Program MBKM: Wisata Edukatif di Desa Wisata Alamendah, Kabupaten Bandung oleh Mahasiswa FPIPS dan FPMIPA UPI dengan Pembelajaran Berbasis STEM

5 mahasiswa Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata FPIPS, 3 mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika dan 2 mahasiswa program studi Pendidikan Kimia FPMIPA UPI melakukan kolaborasi merancang kegiatan Wisata Edukatif di Desa Wisata Alamendah, Kabupaten Bandung. Program ini berisi kegiatan yang beragam setiap harinya. Kegiatan ini merupakan bagian program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) terkait kegiatan mahasiswa mengajar di desa melalui paket wisata edukatif yang dirancang dengan pembelajaran berbasis STEM (Sains, Technology, Engineering, and Mathematics) di dalam pelaksanaan kegiatan wisata edukatifnya Desa Wisata Alamendah Pada tanggal 25-30 Oktober 2021.

Tahap awal kegiatan diselenggarakan pada Senin, 25 Oktober 2021, dimana para siswa berkumpul di aula Desa dan diberi pematerian mengenai kompos. Para siswa dibagi dalam kelompok dan melakukan mobilisasi ke perkebunan sekitar yang dibantu bersama tim dari Desa Wisata untuk mengambil sampah organic sisa hasil panen sayuran yang sudah tidak terpakai  dan daun strawberry yang sudah kering dikumpulkan untuk dijadikan kompos.

Kegaitan dilanjutkan pada hari Selasa, 26 Oktober 2021, dengan melaksanakan kegiatan dimulai dengan memeras susu sapi secara langsung di peternakan susu perah milik warga. Sebanyak 19 siswa SMPN 1 Ranca Bali menunjukkan antusias yang tinggi di waktu pagi hari yang menyejukkan. Pemerahan dilakukan di pagi hari karena tidak setiap waktu, susu dapat diperah dari sapi. Selain memerah susu, wisatawan dapat mencicipi langsung susu hasil perahan yang telah dilakukan destilasi. Susu dapat dicampur dengan gula putih atau gula merah agar terasa manis.

Setelah memerah susu sapi, wisatawan diajak menjejahi lingkungan desa Alamendah sebelum akhirnya tiba di balai desa. Kegiatan selanjutnya adalah edukasi pembuatan yogurt. Pembuatan yogurt langsung menggunakan susu hasil perahan. Tidak sekadar membuat yogurt, kegiatan dilaksanakan dengan proses pembelajaran. Wisatawan melakukan pengukuran tertentu untuk menentukan takaran yang sesuai, membuat produk yogurt setiap tim memiliki hasil yang berbeda.

Pada hari ketiga, Rabu, 27 Oktober 2021, kegiatan yang dilakukan bertemakan Mitigasi Bencana Longsor. Dimulai dengan adanya simulasi bencana terjadi dalam bentuk permainan. Dari permainan tersebut, siswa dapat menebak kegiatan yang akan dilakukan. Selanjutnya adalah pematerian ringan untuk melihat dan mengetahui kondisi geografis Desa Alamendah dilanjutkan dengan penayangan video bencana alam longsor dan siswa menganalisisnya. Setelah siswa mampu menganalisis, siswa melakukan observasi menggunakan simulasi longsor yang dibuat seperi perosotan.

Setelah mencatat hasil observasi, siswa membuat rancangan prototype untuk mengurangi dampak dari bencana longsor. Tantangannya adalah prototype dibuat dengan harga terjangkau serta bahan-bahan yang akan digunakan diberi label harga. Setelah bahan-bahan terkumpul, siswa membuat prototype sesuai dengan rancangan yang telah dibuat. Kemudian kelompok siswa melakukan uji coba pada prototype yang dibuat untuk melihat efektivitas dalam mengurangi dampak bencana longsor. Kelompok yang membuat prototype dengan harga terendah dan paling efektif mengurangi bencana longsor akan menjadi pemenang.

Kamis, 28 Oktober 2021, siswa melakukan permainan balap karung di tengah lapangan Setadion yang merupakan khas Desa Alamendah. Di tengah pemandangan yang memanjakan mata, siswa dengan penuh semangat dan kegembiraan berlomba dengan sesama untuk menjadi juara dari perlombaan balap karung ini. Balap karung adalah media yang efektif untuk mendemonstrasikan keseimbangan. Sebab, tubuh dapat terjatuh jika posisi tubuh tidak benar.

Setelah penat dan penuh keringat, kegiatan dilanjutkan di Balai Desa. Siswa diajak diskusi bagaimana memahami tentang keseimbangan dapat membantu mereka untuk tidak jatuh saat bergerak dengan memakai karung. Selain itu, wisatawan juga diminta untuk menyampaikan bagaimana pemanfaatan pemahaman tentang keseimbangan.

Agar dapat menerapkan konsep keseimbangan dengan baik, wisatawan diajak untuk membuat Monster Berjalan. Monster Berjalan adalah kerajinan tangan yang menggunakan bahan-bahan sederhana. Kerajinan ini dapat berjalan di bidang miring dengan memanfaatkan prinsip keseimbangan!

