WR Akmawa UPI: Siapkan Program Pengabdian Pada masyarakat dengan Matang

Cirebon, UPI

Apa-apa yang sudah dilakukan oleh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dalam melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Revolusi Mental di Desa Karangmulya, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, merupakan sesuatu hal yang menggembirakan. Program kerja yang dimaksud sudah berhasil diwujudkan dan diterjemahkan untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Demikian ungkap Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UPI Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., usai melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi KKN Tematik Revolusi Mental di Desa Karangmulya, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Minggu (25/8/2019).

Ditegaskannya,“Kami memiliki visi misi dan pendidikan bukan sekedar nama, tapi sebuah identitas. Oleh karena itu, kehadiran kami disini untuk mengetahui bagimana sesungguhnya profil mahasiswa UPI sesungguhnya, apakah sesuai dengan motto UPI yaitu Edukatif, Ilmiah dan Religius. Kami juga ingin mengetahui aktiftasnya, apakah program KKN yang disusunnya berjalan dengan baik. Diharapkan, keberadaan mahasiswa KKN UPI memberikan manfaat secara mutual, artinya manfaat yang menguntungkan kedua belah pihak bagi UPI maupun masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, kami ingin mengetahui kira-kira apa yang harus diperbaki untuk melaksanakan program KKN berikutnya.”

Selama ini kita melakukan pembinaan di dalam kampus, ungkapnya, namun untuk kehidupan yang lebih komprehensif, yang lebih sempurna, mereka tidak bisa hanya belajar di dalam kampus saja, mereka harus mendapatkan pengalaman nyata tentang bagaimana mereka hidup, bergaul, berinteraksi dan berkontribusi bagi lingkungan sekitar.

“Sebagai mahasiswa, ada dua lingkungan yang harus mereka hadapi. Pertama, dunia kerja, mereka harus melaksanakan PPL, dalam kesempatan tersebut mereka mendapatkan pengalaman awal tentang dunia kerja. Kedua, mereka akan kembali ke masyarakat. Oleh karena itu, mereka melaksanakan KKN untuk betul-betul mengalami bagaimana mereka bergaul dengan masyarakat dengan cara berkontribusi secara signifikan,” jelasnya.

Berdasarakan hasil penelusuran, katanya lagi, informasi yang diterima universitas sangat menggembirakan. Apa yang menjadi harapan universitas dengan yang terjadi di lapangan sudah sesuai. Hal ini karena sebelumnya sudah dilakukan kunjungan awal ke lapangan. Survey bertujuan untuk mengkaji dan melakukan dialog dengan masyarakat tentang apa-apa yang menjadi kebutuhannya. Kehadiran mahasiswa di tempat KKN, membawa sejumlah program yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, diharapkan bisa berdampak terhadap pemenuhan kebutuhannya.

Diungkapkannya,”Sebagaimana yang sudah kita saksikan dan dengar langsung tentang bagaimana tanggapan dan respon masyarakat bahwa apa yang dilakukan oleh teman-teman mahasiswa dalam waktu yang sangat singkat tetapi banyak hal dan banyak manfaat yang dirasakan masyarakat. Banyak harapan dan masukan yang diberikan oleh masyarakat kepada UPI.”

Diharapkan, ujarnya, walaupun waktunya tidak terlalu lama tapi apa yang diperbuat mahasiswa betul-betul bisa memberikan sesuatu yang bermanfaat secara signifikan bagi masyarakat. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan kunjungan lapangan terlebih dahulu, untuk memastikan sesungguhnya kebutuhan apa dan masalah apa yang mendesak di masyarakat. Berdasarkan hasil diskusi tersebut, kita rumuskan sebuah program, agar ketika mahasiswa terjun ke lapangan, mereka sudah memiliki kesiapan, tapi sebaliknya, jika sudah diketahui maka akan bisa mempersiapkannya secara matang.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Kuwu Desa Karangmulya Nurhiyanto mengatakan bahwa mahasiswa UPI yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Revolusi Mental di Desa Karangmulya, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, sangat kami apresiasi karena memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dalam waktu yang relative singkat, kehadiran mereka sudah banyak memberikan manfaat, terutama membantu di bidang kesehatan dan kebersihan lingkungan. Untuk selanjutnya, kami harapkan KKN Tematik RM tetap berlanjut, jangan 1 tahun sekali, jika memungkinkan tiap semester (dodiangga)