Yayasan Rancage Berikan Penghargaan Kepada Tiga Guru Bahasa Sunda

Bandung, UPI

Yayasan Rancage menyelenggarakan kegiatan “Pamasrahan Hadiah Haradjapamengkas” kepada guru bahasa Sunda se-Jawa Barat, Sabtu (3/11) di Auditorium FPEB UPI, Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Acara tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh bahasa sunda antara lain Ajip Rosidi, Eri Riana Hardjapamengkas, Prof, Dr. Karim Suryadi, M.Si, dan Wakil Rektor Bidang Riset, Kemitraan, dan Usaha UPI Prof. Dr. Didi Sukyadi, M.A.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Didi Sukyadi, M.A mengatakan acara penganugrahan ini merupakan bentuk niat, kemauan dan komitmen para panitia khususnya UPI dalam meneruskan bahasa Sunda sebagai salah satu bahasa Ibu. Selain itu menurut  Prof. Dr. Didi Sukyadi, M.A hari ini kita sekarang dibanjiri bahasa dan kebudayaan asing, contohnya oleh budaya korea. Mulai dari bahasa, gaya sampai dengan kebudayaan tak sedikit masyarakat khususnya para remaja dan mahasiswa yang mempopulerkan budaya korea dalam kehidupan sehari-harinya.

“Oleh karena itu, penting kiranya kita selaku masyarakat Sunda untuk membiasakan mempelajari dan menggunakan bahasa Sunda, supaya bahasa Sunda ini tidak hilang ditelan zaman akibat jarang digunakan”, tegas Prof. Didi Sukyadi.

Sementara itu, menurut Dr. Dingding Haerudin, M.Pd selaku ketua panitia kegiatan menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang pada tahun 2018 ini merupakan kegiatan kesebelas kalinya dilaksanakan oleh Rancage, tujuan dari kegiatan ini tiada lain untuk memberikan motivasi dan apresiasi kepada guru bahasa sunda yang memiliki minat yang tinggi dalam mengajar bahasa Sunda, karena tidak semua guru memiliki minat menjadi guru bahasa Sunda. Selain itu menjadi guru bahasa Sunda juga bukan hanya harus bisa menguasai bahasa dan seni bahasa Sunda saja, tetapi para guru juga harus memiliki karakter yang baik, karena guru bahasa Sunda juga memiliki kewajiban untuk mengajarkan karakter kepada siswa.

Pada acara penganugerahan ini, Yayasan Rancage memberikan Hadiah Hardjapamengkas kepada tiga orang guru yaitu Enung Komaraningsih, S.Pd, (Guru SD Negri Cikalong 02 Kabupaten Bandung), Iis Aisyah S.Pd, (Guru SMPN 4 Curugbitung Kabupaten Lebak Provonsi Banten), dan Rani Rabiusani, S.Pd  (Guru SMK Negri 13 Kota Bandung). Mereka bertiga ini dianggap memiliki dedikasi yang tinggi terhadap bahasa Sunda menggunakan lima indikator penilaian, meliputi 1). Motekar (kreatif, inovatif, dan produktif); 2). Bear dan Hegar (selalu menerapkan senyum, sapa, salam, sopan dan santun); 3). Cenghar (Pantang Menyerah); 4). Beunghar Elmu (Berpengetahuan Luas), dan 5). Sonagar (Tampil percaya diri dan beretika).

Hadiah Hardjapamekas merupakan hadiah tahunan yang diberikan kepada guru bahasa Sunda sejak tahun 2008. Hadiah yang dalam penyelenggaraannya didukung oleh keluarga besar tokoh pendidikan alm. R.S. Hardjapamekas (1913-2005) ini diberikan oleh Yayasan Kebudayaan Rancage untuk mendorong kegiatan pengajaran bahasa Sunda di sekolah, baik di tingkat sekolah dasar maupun di tingkat sekolah menengah.

Keluarga alm. R.S. Hardjapamekas dalam hal ini diwakili oleh Eri Riana Hardjapamengkas yang merupakan putera ke-5 dari enam bersaudara. “Kegiatan ini diprakarsai oleh kang Hasan Kartajuna, tujuannya adalah untuk menghargai jasa bapak,  kebetulan ayah saya R.S. Hardjapamekas adalah guru bahasa dan pernah menjabat juga di kampus UPI”. (Dadan/Krisna Caraka Muda)