KOPERASI DAN KLUB SEPAKBOLA

Dinn Wahyudin

Mes que un club artinya “tak hanya sekadar klub”. Itulah moto klub sepakbola FC Barcelona yang bermarkas di kota Barcelona Spanyol. Moto ini menyiratkan bahwa kiprah klub Barcelona ini tak hanya sebatas klub sepakbola. Barcelona sebagai alat perjuangan bersama. Barcelona bukan hanya sebagai klub sepak bola Spanyol yang telah melejit dan sukses di lapangan hijau, namun juga klub ini menorehkan semangat kebersamaan (cooperativeness) dan kerja keras (hardworking) yang menghasilkan sejumlah prestasi.

Dimiliki Koperasi

Berbeda dengan klub sepak bola lainnya di Eropa, klub ini tidak dimiliki oleh perorangan atau investor. Barcelona merupakan klub milik komunal dalam wadah keanggotaan koperasi. Saat ini, Barcelona atau Barce merupakan klub sepak bola kedua terkaya di dunia dalam hal pendapatan, dengan omzet tahunan sebesar €560,8 juta. Seperti lazimnya koperasi di seluruh dunia yang bercirikan kerja sama, guyub_atau _sabilulungan, Barcelola juga menerapkan lima sistem nilai (value system) utama dalam pengelolaan dan manajemen organisasi. Yaitu hormat pada sesama (respect); ikhtiar yang optimal (effort); tekad yang kuat (ambition); kerja tim (team work), dan kerendahan hati (humility). Atas dasar kebersamaan dan kerja keras itulah para pemain, pemilik dan pendukung fanatik, Barcelona tampil sebagai organisasi klub olahraga terhormat yang sukses tak hanya dalam bidang sepakbola, tetapi juga mencakup berbagai bidang olahraga lainnya, termasuk pengelolaan bidang pendidikan atau akademi dan industri olahraga lainnya.
Bagi penikmat sepakbola dunia, FC Barcelona merupakan klub sepak bola papan atas yang tak asing lagi. Tim yang berasal dari Spanyol ini tercatat sebagai klub sepakbola legendaris dunia. Barcelona berhasil menorehkan sejumlah prestasi gemilang sepanjang Abad 20. Klub ini didirikan tahun 1899 dengan nama Fotbol Club Barcelona (FC Barcelona). Sejumlah prestasi gemilang antara lain 27 gelar Liga Spanyol, 31 gelar Copa Del Rey, 14 gelar Piala Zuper Spanyol. 5 gelar Loga Champions Eropa, 4 gelar Piala Winner UEFA. Atas sederet prestasi gemilang tersebut menjadikan FC Barcelona tampil sebagai salah satu klub tersukses di Spanyol, Eropa, dan bahkan dunia. Di balik hingar bingar prestasi yang ditorehkan klub sepakbola ini, PC Barcelona dikelola secara unik. Berbeda dengan klub sepakbola lainnya, klub sepakbola umumnya dimiliki para konglomerat sebagai pemegang saham utama. Klub Barcelona dimiliki dan dikelola oleh para pendukungnya dalam wadah koperasi. Melalui sistem koperasi inilah, yang saat ini dengan berjumlah anggota sebanyak 180 ribu orang, Barcelona tampil sebagai salah satu klub elit yang tak hanya berkiprah dalam bidang olahraga sepak bola saja, tetapi beraktifitas di bidang olahraga lainnya termasuk industri merchandise dan pendidikan.

Klub Sepakbola Indonesia

Klub sepak bola Liga Indonesia pada umumnya memiliki badan hukum dalam bentuk perseroan terbatas. Saat ini belum banyak klub sepak bola di Indonesia yang menggunakan prinsip koperasi dalam pengelolaannya. Padahal gerakan koperasi telah lama berlangsung di Indonesia. Sejalan dengan peraturan yang dikeluarkan Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI), klub sepak bola di Indonesia harus berbadan hukum. Hal ini sejalan juga dengan Club Licensing Regulation yang diterbitkan Federation de Internationale de Football Association (FIFA) pada tahun 2004. Berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia, bentuk badan hukum tersebut berupa perseroan terbatas, yayasan, dan koperasi.
Saat ini, klub-klub sepak bola di Indonesia memilih badan hukumnya berupa Perseroan Terbatas dan sangat sedikit klub sepak bola yang pengelolaannya berdasarkan kaidah koperasi.
Berkaca dari keberhasilan Barcelona dalam pengelolaan klubnya, patut dipertimbangkan sebagai best practice bagi Indonesia dalam pengelolaan klub sepak bola melalui koperasi. PC Barcelona telah membuktikan tampil perkasa sebagai salah satu klub elit dunia yang mengelola klub nya dengan menggunakan prinsip koperasi. Anggota koperasi Barcelona yang berjumlah 180.000 orang, mereka merupakan pemilik klub dan supporter fanatik, telah mengantarkan klubnya sebagai kampiun dalam berbagai event laga sepakbola dunia. Mudah mudahan best practice ini dapat memberikan kontribusi lebih baik agar keberlangsungan klub sepak bola di Indonesia dapat berjalan dengan baik dan semakin maju secara berkesinambungan dengan menerapkan prinsip-prinsip koperasi.
Seperti dinyatakan Nurdin Halid (2021) dalam orasi ilmiah yang berjudul “Penguatan Industri Olahraga Berbasis Koperasi Multi-pihak” bahwa klub sepak bola yang dikelola dengan sistem koperasi sukses dijalankan di sejumlah klub elite di Eropa, seperti Barcelona, Real Madrid, dan Bayern Muenchen. Pengelolaan klub-klub sepak bola semacam itu merupakan salah satu model koperasi klub olahraga yang bisa dikembangkan dalam industri olahraga. Barcelona yang dimiliki oleh 180 ribu anggota yang semuanya memiliki hak suara dalam menentukan arah dan masa depan klub. Prinsip kerja koperasi, seperti keanggotaan terbuka, sukarela, serta kesetaraan, menjadi kekuatan Barcelona bisa bertahan sebagai klub elite dengan sistem keuangan yang sehat.
Kini masyarakat sepakbola Indonesia menunggu pengelolaan liga Sepakbola Indonesia melalui manajemen koperasi. Yaitu klub sepakbola yang dimiliki dikelola oleh anggota untuk kesejahteraan bersama dan masyarakat luas.
Seperti telah dikemukakan Vincent Lombardi -pelatih sepakbola legendaris (1980) bahwa football is like life – it requires perserverance, self denial, hard work, sacrifice, dedication and respect for authority. Dunia sepakbola itu seperti kehidupan. Ia memerlukan ketekunan, penyangkalan diri, kerja keras, pengorbanan, dedikasi, dan rasa hormat terhadap otoritas.