Closing Ceremony The 68th AUN Actual Quality Assessment

upi-aun-qa-humas-upi-6Bandung, UPI

Sebanyak 6 orang anggota tim akreditasi dari ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA), telah selesai melakukan visitasi akreditasi terhadap tiga program studi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Kamis (29/9/2016). Tim mempresentasikan temuannya dalam acara Closing Ceremony The 68th AUN Actual Quality Assessment at Program Level Master Program in Science Education, Mathematics Education Program, Biology Education Program.

Menurut The 68th AUN Quality Assessment for the Master Program in Science Education School of Postgraduate Studies, Assoc. Prof. Dr. Chavalit Wongse-ek, menyatakan bahwa kita percaya bahwa assessment ini sangat produktif. Kami menyoroti koherensi rumusan outcome pembelajaran. Kami para asesor dari AUN-QA datang ke UPI untuk melakukan akreditasi terhadap tiga prodi di UPI berdasarkan program yang disusun oleh UPI.  Adapun kriteria yang di assessment dari Program AUN-QA diantaranya Expected Learning Outcomes, Programme Specification, Programe Structure and Content, Teaching and Learning Approach, Student Assessment, Academic Staff Quality, Support Staff Quality, Student Quality and Support, Facilities and Infrastructure, dan Quality Enhancement.

upi-aun-qa-humas-upi-4Dalam assessment kami terhadap Master Program in Science Education School of Postgraduate Studies diperoleh hasil,”The dropout rate, average time to graduate is monitored and benchmarked; in the last 2 years, students graduating more than 2 years is down to 13%. Graduates admitted that MP-SEd increased their competency as a teacher in various areas and have helped advance their careers (e.g. promotions, additional assignments). Levels of satisfaction from students, lecturers, alumni and employers are monitored and considered to improve the curriculum.”

Sementara itu, areas for Improvement-nya,“Students stated that research process should be started early on (upon admission to the program) so students can finish on time. Other than cognitive skills, competencies of students such as communication, writing and supervising students should be improved.”

Dalam kesempatan yang sama, Rektor UPI Prof. Furqon, M.A., Ph.D., mengatakan bahwa assessment ini sangat berguna tidak hanya untuk tiga prodi ini saja, tapi untuk prodi yang lainnya juga.

upi-aun-qa-humas-upi-5Kita sebetulnya mempersiapkan 12 prodi untuk akreditasi internasional, namun untuk prodi lainnya akan dilakukan tahun depan. Pada Ke-3 prodi yang di assessment, mereka melihat apakah yang diusulkan layak atau tidak sebagai prodi yang baik. Dalam penilaian mereka, prodi yang diajukan mendapat apresiasi positif, walaupun ditemukan kelemahan. Pandangan orang lain dalam “melihat” sangat dibutuhkan, karena mereka akan bisa memberikan feed back yang konstruktif untuk dikembangkan oleh universitas,” terangnya.

Yang masih menjadi perhatian adalah kemampuan bahasa Ingris, katanya, kemudian memperbanyak kegiatan yang berskala internasional, lalu mendatangkan dosen luar negeri juga mengirimkan dosen kita ke luar negeri, dan mengirimkan mahasiswa ke pertemuan skala internasional.

Lebih lanjut ditegaskan,”Yang sudah dilakukan oleh UPI yaitu menyediakan fasilitas bagi civitas akademika untuk berpartisipasi di level internasional seperti UPI scholarship, kerja sama luar negeri, pertukaran pelajar, dan lain sebainya. Intinya ada, sudah dilakukan, namun intesitasnya kurang banyak. Untuk publikasi internasional di tahun 2020 kita mentargetkan 1000 karya yang terpublikasi, dan terus melihat kemungkinan mencari sponsor untuk memberikan peluang lebih banyak dalam berbagai even internasional.

upi-aun-qa-humas-upi-3Pernyataan Rektor juga dikuatkan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., dikatakannya,”Akreditasi internasional dilakukan sesuai dengan Renstra UPI, bahwa beberapa prodi harus tersertifikasi lembaga penjamin mutu baik secara regional dan internasional, untuk itu, sejak 2 tahun lalu UPI mendorong 7 prodi diakreditasi oleh AUN QA.

Lebih lanjut dijelaskan, pada bulan September ini ada 3 prodi yang di visitasi yaitu prodi Pendidikan IPA S2; Pendidikan IPA S1, dan Biologi S1 sedangkan yang lain, prodi Bimbingan dan Konseling, Pendidikan Luar Sekolah, Pendidikan Kewarganegaraan dan Pendidikan Bahasa Inggris, direncanakan akan di visitasi ole AUN QA pada awal tahun 2017.

upi-aun-qa-humas-upi-2Proses visitasi oleh asesor AUN QA mendekati sama dengan yang dilakukan oleh BAN-PT yaitu meliputi verifikasi dokumen sebagaimana yang ditulus dalam self assessment report, wawancara dengan team task force, dosen, mahasiswa, alumni dan pengguna lulusan, serta visitasi terhadap fasilitas universitas yang tersedia. AUN QA itu merupakan lembaga pensertifikasi maka dalam prosesnya lebih menekankan pada continuous quality improvement, sehingga kita dapat meningkatkan pelayanan yang lebih baik secara bekesinambungan,” ujarnya.

Diungkapkannya, setelah dilakukan visitasi selama 2 hari oleh 6 orang asesor, pada saat presentasi plenary funding terungkap bahwa UPI telah melaksanakan kegiatan proses akademik sesuai dengan expected learning outcomes yang diharapkan namun demikian ada beberapa saran yang perlu dilakukan UPI apabila ingin menuju internasionalisasi seperti penggunaan bahasa pengantar (Bahasa Inggris) atau juga menggunakan bilingual language. Kemudian meningkatkan student mobility minimal dengan universitas yang ada di Asean.

upi-aun-qa-humas-upi-1Hal lainnya, yaitu adanya peningkatan sarana dan prasarana yang ada untuk mendukung kenyamanan mahasiswa, kemudian mengembangkan kultur akademiknya, lalu akses ke perpustakaan agar dibuka lebih lama (jam operasionalnya), serta bandwidth internet ditingkatkan. Namun ada hal yang penting disampaikan plan assessor yaitu peningkatan kompetensi staf administrasi dalam mendukung peningkatan layanan akademik. Perlunya dukungan uvinversitas dalam peningkatan akademik dan pemahamanan internasionalisasi bagi tenaga kependidikan, dengan kata lain harus mengenal kultur akademik secara inetrnasional.

Kalau berbicara manajemen perguruan tinggi, tidak cukup bicara kualitas dosen, tapi kualitas tenaga kependidikan juga penting. Diharapkan, UPI dapat memberikan layanan akademik lebih baik lagi dan menghasilkan lulusan sesuai kebutuhan stakeholders. Namun yang mendesak saat ini adalah layanan perpustakaan dalam hal jam operasional serta kemudahan layanan akses internet, penataan parkir dan pentanaan kantin,” pungkasnya. (dodiangga/andriyunardi)