Bisa Menjadi Pahlawan Pendidikan Melalui Program Kampus Mengajar

Potret Pitriani bersama Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, Asean Eng.

Pitriani, mahasiswa Program Studi PGSD UPI Kampus Daerah Purwakarta sekaligus peserta Program Kampus Mengajar angkatan 2 menjadi narasumber Podcast “Dikti Menyapa” episode 16 pada (10/11/2021) lalu. Pada kesempatan kali ini, Pitriani berbincang dengan Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, Asean Eng. Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, membahas pengalamannya mengikuti Program Kampus Mengajar.

Podcast Dikti Menyapa

Program Kampus Mengajar merupakan bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program ini diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam rangka membekali mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan dan keahlian dengan menjadi partner guru dan sekolah dalam menumbuhkan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran, sehingga berdampak pada penguatan literasi dan numerasi.

Pitriani mendapatkan informasi tentang Program Kampus Mengajar dari kakak tingkat di Kampus. Informan tersebut mengatakan Program Kampus Mengajar banyak peminatnya, serta bermanfaat untuk diri sendiri dan masyarakat sekitar. Hal inilah yang membuat Pitriani tertarik mendaftar Program Kampus Mengajar.

Pitriani banyak mendapatkan pelajaran berharga selama mengikuti Program Kampus Mengajar. Pelajaran berharga tersebut, yakni pengalaman pribadi untuk mengajar siswa SD secara langsung, kemudian mengetahui kesulitan para guru menghadapi siswa di masa pandemi, terutama dalam hal literasi, numerasi, dan adaptasi teknologi.

Pitriani melakukan kegiatan mengajar di SD Kristen Harapan Bagi Bangsa, Cilincing, Jakarta Utara. Pitriani bercerita awalnya merasa sedikit khawatir ditempatkan di sekolah ini karena latar belakang sekolah yang berbeda dengan keyakinan dirinya sebagai muslim. Namun. kekhawatiran tersebut sirna karena pihak sekolah menyambut hangat kehadiran Pitriani dan kawan-kawan sebagai peserta Program Kampus Mengajar. SD Kristen Harapan Bagi Bangsa menjalankan sistem mengajar setiap satu bulan bergulir satu kelas, jadi peserta Program Kampus Mengajar bisa merasakan mengajar di seluruh kelas.

Menjadi peserta Program Kampus Mengajar merupakan pengalaman pertama kali Pitriani mengajar para murid secara langsung di kelas. Selama mengajar, Pitriani menemukan fakta yang mengejutkan, terutama masih banyak siswa yang belum paham akan materi-materi yang disampaikan.

Peserta Program Kampus Mengajar diberikan kesempatan untuk mengajar satu kelas sehingga pengalaman mengajar lebih berasa karena mengajar secara langsung, tidak dengan bantuan guru, hanya fokus dengan RPP yang diberikan oleh guru sekolah tersebut. Guru dan peserta Program Kampus Mengajar saling membantu sama lain meningkatkan literasi, numerasi, adaptasi teknologi.

Peserta Program Kampus Mengajar sering mengadakan Sharing Session, jadi mendengarkan cerita-cerita dari para mahasiswa, pengalaman mereka mengajar di pulau-pulau tertentu. Mahasiswa menceritkan keluh kesahnya untuk berjalan menuju ke tempat mengajar karena akses kendaraan dan internet yang tidak mendukung.

Pada sesi akhir Podcast, Pitriani memberikan pesan kepada para pemirsa “Jika kalian ingin menjadi pahlawan pendidikan di masa pandemi seperti saat ini, kalian bisa mengikuti Program Kampus Mengajar angkatan 3 karena kalian akan mendapatkan pengalaman yang sangat banyak, yang tidak kalian dapatkan di dunia kampus,” ujar Pitriani. (Arga Wijaya, kontributor Humas UPI)