WUJUD BAKTI MAHASISWA UPI DALAM MENGATASI MASALAH PENCEMARAN LINGKUNGAN

Macili (Masyarakat Cinta Lingkungan) merupakan tim yang dibuat oleh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia melalui Unit Kegiatan Mahasiswa Lembaga Pengkajian dan Penalaran Intelektual Mahasiswa (UKM LEPPIM) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dalam mewujudkan konsep Tridarma Perguruan Tinggi yaitu salah satunya menjadi agent of change yang salah satunya pengabdian kepada masyarakat. Program ini terfokus pada kebersihan lingkungan dengan konsep limbah organik dengan pembukaan program tanggal 18 September 2020 di Kampung Pasirangling, Suntenjaya, Lembang.

Macili ini merupakan salah satu tim yang dapat melaksanakan program pendanaan kegiatan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMDIKBUD) yaitu Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) dari kedua tim yang lolos seleksi nasional mewakili Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Pembimbing tim Macili Dr. Eka Cahya Prima, S.Pd., M.T.sedang melakukan sosialisasi program Macili kepada masyarakat di Sekolah Hijau Lestari Pasirangling, Suntenjaya, Lembang

Tim ini dibimbing oleh Dr. Eka Cahya Prima, S.Pd., M.T. dengan beranggotakan 19 orang yaitu Taupik Saepuloh, Sarah Amelia N.W. Al Falah, Dela Ayu Nur Amalia, Kameela Munayya Tasneem, Elis Dayanti, Susi Novi Febrianti, Widi Aprilia Purnama, Fiqi Lestari, Israj Muhammad Ramdan H, Tria Nurwina Novianti, Miftahul Jannah, Falah Hasbi Assidiqi, Firda Siti Hodijah, Aldi, Hanif Mursyida, Azmi Candini, Syahbandi Uli Akbar, Imron Ahmadi dan diketuai oleh Reynard Bendict Septian ini berlokasi di Kampung Pasirangling, Desa Suntenjaya, Lembang.

Program dari Macili ini berjalan kurang lebih selama 4 bulan dengan berbagai persiapan baik itu administrasi, material yang dibutuhkan, hingga sumber daya lainnya. Kegiatan ini terdiri dari berbagai tahapan dan dimulai dengan perencaan yaitu melakukan survei lapangan di Kampung Pasirangling, lalu dilanjutkan dengan penyuluhan tentang program MACILI dengan prosedur Adaptasi Kebiasaan Baru COVID-19. Kemudian, pada bulan Oktober hingga awal bulan November memulai pembangunan bak penampungan limbah kotoran sapi yang nantinya diolah menjadi pupuk organik. Dan mulai awal November hingga Desember sedang melaksanakan proses pembangunan saung pengolahan limbah sayuran memakai sistem Lalat Magot yang direncanakan selesai dan mulai beroperasi di bulan Desember.

Proses awal pembangunan penampungan dan survey lahan dengan dipandu oleh ketua RW 07 Kampung Pasirangling

Kampung Pasirangling sendiri berada pada patahan Lemabang dan dibawahnya langsung berbatasan dengan sungai Cikapundung dan sungai ini pun merupakan anak dari Sungai Citarum yang merupakan sumber air untuk masyarakat sekitar Bandung Raya dan Pasirabngling ini memiliki lingkungan yang masih asri dan menjadi proyeksi menjadi Kampung Wisata Edukasi, akan tetapi masih kurangnya sarana dalam pengolahan limbah organik masyarakat sekitar khususnya para peternak.

Oleh karena itu, berdasarkan pengalamatan Reynard yang merupakan ketua pelaksana tim Macili menuturkan jika dalam implementasi program dari tim Macili ini telah mempersiapkan secara matang dengan cara berdiskusi dengan tokoh masyarakat sekitar kampung Pasirangling.

Kita disini terlebih dahulu berdiskusi dengan tokoh masyarakat sebelum mengajukan proposal program PHP2D ini. Dan ketika berdiskusi, sebagian masyarakat disini memang memiliki problem dalam penyaluran limbah. Terlebih masalah limbah organik dari peternak maupun organik sayuran dari para petani. Berangkat dari problem inilah kami mengajukan program Macili ini yang sedikitnya bisa membantu masyarakat di Desa Suntenjaya dan khususnya Kampung Pasiangling yang menjadi proyeksi program Kampung Wisata Edukasi oleh Kepala Desa Suntenjaya ” tuturnya.

