ANGKLUNG WORKS AND CONFEST 2019

Bandung, UPI

Indonesia yang merupakan bangsa dengan berbagai macam ras, suku, seni dan budaya, adat istiadat serta alam lainnya yang menjadi sebuah karakter dari bangsa ini dengan semboyan ‘Bhineka Tungga Ika’. Namun, seiring dengan perkembangan jaman di era revolusi 4.0, kebudayaan yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia ini semakin mengalami kemunduran karena berkembangnya terknologi. Dengan demikian, pola pikir masyarakat Indonesia ini menjadi terpengaruh pada kehidupan budaya barat atau western, sehingga membuat masyarakat Indonesia akan melupakan kebudayaannya sendiri dengan menghilangkan identitasnya sebagai negara yang memiliki beragam kebudayaan yang beragam. Dibandingkan dengan jaman dulu yang lebih mempelajari lebih dalam kebudayaan, kesenian, moral, serta hukum adat  Indonesia, namun bila dibandingkan pada saat ini masyarakat tidak  lagi peduli dengan kebudayaannya sendiri yang disebabkan adanya alat elektronik canggih seperti Televisi, Smartphone, dan sebagainya yang selalu menayangkan kebudayaan barat. Dengan begitu, secara tidak langsung hal ini akan merusak pola pikir masyarakat Indonesia khususnya generasi muda dengan cenderung memilih untuk mempelajadi budaya luar daripada budayanya sendiri.

Kebudayaan nasional adalah kebudayaan kita bersama yakni kebudayaan yang mempunyai makna bagi setiap orang disuatu negara. Jadi, seharusnya menjadi suatu kewajiban bagi kita semua untuk tetap melestarikan kebudayaan yang menjadi identitas bangsa Indonesia, maka hal ini akan menimbulkan rasa tanggung jawab kepada kita semua untuk tetap menjaga serta melestarikan kebudayaan tersebut. Dengan begitu, kami yang berada dalam satu kesatuan anggota Unit Kerja Mahasiswa Keluarga Besar Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan Indonesia ( UKM Kabumi UPI ) yang merupakan UKM yang mempelajari suatu kesenian dan  kebudayaan di Indonesia khususnya Jawa Barat ingin mengadakan suatu acara bertakjub kesenian dan kebudayaan, maka kami membuat suatu acara yang bernama Angklung Works And Confest 2019 dengan tema “Angklung for develop intelligence and character” dengan memiliki empat rangkaian kegiatan, diantaranya :

  1. Workshop ( Jum’at, 12 April 2019 )

Kegiatan workshop ini ditujukan kepada masyarakat khususnya guru kesenian atau kebudayaan dengan tujuan untuk melahirkan  insan baru dalam memberdayakan SDM untuk menjadi seorang pelatih angklung, dalam pelatihan ini peserta akan diberi pengetahuan serta bimbingan bagaimana cara memainkan Angklung Padaeng yang benar, cara mengaransemen alat musik Angklung Padaeng yang disertakan dengan cara membaca dan menulis partitur serta dasar bermusik, setelah itu peserta juga akan diajarkan mengenai ilmu tentang condacting. Dalam pelatihan ini, peserta tidak hanya diberikan wawasan mengenai bermusik dengan Angklung Padaeng, tetapi lebih dari itu peserta pun akan dibuka wawasan serta pola pikirnya oleh para tokoh yang sudah mempunyai banyak pengalaman dan sudah ahli dibidang Angklung Padaeng.

  1. Seminar ( Sabtu, 13 April 2019 )

Dalam seminar kali ini kami mengambil materi seminar tentang “ Apakah perlu alat musik angklung masuk ke dalam kurikulum pendidikan?”. Kegiatan ini akan dilaksanakan dengan mendatangkan narasumber yaitu dosen ahli dibidangnya, para praktisi angklung, serta para tokoh masyarakat untuk dilakukan pematerian sekaligus diskusi mengenai pentingnya Angklung Padaeng ini. Selain itu, kami juga merencanakan untuk mengundang keynotes speaker seperti Menteri Pendidikan, KANWIL Jawa Barat, Kepala Dinas Kota Bandung, dan sebagainya selaku penentu kebijakan.

  1. Festival ( Minggu, 14 April 2019 )

Pelaksanaan festival ini akan menampilkan grup alat musik yang terbuat dari bambu khususnya grup alat musik angklung bagi para pendaftar yang ingin mempersembahkan suatu penampilan dari grupnya masing-masing. Para pendaftar akan diberikan suatu penghargaan berupa sertifikat atas kontribusinya dalam acara festival AWAC 2019 ini dan juga akan diberikan pula penghargaan kostum terbaik, aransemen terbaik, dan lain sebagainya.

  1. Pergelaran Opera Angklung Lutung Kasarung Gandrung ( 02 Mei 2019 )

Puncak dalam acara Angklung Works And Confest 2019 ini adalah Opera Angklung dengan mengambil cerita rakyat yaitu ‘Lutung Kasarung Gandrung’, dalam opera kali ini seluruh anggota Kabumi UPI akan memberikan suatu persembahan yang spesial dengan hasil karya original dari para penggarap Kabumi UPI tanpa ada campur tangan orang lain atau hasil karya orang lain yang ditujukan bagi masyarakat luas dengan menggabungkan segala kesenian untuk menciptakan penampilan yang berkualitas.

Dengan mengadakan suatu acara tentang kesenian dan kebudayaan, maka anggota Kabumi UPI berharap agar acara ini dimanfaatkan dengan sebaik mungkin bagi khalayak luas sebagai wadah untuk pengembangan diri dalam upaya melestarikan seni dan budaya di Indonesia sebagai identitas bangsa. Dengan demikian, sebagai generasi penerus bangsa hal ini merupakan momen yang cocok untuk tetap mempertahankan identitas bangsa yang semakin tersingkirkan dengan perkembangan jaman. Jadi, akan menjadi lebih baik apabila dalam era perkembangan jaman ini tetap di seimbangi dengan pelestarian seni dan budaya untuk tetap menjaga nilai seni dan budaya sebagai hasil warisan dari  nenek moyang. (Alfin Hendrawan)