VCDLN Dampingi Para Inovator “Guru Nusantara”

Waktu terus bergulir, maka sejak dideklarasikannya konsep VCDLN tanggal 11 Juni 2020 lalu yang pada tahun 2021 bulan juli tanggal 10 ini telah genap 1 tahun menjadi model inovasi terbaru dalam dunia Teknologi Pembelajaran di Indonesia. Melalui program yang terus menerus dikembangkan khususnya dengan teknologi multiplatform, maka pada akhir tahun 2020 tepatnya Bulan Desember memasuki era kompetitif bersama dengan para innovator nasional lainnya. Sebenarnya VCDLN ini pernah juga dipresentasikan di depan Innovator Eropa tepatnya dihadapan CEO-nya Magma Learning yaitu Mr. Max Magala dan juga dipresentasikan pada sebuah perusahaan Australia, yaitu di depan CEO-nya PT. Liquid, dimana ide dan uji kebaruan atau Novelty yang ada pada VCDLN karya anak bangsa ini. Dengan demikian perkembangannya dari waktu ke waktu terus berjalan menembus segmen kompetitif yang ada.

Setelah satu tahun ini maka hari Sabtu 10 Juli 2021 VDLN, telah berkolaborasi dan menjadi Brand dengan nama VCDLN-TVUPI. Melalui Branding ini maka VCDLN telah berupaya menyediakan wadah atau ruang guru-guru yang inovatif untuk memberikan hasil karya inovasinya untuk negeri. Dalam kondisi serba terbatas karena pandemi covid-19 ini maka acara yang diperuntukkan bagi para guru hadir sebuah workshop produksi video pembelajaran bagi seluruh guru di nusantara.

Melalui workshop ini VCDLN-TVUPI berupaya untuk mentrigger dalam mempercepat para innovator untuk mampu menghasilkan inovasi Learning Resources bagi para peserta didik di seluruh nusantara. Dengan konsep Low Technology menuju target final inovasi yang High Technoloy. Inilah yang menjadi tantangan utama bagi para guru di pelosok nusantara. Memang jika berbicara pulan Jawa akan berbeda ketika kita berbicara pedalaman pulau-pulau nusantara yang lain. Maka inilah yang ingin diwujudkan oleh VCDLN-TVUPI ini agar merata tingkat literasi, keberdayaan, inovasi dan yang terpenting dukungan sarana infrastruktur dan realisasi atas pemerataan kebijakan yang ada. Melalui program VCDLN-TVUPI ini maka telah pula merangkul stakeholder Dinas Pendidikan di Jawa Barat,Jambi,  Papua, Makasar Banjarmasin dan Bireun Aceh untuk memulai bangkit, walaupun kendala komunikasi dan juga mungkin tingkat sense of belonging yang masih berbeda-beda. Namun Insyaalloh suatu saat nanti semua wilayah yang ada disitu para guru-guru innovator negeri ini dapat terpanggil dan bangkit bersama membangun konten pembelajaran berbasis video dalam model VCDLN-TVUPI.

Dengan kondisi tantangan seperti ini maka VCDLN-TVUPI memanggil suara-suara hati dan kepedulian akan sesuatu ide yang luar biasa “lain dari biasa-biasa”, agar ditemukan solusi yang bersifat Mix Technology yang dapat memiliki nilai Komunikasi Pembelajaran yang efektif. Maka semua perbedaan kondisi, wilayah, dan literasi serta teknologi yang dimiliki para guru di nusantara dapat terjawab melalui upaya ikhlas dalam program VCDLN-TVUPI ini. Di lihat dari sisi waktu maka program ini tidak boleh berhenti dan tidak boleh hanya tergantung pada program hibah dari pemerintah, namun juga keberlanjutan yang muncul dari dalam diri semua pihak, termasuk para insan Dunia Usaha dan Dunia Industri yang peduli akan mencerdaskan anak bangsa. Suatu saat ini inilah pekerjaan rumah bersama, bagaimana sebuah inovasi lahir bukan karena tekanan dan ancaman pandemi namun akan menjadi darah daging dan new habbit yang lahir pada semua insan pendidikan di negeri ini.

Melalui program VCDLN-TVUPI yang continue ini diharapkan semua generasi guru di semua wilayah akan terus secara marathon dan estapet dilanjutkan sepanjang masa. Mungkin saja Indonesia di tahun 2045 akan  betul-betul menjadi negara dengan generasi emasnya yang mengawal kejayaan bangsa ini. Memang ini mungkin saja sebuah idealism atau mimpi, namun kami yakin bahwa suatu saat dan sedang berlangsung hasil ini akan memberikan start-up yang dapat mentrigger semua pihak. Dengan keterlibatan dari DUDI yang sudah pasti struggle untuk bertahan berbisnis dan mendampingi inovasi VCDLN-TVUPI ini akan yakin menjadi locomotif yang kuat dan cepat. Dengan demikian perlu kiranya para guru innovator ini difasilitasi oleh berbagai factor pendukung baik sumberdaya, infrastruktur, anggaran, kebijakan dan juga ilmu dan teknologi yang secara continue disharing dalam berbagai program inovasi seperti program VCDLN-TVUPI ini.

Renacan-rencana keberlanjutan dari workshop VCDLN-TVUPI ini melalui empat putaran workshop hingga para inovator ini akan menghasilkan produk yang berkelas dunia. Inshaalloh produk-produk ini kita akan sampaikan pada dunia bahwa Indonesia tidak terpapar, Indonesia tidak kalah dalam berinovasi selama pandemi, justru Indonesia lebih bergairah lebih semangat dalam melakukan inovasi-inovasi. Dengan adanya inovasi Bersama inilah maka saat ini Indonesia sedang berjalan dalam Tract Innovation Around The Word, semoga bapak dan ibu guru sebagai innovator selalu memiliki keyakinan dan kepercayaan diri dari masing-masing, jika kita lihat sapulidi makai  terdiri dari serabut helai-demi helai, namun menjadi kekuatan menyapu bersih tantangannya tak kala ia bersatu menjadi sapu lidi yang kuat. Demikian ilustrasinya kita para innovator menjadi satu kesatuan akan menjadi kuatan yang lebih besar. Amiin Yaa Robbal Aalaamiin.   (DD)