Penyerahan plakat dari ketua tim Macili kepada Cecep Dodi selaku ketua RW. 07 Kampung Pasirangling, Suntenjaya, Lembang.

Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Cecep selaku ketua RW.07 Kampung Pasirangling yang mengungkapkan bahwa dengan program Macili dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ini awal dalam mewujudkan program yang telah dirancang antara masyarakat sekitar kampung Pasirangling dengan Pemerintah Desa Suntenjaya dalam mengatasi limbah kotoran ternak milik warga yang mencemari lingkungan dan memiliki manfaat bagi petani maupun peternak dalam menambah keuntungan pendapatan.

Dengan adanya bantuan dan binaan maupun bimbingan dari mahasiswa UPI khususnya dari tim Macili. Alhamdulillah sangat bermanfaat dan mudah-mudahan sedikitnya bermanfaat bagi masyarakat dan semoga dibalas kebaikannya Allah SWT. Memang program ini cukup lama dalam merealisasikannya, akan tetapi dengan adanya program ini dapat diwujudkan secara sedikit demi sedikit dalam masalah lingkungan yang ada di Pasirangling. Terus tadi dalam rangka menampung limbah sapi ini sangat bermanfaat, tentunya dengan limbah ini semuanya akan tersentuh antara peternak dengan petani. Dari peternak pun sedikitnya ada tambahan pendapatan dan mengurangi pembuangan limbah ke sungai. Petani pun bisa mendapatkan untung karena limbah ini bisa diproduksi oleh masyarakat sekitar untuk menjadi pupuk dan menghasilkan produksi lebih baik” ungkap Cecep.

Cecep pun menambahkan keterlibatan masyarakat dalam program Macili di Kampung Pasirangling sendiri dinilai antusias dengan presentase sekitar 30% dari masyarakat dalam membantu mahasiswa membangun penampungan limbah peternak dan limbah sayuran dari petani yang akan segera beroperasi ini. Dari penilaian masyarakat pun menurut Cecep, menunjukkan sisi positif dimana masyarakat yang terdampak yaitu peternak dan petani disini sangat terbantu utamanya dalam segi perekonomian.

Proses keterlibatan masyarakat di Pasriangling sendiri sekitar 30% jumlah masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam pembangunan ini dalam rangka mewujudkan kebersihan lingkungan di Pasirangling. Intinya masyarakat sangat berterimakasih dan bermanfaat dalam masalah lingkungan, sedikitnya sudah merealisasikan apa yang telah diprogramkan oleh pemerintah Desa dan keinginan dari masyarakat. Penilaian masyarakat disini sangat positif ataupun sangat bagus, bahkan masyarakat disini sangat berterimakasih karena sudah merealisasikan apa yang telah di programkan dan yang masyarakat inginkan. Kalau disini dengan kegiatannya Macili perwakilan dari UPI sebetulnya dalam pemanfaatan dari keseluruhan masyarakat karena ini berkaitan dengan lingkungan” tambahnya.

Proses pengerjaan dalam membangun saung pengolahan limbah sayuran dengan sistem Lalat Magot di lahan Bumi Perkemahan Pasirangling

Tampak bangunan setengah jadi saung pengolahan limbah sayuran dengan sistem Lalat Magot di Bumi Perkemahan Pasirangling Dengan adanya kegiatan PHP2D ini, melalui tm Macili dari Universitas Pendidikan Indonesia diharapkan program ini menjadi awalan masyarakat dalam sadarnya kebersihan lingkungan dan pemanfaatan limbah organik khususnya kotoran ternak dan limbah sayuran menjadi perputaran roda ekonomi khususnya bagi petani maupun peternak yang merasakan langsung dampaknya. Dengan program dari pihak Desa Suntenjaya pun sedikit demi sedikit dapat terealisasikan program Kampung Wisata Edukasi melalui tempat penampungan serta pengolahan. Kegiatan ini pula merupakan bentuk merealisasikan ide mahasiswa untuk  terjun langsung kepada masyarakat dan tentunya menjadikan mahasiswa untuk peduli terhadap lingkungan sekitar. (Taupik Saepuloh)