Usia 29 Tahun, Muhamad Parhan Raih Gelar Doktor Pendidikan

parhan 1

Bandung, UPI

Sekolah Pascasarjana UPI kembali meluluskan seorang doktor muda bidang pendidikan umum, Muhamad Parhan yang masih berusia 29 tahun  berhasil mempertahankan disertasinya di depan tim  penguji promosi doktor yang dipimpin oleh Prof. Dr. Didi Suryadi, M.Ed, Rabu 21 Januari 2015 di Auditorium SPs Kampus  UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung.

Disertasinya yang berjudul Pengembangan Model Pembelajaran Kontekstual untuk  Meningkatkan Ilmu Amaliah dan Amal Ilmiah Studi di SMP Negeri I Cugenang Cianjur,  Muhamad Parhan dinyatakan lulus dengan Yudisium Cum Laude.

Studi tentang pembelajaran nilai salat dalam pendidikan agama Islam di sekolah menurut Parhan bahwa pembelajaran pendidikan agama Islam belum mampu membuat sebagai besar peserta didik mengamalkannya dalam kehidupan nyata.

parhan 2“Pembelajaran salat yang terjadi masih mengedepankan sebuah bentuk pembelajaran yang bersifat teoritis abstrak dengan menyajikan seperangkat teori, simbol, dan skriptual yang memuat sejumlah fakta, konsep, dan prinsip yang bersifat hapalan dan pengetahuan”, kata Parhan.

Dari penelitian yang dilakukan, ia mengatakan ada beberapa persoalan penting yang berkaitan dengan masalah pembelajaran agama Islam di sekolah, diantaranya adanya pandangan yang keliru yang mengatakan bahwa belajar adalah mengisi otak peserta didik dengan ilmu saja.

Pembelajaran dianggap berhasil apabila peserta didik sudah mampu menghapal seperangkat konsep, kaidah, atau menguasai materi pelajaran dengan baik dan dapat menjawab dengan benar soal-soal yang disodorkan dalam ujian, tambahnya.

parhan 3Pembelajaran yang terjadi selama ini belum berusaha mengkontekstualisasikan dan mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata yang peserta didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapan dalam kehidupan mereka sehari-hari

Hal lain dalam pembelajaran salat merupakan hal yang sangat esensial dan sangat mempengaruhi nilai ibadah yang lainnya. Pembelajaran salat harus bisa sampai terinternalisasi dalam diri peserta didik, sehingga materi pembelajaran salah yang telah terkontekstualisasi dan terinternalisasi dalam peserta didik akan menjadi landasan mereka dalam melakukan salat yang benar.

“Salat yang benar tentunya harus dilandasi oleh keilmuan yang telah mereka peroleh dari hasil proses belajar mengajar yang peserta didik dapatkan”, tutrnya.

parhan 4Oleh karena itu, menurut Parhan diperlukan proses pembelajaran yang efektif agar bisa menginternalisasikan nilai dalam salat tersebut. Pembelajaran salat tidak hanya dipahami sebagai perangkat semata, tetapi pembelajaran salat harus terkontektualisasikan dan terinternalisasikan serta teraplikasikan dalam diri peserta didik.

“Materi yang terinternalisasikan tersebut dapat menjadi landasan mereka dalam mengamalkan salat dalam dunia riil mereka sehari-hari, sehingga saat yang dilakukan dilandasi oleh landasan keilmuan yang benar, dan mengamalkan salat dengan dasar pengetahuan yang dimilikinya”, tegas Parhan.

Sementara itu, Direktur Sekolah Pascasarjana UPI, Prof. Didi Suryadi, M.Ed mengatakan bahwa Sekolah Pascasarjana UPI saat ini telah memiliki 20 program studi doktor pendidikan.

Dari sekian program studi SPS UPI saat ini sedang dilaksanakan ujian sidang promosi doktor dari prodi Pendidikan Umum, dan dari sekian calon doktor yang telah berlangsung, Muhamad Parhan  termasuk  doktor  termuda  yang selama  ini dihasilkan  oleh  UPI. Namun  demikian  peserta  program  doktor  di  UPI  tidak  mengenal  usia,  bahkan  ada peserta  program  doktor  di UPI  berusia  82 tahun, kata Prof. Didi. (Deny)

parhan 6