Webinar Manajemen Series: Geliat Start Up membangkitkan Perekonomian Nasional di Era digital
|Program Studi Manajemen UPI mengadakan webinar bertajuk “ Geliat Start Up membangkitkan Perekonomian Nasional di Era digital” melalui aplikasi Zoom Meetings dan Live Youtube di TV UPI (24/9/2020). Tema ini dipilih karena melihat digitalisasi yang sudah masuk ke hampir seluruh aspek kehidupan, mengharuskan generasi milenial yang harus lebih kreatif dalam membangun ekonomi masa depan. Kegiatan ini terselenggara atas Kerjasama Prodi Manajemen FPEB UPI dengan Bank Indonesia Wilayah Jawa Barat.
1000 pendaftar lebih telah tertarik untuk mendaftar webinar ini, karena selain ilmu yang sangat bermanfaat webinar ini menghadirkan doorprize menarik. Dengan bekerja sama dengan Bank Indonesia webinar ini menghadirkan 3 narasumber yang sangat terampil di bidangnya. Kegiatan webinar ini dihadiri oleh Dekan FPEB UPI, Prof. Dr. H. Eeng Ahman, M.S, Wakil Dekan Bidang Akademik FPEB (Dr. Vanessa Gaffar, SE.,AK.,MBA). Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan (Dr. Lili Adiwibowo S.Sos.,S.Pd.,MM), Ketua Prodi Manajemen (Dr. Heny Hendrayati, MM) dan para guru besar serta dosen di lingkungan FPEB. Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Prof. Dr, Didi Sukyadi, M.A. secara daring.
Pematerian pertama dilakukan oleh Head of Indonesia Stock Exchange (IDX), yaitu Pak Achmad Dirgantara, S.IP., M.T . Memaparkan tentang dua bahasan utama yaitu the phenomena on Boosting Youth Entrepreneurship dan IDX Initiatives in Supporting SME & Startup Companies. Dalam pemaparannya , penjalanan startup bagi anak muda seringkali menghadapi 5 masalah utama. Dimulai dari stereotype bahwa orangtua cenderung lebih khawatir ketika anaknya menjadi pewirausaha dibandingkan dengan menjadi professional hingga pendanaan yang sulit. Maka dari itu Bursa Efek Indonesia untuk membantu memfasilitasi papan akselerasi yang dikhususkan untuk start up dan UMKM. Kini UMKM dan startup diberikan kesempatan untuk mendapatkan alternatif pendanaan melalui IDX sudah diatur dalam peraturan resmi OJK no. 53 dan 54.
Papan akselerasi ini memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk mencari networking juga alternatif pendanaan. Jika perusahaan melakukan listing di BEI, Nilai perusahaan akan naik dan profil perusahaan akan lebih dikenal investor baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Dalam ekosistem investasi perusahaan, investor umum cenderung memilih perusahaan dalam Growth/ Later Stage . Namun Papan akselerasi ini membuka peluang bagi perusahaan pada tahap awal untuk mendapat investor. “ Jangan menunggu besar untuk GO PUBLIC , tapi jadilah besar dengan GO PUBLIC”
Pematerian dilanjutkan oleh Fiki Satari, S.E., M.M Selaku Staf Khusus Menteri Koperasi & UKM yang membahas Tranformasi Digital UKM. Sebagai Negara yang memiliki penduduk pengguna Internet tertinggi di Asia tenggara. Perilaku Konsumen yang berubah mengharuskan pelaku UMKM untuk menyesuaikan dan memperluas pemasaran dalam media digital. Butuhnya media dari pemerintah untuk membantu UMKM ke ekosistem digital. Kini sudah ada beberapa perusahaan yang membantu menginovasi digital produk seperti Jahitin, Wahyoo, Titipku dan lain lain. Disinilah diperlukannya tenaga anak-anak muda untuk membantu UMKM dalam menginovasikan produk mereka agar cocok dijual secara digital.
Sesi selanjutnya diisi oleh Gentur Wibisono selaku Kepala Bag. Ekonomi Div . Pengembangan Bank Indonesia Jawa Barat. Pak Gentur membahas sistem pembayaran dari pihak Bank Indonesia. Diakui bahwa digitalisasi telah merevolusi seluruh sendi kehidupan. Bank Indonesia pun menyesuaikan dengan digitalisasi yang datang, hingga BI pun membuat uang kartu yang semakin berkembang karena digital banking dan berubah menjadi uang digital. BI membuat kebijakan sistem pembayaran selama Covid-19 yang terbagi menjadi 3 poin utama yaitu menjamin kelancaran SP baik tunai maupun non tunai, Memfasilitasi Transaksi UMKM dan akselerasi ekonomi keuangan digital melalui BSPI 2025. Selain itu QRIS ( Standarisasi QR Code Pembayaran) dibuat Bank Indonesia untuk memfasilitasi masyarakan dalam bertransaksi tanpa bersentuhan. Agar supply demand nilai tukar tetap terjaga, peran Bank Indonesia ke UMKM adalah dengan Memfasilitasi sektor usaha yang memiliki orientasi eksport, Pada substitusi import juga turut dijaga agar import tidak terlalu banyak dan yang terakhir dalam menjaga inflansi.
Kegitan Webinar yang dipandu langsung oleh Kaprodi Manajemen FPEB UPI, Dr. Heny Hendrayati, MM ini menyimpulkan bahwa kini generasi milenial tidak perlu dipusingkan ketika akan membuka start up. IDX dan Bank Indonesia telah membantu membuka jalan pendanaan bagi start up atau UMKM. Digitalisasi produk pun harus diperhatikan melihat perilaku konsumen yang kian berubah. Sektor UMKM ini diharapkan menjadi cahaya bagi perekonomian Negara ketika Indonesia melewati krisis karena Covid dan saat mengalami bonus demografi kedepannya. Webinar yang disponsori Bank Indonesia ini pun ditutup dengan pemberian doorprize kepada 5 orang penanya terbaik yang berhak mendapatkan pulsa @ Rp. 100.000 dan grand prize 1 buah Webcam logitech C270 HD, dan pulsa gopay @Rp. 50.000 bagi 160 pendaftar pertama. (Nadiya Fidini)