UPI Kampus Tasikmalaya Buka “CAFÉ” 2016

1Tasikmalaya, UPI

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya Angkatan 2015 menyelenggarakan pameran dan pagelaran seni berbasis edukasi, Jumat (27/5/2016). Kegiatan yang bertagline CAFE “Creative Art For Education” bertemakan “Ekspresikan Diri melalui Seni untuk Pendidikan yang “Lebih Kreatif, Inovatif dan Sportif” dibuka Wakil Direktur UPI Kampus Tasikmalaya Dr. Hj. Epon Nur’aeni L., M.Pd.

“Pembukaan CAFÉ 2016 diiringi tabuhan gamelan yang mengangkat unsur kebudayaan Sunda. UPI Kampus Tasikmalaya sangat mengapresiasi kegiatan CAFE ini karena merupakan satu di antara bentuk kreasi mahasiswa dalam menuangkan pemikirannya melalui karya seni,” kata penggagas pagelaran dan pameran seni ini Ilham Novriansyah.

Menurut Andrian Permana, mahasiswa PGSD Tingkat 1, kegiatan CAFE ini meliputi pameran hasil karya mahasiswa PGSD, perlombaan menggambar dan mewarnai bagi siswa/i Sekolah Dasar wilayah Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, serta berupa kegiatan pagelaran seni musik sebagai pengisikegiatan. Kegiatan tersebut merupakan bentuk karya dan salah satu tugas ujian akhir semester mata kuliah Pendidikan Seni Rupa dengan dosen pengampu Rosarina Giyartini, M.Pd.2

Ada sepenggal kisah epik Mahabharata yang berkaitan dengan pendidikan, yakni ketika Sang Guru Drona menguji para muridnya dalam Pendadaran Siswa Sokalima. Dan ternyata dari 105 muridnya, hanya Arjuna yang mampu menembuskan panahnya pada leher boneka burung di atas pohon sebagai sasarannya.

“Mengapa demikian? Rahasia Arjuna saat memanah, tidak ada yang dipikirkan dan dilihat olehnya selain leher burung yang dijadikan sasarannya. Sementara murid lainnya masih terjebak pada wujud boneka burung itu sendiri. Andaikan kampus ini adalah Sokalima. Yang diharapkan adalah semua mahasiswa yang dalam prosesnya sedang menjalankan Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Pendidikan Seni Rupa mampu menjadi Arjuna, artinya Mahasiswa fokus terhadap apa yang harus dilaksanakan sehingga tujuan akhir dapat tercapai dan mendapatkan nilai yang sempurna,” kata Rosarina Giyartini, M.Pd..

Setiap program studi tentu dirancang memiliki kekhasan yang menjadi centre of exelence. Kekhasan ini harus dibangun karena hal itulah yang membedakan dengan program studi sejenis. Salah satu upaya membangun kekhasan tersebut adalah mengonstruksi  konten mata kuliah pendidikan pendidikan seni rupa agar mahasiswa memiliki kompetensi mampu mengajar seni di Sekolah Dasar  sesuai kapasitas dan tingkat perkembangan anak. Mahasiswa harus sadar, bahwa pembelajaran seni di Sekolah Dasar bukan untuk menjadikan anak sebagai seniman. Pembelajaran seni di Sekolah Dasar adalah sebagai sarana menumbuhkembangkan segenap potensi kreatif dan kecerdasan anak sesuai tingkat perkembangannya.

Pagelaran dan pameran seni merupakan suatu karya yang luar biasa dari mahasiswa PGSD. Pagelaran seni musik yang dilengkapi dengan tata cahaya (lighting) dan dekorasi yang sederhana membuat pementasan semakin mengagumkan. Karya-karya seni rupa yang dipamerkan lebih dari 300 karya murni dibuat oleh mahasiswa PGSD UPI Kampus Tasikmalaya. Adapun hasil karya yang dipamerkan 90% terbuat dari bahan daur ulang. Karya-karya tersebut diantaranya: ukiran sabun, mozaik, kolase, ukiran sandal, motif batik khas Tasikmalaya, meronce, sketsa dan karya lainya yang sangat menarik. Sebagai calon guru SD harus memiliki potensi untuk berkarya. Hal ini merupakan suatu bentuk kreativitas yang diperlukan agar kelak ketika menjadi seorang guru melahirkan siswa/i yang kreatif dan inovatif.

Perlombaan mewarnai dan menggambar diikuti oleh 84 peserta, dengan rincian 83 peserta berasal dari Kota dan Kabupaten Tasikmalaya serta 1 orang peserta berasal dari Bandung. Meskipun dihadapi dengan kesibukan dalam menghadapi UKK (Ujian Kenaikan Kelas) namun mereka tetap antusias dan semangat untuk berpartisipasi dalam kegiatan. “Acara ini rame banget, yang awalnya aku malu mau duduk di depan jadi berani, pokonya seru banget. Dan aku juara, yang lain ngga!”, ucap Zunnoon Cakrabuana salah satu peserta lomba mewarnai yang berasal dari Bandung.

Kesuksesan pameran dan pagelaran seni ini tidak terlepas dari jerih payah seluruh panitia angkatan 2015 dan pihak yang mendukung kami dalam acara pameran dan pagelaran seni ini. Acara ini diakhiri oleh penampilan dari setiap kelas mahasiswa PGSD tingkat 1 Angkatan 2015 di Aula Kampus Tasikmalaya dengan apresiasi yang luar biasa. (Nur Itsna Rostiana/WAS)