi untuk memperkokoh ekonomi masyarakat.1-2

Sementara itu, Dr. Yadi Ruyadi, M.Si selaku Ketua Pelaksana KKN UPI mengatakan, monitoring dan evaluasi terpadu fokus kepada penggalian potensi pembentukan dan pengembangan Posdaya kerjasama dengan Kabupaten Indramayu, satu desa satu Posdaya, dilaksanakan selama 40 hari, dengan jumlah mahasiswa 10 hingga 14 orang/desa/kelompok.

Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian tahapan KKN. Monev diintegrasikan dengan pemkab, pimpinan universitas, para camat, kuwu, serta tokoh masyarakat, tujuannya ingin melihat perencanaan dan tujuan sesuai. Mahasiswa menjalankan empat peran, yaitu sebagai motivator fasilitator, konsultan, dan penghubung. Monev dikemas dalam bentuk talkshow. Feedback-nya untuk meningkatkan kualitas, dan dikembangkan dalam bentuk kemitraan.

Pada prinsipnya kita datang ke suatu daerah dalam rangka KKN, satu awal yang baik untuk membangun daerah, dan kemaslahatan bagi masyarakat.

Menurut penuturan Anggi mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FPBS UPI, secara umum Posdaya fokus untuk membentuk dan mengembangkan PKK, PAUD, Posyandu, dan sebagainya, serta melakukan pemberdayaan masyarakat dengan menggali potensi desa.1-3

Desa Mundakjaya terkenal dengan kesadaran ber-zakat-nya, secara keseluruhan merupakan produsen mangga terbesar, juga terkenal dengan grup genjring dan situ bolang-nya (tempat wisata). Sementara untuk wilayah Jatisura, mereka mengembangkan potensi mangga dengan membuat brownnies, selai dan nastar isi mangga. Para mahasiswa KKN membantu dalam branding dan packaging, yang dikeluhkan adalah kurangnya sarana dan prasarana serta publikasi kurang terakomodir dengan baik. Dalam pelaksanaannya, pemerintah desa mengakomodir segala kebutuhan para mahasiswa KKN.

Harapannya, keberadaan kita dapat memberikan manfaat besar bagi lingkungan sekitar melalui penggalian potensi, dan memajukan potensinya, serta memonitor keberlanjutannya, untuk menambah motivasi bagi anak agar terus belajar. Dari segi pendidikan, masyarakat di empat desa tersebut cukup terakomodasi.

Menurut Camat Cikedung Drs. Darim,”Program unggulan posdaya banyak manfaatnya, tiga desa satu posdaya. Program ini membuat mandiri dan beradaptasi sesuai kondisi, juga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat, serta menunjang aktifitas warga. Mahasiswa diharapkan dapat mengatasi permasalahan sosial serta membantu meningkatkan kemakmuran. (Dodiangga)