Ada dua tahap dalam pembuatan Monster Berjalan: desain dan rancang bangun. Pertama, Wisatawan yang telah dibagi dalam lima kelompok mendesain rupa monster yang akan dibuat. Selain menumbuhkan kebersamaan dengan meramu ide bersama, tahap ini menumbuhkan kemampuan seni dalam hal keindahan. Setiap kelompok memiliki desain yang memiliki cirikhas sendiri.

Dengan berbekal lembar instuksi pembuatan, selanjutnya wisatawan aktif berdiskusi dan tidak jarang melakukan trial and error dalam rancang bangun Monster. Hal tersebut wajar terjadi, karena dengan kemiringan bidang tertentu, maka spesifikasi Monster Berjalan juga berubah. Semua kelompok berhasil membuat Monster Berjalannya masing-masing.

Terakhir, masing-masing Monster Berjalan diperlombakan. Masing-masing kelompok menunjukkan antusias dan harapan agar Monster milik mereka yang menang. Kelompok yang menang tentunya adalah kelompok yang melakukan persiapan dengan matang! Kegiatan ini diharapkan dapat membangun kesenangan belajar fisika yang diwujudkan dengan penerapan dalam bentuk karya rupa. Dengan kegiatan-kegiatan seperti ini, kita dapat percaya diri bahwa proses pembelajaran tidak hanya melalui bangku sekolah, tetapi dapat diwujudkan dalam kegiatan wisata seperti yang dilakukan di Desa Wisata Edukatif Alamendah.

Jum’at, 29 Oktober 2021, siswa melakukan percobaan membuat es krim strawberry. Di pagi hari, siswa dijamu dengan Welcome Food “Coklat Strawberry”. Kemudian siswa mengunjungi kebun strawberry untuk mendapatkan pengalaman memetik strawberry. Setelah itu, siswa kembali ke Balai Desa untuk menyimak pematerian mengenai perubahan wujud lalu melakukan percobaan pembuatan es krim dan mengerjakan LKPD yang disediakan. Komposisi bahan untuk membuat es krim tidak diberitahukan agar setiap kelompok tertantang untuk membuat es krim yang paling enak. 

Di akhir kegiatan, hasil pembuatan es krim dinilai oleh dosen UPI yang mengikuti kegiatan, instruktur dari tim Desa Wisata Alamendah, dan instruktur dari mahasiswa untuk mengetahui cita rasa dari es krim yang dibuat setiap kelompok dilanjutkan dengan pengumuman pemenang. Setelah itu, kelompok pemenang mempresentasikan hasil percobaannya, dilanjutkan dengan kegiatan refleksi yaitu penjelasan secara sains mengenai pembuatan es krim. Setiap kelompok dapat mengamati adanya perubahan suhu dengan cara mereka mengukur suhu sebelum adonan dibuat menjadi es krim kemudian mengukur suhu kembali setelah es krim sudah berhasil dibuat. Berdasarkan percobaannya, terjadi penurunan suhu sehingga mereka mengetahui bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan wujud benda adalah adanya perubahan suhu. Berdasarkan survey, tema kegiatan membuat es krim adalah tema yang paling disukai oleh siswa selama mengikuti program ini.

Sabtu, 30 Oktober 2021 adalah hari terakhir kegiatan yaitu Exhibition yang dihadiri oleh para siswa SMPN 1 Rancabali serta tamu undangan dari Dinas Pariwisata, Camat setempat, Kepala Desa, guru SMPN 1 Rancabali, dan orang tua siswa, Kegiatan diawali dengan pembukaan, pemberian sambutan-sambutan, dan secara simbolis dibuka oleh Dinas Pariwisata. Setelah itu, adanya laporan dari Ketua Panitia mengenai tujuan dan gambaran kegiatan yang sudah dilaksanakan. Pada kegiatan tersebut, semua kelompok siswa mempresentasikan kegiatan yang dilakukan  sesuai dengan tema masing-masing serta menjaga stand pameran yang menampilkan kreasi berupa produk. Adapun tema yang dipresentasikan oleh kelompok siswa di antaranya Pembuatan Pupuk Kompos, Pembuatan Yoghurt, Mitigasi Bencana Longsor, Walking Monster, dan Pembuatan Es Krim Strawberry.

Tamu undangan yang hadir terlihat antusias mengelilingi serta mencicipi kreasi olahan makanan yang ada di stand pameran. Sebagai bentuk apresiasi, diadakan pemberian sertifikat untuk siswa dan instruktur dari Desa Wisata Alamendah serta adanya pengumuman kelompok siswa terbaik. Dalam kegiatan tersebut, perwakilan mahasiswa mempresentasikan paket wisata edukatif yang telah dirancang. Di kegiatan penutup, adanya tayangan video mengenai kegiatan yang dilakukan selama program berlangsung, penampilan dari tim mahasiswa, dan dokumentasi bersama.

Kegiatan yang diselenggarakan mahasiswa di Desa Alamendah diharapkan dapat diimplementasikan dan dikembangkan sehingga menciptakan kegiatan wisata edukatif yang terus diberdayagunakan sesuai potensi-potensi desa karena Universitas Pendidikan Indonesia ingin menciptakan kegiatan yang berkelanjutan sesuai dengan program andalan Rektor UPI untuk menjadi kampus dengan spirit pengabdian dan sumber inspirasi bagi masyarakat yang mau belajar. UPI EDUN is our dream!