UPT BKPK UPI Sosialisasikan Hasil Tracer Study Tahun 2019

Bandung, UPI

Sebanyak 7.442 alumni S1, S2 dan S3 Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) lulusan 2017 telah dihubungi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bimbingan Konseling dan Pengembangan Karir (BKPK) untuk melakukan pengisian kuisioner melalui study penelusuran alumni (Tracer Study). Studi ini bertujuan untuk mengetahui masa transisi dari dunia kampus menuju dunia kerja dan menganalisis tingkat kompetensi yang diperoleh pada saat Pendidikan dan aplikasinya di dunia kerja. Tracer Study atau TS dilakukan kepada alumni 2 tahun setelah lulus. Data-data lainnya diperlukan sebagai masukan untuk bahan pengembangan lembaga.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala UPT BKPK UPI Dr. Anne Hafina A., M.Pd., ketika memaparkan hasil temuannya dalam kegiatan Sosialisasi Hasil Tracer Study Tahun 2019 yang diselenggarakan oleh UPT BKPK di Auditorium Gedung JICA FPMIPA, Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Rabu (18/12/2019).

Dijelaskan lebih lanjut,”Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mensosialisasikan hasil Tracer Study Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 2019 kepada pimpinan unit kerja terkait dan kepada para Ketua Program Studi. Hasil Tracer Study (TS) ini akan menjadi salah satu pendukung di dalam akreditasi, baik untuk prodi maupun universitas, serta untuk kebutuhan borang yang mensyaratkan hasil TS tersebut. Tracer Study dilaksanakan pada tingkat perguruan tinggi untuk menjamin desain, metodologi dan instrumen yang terstandar. Dilakukan secara sensal kepada alumni yang telah 2 tahun lulus. Wajib menggunakan instrument dari Ditjen Belmawa (tidak boleh mengurangi), boleh menambahkan sesuai kepentingan. Hasil Tracer Study diunggah pada web yang disediakan oleh DitjenDikti.”

Metodologi yang dilakukan adalah men-TS alumni dengan mengunggah data alumni ke dalam sistem menggunakan data alumni yang diterima dari Sistem Informasi Administrasi Pengajuan Sidang (SIAS) Direktorat Akademik UPI, ungkapnya. Data-data tersebut diolah oleh Direktorat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) UPI menjadi database di website Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bimbingan Konseling dan Pengembangan Karir (BKPK). Langkah selanjutnya, para alumni di chat (obrolan daring) melalui aplikasi WhatsApp Messenger (WA). Chat pertama, mereka diminta mengisi daftar isian TS yang diberikan oleh UPT BKPK. Chat kedua, diingatkan kembali untuk mengisi TS bagi yang belum atau baru sebagian. Chat berikutnya, kami menginformasikan bahwa mereka akan dihubungi melalui telepon. Dalam perjalanannya, ada yang merespon dan tidak. Batas toleransinya adalah 3 kali panggilan telepon. Bagi yang sibuk, pengisian data bisa dibantu oleh reminder berdasarkan informasi yang disampaikan oleh alumni tersebut.

“Jadi Prosedur Operasi Standar Reminder-nya adalah memberikan informasi mengenai pengisian kuesioner tracer study, kemudian Reminder mengecek apakah alumni sudah mengisi kuisioner atau belum. Reminder menghubungi kembali alumni yang belum mengisi kuisioner dan Alumni yang belum lengkap dalam pengisian kuisioner. Reminder mengecek kembali apakah alumni sudah mengisi kuisioner dan melengkapinya. Reminder menghubungi alumni melalui telepon (Maksimal 3x),” jelasnya.

Untuk pengembangan selanjutnya, katanya lagi, kami mengupayakan agar data (utamanya data mentah) bisa diakses di tingkat prodi, dan reminder berbasis prodi, jadi yang mengingatkannya adalah prodi. Namun, sistem dan koordinasi kegiatan tetap ada di UPT BKPK. Instrument ditambah lebih spesifik sesuai kebutuhan prodi.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Rektor UPI Prof. Dr. R. Asep Kadarohman, M.Si., dikatakannya,” Diharapkan system ini memberikan kemudahan kepada kita didalam upaya memperoleh data-data alumni UPI, sehingga pimpinan universitas bisa membuat kebijakan berdasarkan data tersebut.” (dodiangga)