Dit. APK Bappenas dan UPI Selenggarakan Webinar PAUDHI untuk SDM Unggul dan Berdaya Saing

Bandung, UPI

Sebanyak 740 orang dari seluruh Indonesia, terdiri dari Kementerian/Lembaga, Pemerintah daerah, Tokoh Akademisi dan Mahasiswa, Mitra Pembangunan Pemerintah, Praktisi dan tokoh pendidikan anak usia dini, PAUD Mitra Binaan, Lembaga Kajian, Media Massa, dan Masyarakat Umum, mengikuti pertemuan virtual (webinar) membincangkan “Pengasuhan, Perlindungan, dan Kesejahteraan Sosial Bagi Pengembangan Anak Usia Dini untuk SDM Unggul” sebagai upaya memperkuat pengembangan layanan PAUD yang terintegrasi. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Direktorat Agama, Pendidikan, dan Kebudayaan, BAPPENAS bekerja sama dengan Universitas Pendidikan Indonesia.

Webinar difokuskan pada pembahasan isu strategi akselerasi pengembangan anak usia dini holistik integratif pendidikan sebagai upaya memperkuat sasaran tujuan pembangunan berkelanjutan dan pembangunan nasional. Webinar dilakukan secara daring melalui media Zoom dan Youtube Dit. APK Bappenas dan TVUPI pada Senin, (11/10/2021).

Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua LPPM UPI Prof. Dr. H. Dadang Sunendar, M. Hum., dan Direktur Agama, Pendidikan, dan Kebudayaan, Bappenas Amich Alhumami, Ph.D., sementara itu Deputi bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan, Bappenas Dr. Ir. Subandi Sardjoko, M.Sc., berbicara tentang Arah Kebijakan dan Strategi PAUDHI 2020-2024 di dalam mewujudkan SDM Unggul dan Berdaya Saing.

Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., MA., berbicara tentang Pentingnya Optimalisasi Pengasuhan, Pelindungan dan Kesejahteraan Sosial Anak pada masa periode Golden Age. Direktur Agama, Pendidikan, dan Kebudayaan, Bappenas Amich Alhumami, Ph.D., berbicara tentang PAUDHI di dalam mendukung aspek Pengasuhan, Pelindungan dan Kesejahteraan Sosial Anak. Prof. Dr. Fonny Hutagalung dari University of Malaya berbicara tentang Ilmu Pengetahuan dan Riset untuk peningkatan kualitas Pengasuhan, Pelindungan dan Kesejahteraan Sosial Anak. Dra. Agnes Asih Sari Oetami dari Srikandi Lintas Iman berbicara tentang Peran aktif masyarakat di dalam mewujudkan Pengasuhan, Pelindungan dan Kesejahteraan Sosial Anak yang optimal.

Hadir juga Prof. Dr. Elly Malihah, M.Si Guru Besar Sosiologi, Universitas Pendidikan Indonesia sebagai Penanggap 1 dengan topik Tanggapan Umum dan Khusus terhadap pelaksanaan Pengasuhan, Pelindungan dan Kesejahteraan Sosial Anak di Indonesia, dan Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak, Kementerian PPPA sebagai Penanggap 2 dengan topik Tanggapan Umum dan Khusus terhadap pelaksanaan Pengasuhan, Pelindungan dan Kesejahteraan Sosial Anak di Indonesia.

Menurut Ketua LPPM UPI Prof. Dr. H. Dadang Sunendar, M. Hum., dalam sambutannya mengatakan,”Kegiatan ini adalah hasil kerja sama antara Dit. APK Bappenas dan UPI. Membahas isu strategi akselerasi pengembangan anak usia dini holistik integrative untuk sdm unggul dan berdaya saing. Ini menjadi penting karena melibatkan literasi dasar bagi 72% anak-anak 5 hingga 17 tahun. Kita masih memiliki pekerjaan rumah sekitar 1,75% keaksaraan nasional. Namun, di sisi lain ada tantangan APK Pendidikan yang juga menjadi pekerjaan rumah.”

Diharapkan, ujarnya, sinergi ini dapat memperkuat pengembangan anak usia dini holistik integratif untuk sdm unggul dengan melaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif untuk menghasilkan anak yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Deputi bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan, Bappenas Dr. Ir. Subandi Sardjoko, M.Sc., berbicara tentang Arah Kebijakan dan Strategi PAUDHI 2020-2024 di dalam mewujudkan SDM Unggul dan Berdaya Saing. Dikatakannya,”Pemerintah telah menetapkan pembangunan manusia ini sebagai salah satu agenda penting dan strategis dalam pembangunan nasional. Pemerintah ingin memiliki manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Manuisa yang sehat, cerdas, adaptif, kreatif, inovatif, terampil dan bermartabat.”

Lebih lanjut dikatakan, adapun 3 pilar untuk membuat manusia yang berkualitas dan berdaya saing adalah melalui layanan dasar dan perlindungan sosial contohnya mendapatkan tata kelola kependudukan, produktivitas contohnya pemerintah menyediakan pendidikan dan pelatihan vokasi dan pembangunan karakter melalui revolusi mental dan pembinaan ideologi.

“Adapun arah kebijakannya yaitu mengendalikan pertumbuhan penduduk dan memperkuat tata kelola kependudukan. Memperkuat pelaksanaan perlindungan sosial. Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta. Meningkatkan pemerataan layanan pendidikan berkualitas. Meningkatkan kualitas anak, perempuan, dan pemuda. Mengentaskan kemiskinan. Meningkatkan produktivitas dan daya saing. Revolusi mental dan pembinaan Ideologi Pancasila. Kemudian meningkatkan pemajuan dan pelestarian kebudayaan,” ungkapnya.

Sementara itu, lanjutnya, sebagai prinsip penyelenggaraan PAUDHI harus berbasis budaya konstruktif, pelayanan yang holistik, pelayanan yang berkesinambungan, tidak diskriminatif, good governance, perluasan distribusi pelayanan, serta adanya partisipasi masyarakat. (dodiangga)