Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Luncurkan Program Baru untuk Citarum Harum

Bandung, UPI

Tahun ini kami mencanangkan 2 program baru penanganan sampah. Pertama BASUH, yaitu Bank Sampah untuk Umrah dan Haji. Diharapkan, kepada para pemerhati Citarum Harum baik itu unsur pemerintahan, akademisi, pengusaha, media dan komunitas untuk beramai-ramai memberikan bantuan berupa umroh bagi para pejuang dan relawan GET Citarum Harum. Ini sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat di sepanjang 276 KM sungai Citarum atas instruksi Presiden terkait program Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum.

Pernyataan tersebut ditegaskan Direktur Pembelajaran pada Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia (RI) Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, MP., saat melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksaan KKN Tematik CItarum Harum di Desa Mekarrahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Minggu (16/11/2019). Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Pusat Pemberdayaan Masyarakat, Kewirausahaan, dan Pengembangan Kuliah Kerja Nyata Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Dra. Katiah, M.Pd., didampingi Koordinator Dosen Pembimbing KKN Tematik Citarum Harum LPPM UPI Sriyono, S.Pd., M.Pd., serta staf Ditjen Belmawa.

Lebih lanjut dijelaskan,”Program berikutnya adalah KOLECER, yaitu Kotak Literasi Cerdas (KOLECER), sebuah program keahlian keterampilan yang diinisiasi para komunitas di sepanjang bantaran sungai. Melalui program ini, akan dibentuk komunitas-komunitas yang dijadikan sebagai pilot project untuk mengumpulkan berbagai macam bantuan agar bisa memberikan pelatihan kepada masyarakat agar memiliki kompetensi tertentu yang bisa membuat dirinya independent secara usaha. Jika nanti hasil KOLECER ini bisa mengumpulkan beasiswa, tentu kita akan memberikan beasiswa bagi adik-adik yang ada di DAS Citarum ini. Sementara itu, Kemendikbud akan mengkhususkan untuk membuat skema beasiswa di DAS Citarum.

Program lainnya, ungkapnya lagi, kami akan fokus memerangi stunting yang dibantu oleh Universitas Padjadjaran (UNPAD). Berkolaborasi dengan Program Seribu Buah, kita akan melakukan feeding dan memberikan pendidikan kepada anak-anak mulai dari balita sampai dengan anak usia 5 tahun agar mendapatkan beberapa asupan nutrisi yang bagus. UNPAD sudah memiliki hasil penelitian stunting yang ada di beberapa kabupaten. Hasilnya, ini terjadi akibat ibu yang sedang hamil kurang mengetahui bahwa nutrisi itu sangat berperan untuk masa depan anaknya. Berikutnya, ibu-ibu muda harus dididik lagi dalam hal pemberian makan balitanya, karena selama ini hanya mengandalkan kepraktisannya saja.

“Kita akan mencoba melakukan penguatan program keterampilan bagi masyarakat di sepanjang DAS Citarum untuk membuat Micro-Small Enterprise (MSE) yang berhubungan dengan peningkatan gizi. Lebih dari itu, kita membuat Wisata Sungai Cicukang, karena sungai Cicukang ini merupakan penyumbang air terkotor sepanjang DAS Citarum. Melalui bantuan Menko Maritim, sungai Cicukang agar dikeruk hingga mencapai kedalaman beberapa meter sehingga bisa menampung air, namun sebelumnya akan dibuat saringan. Air yang sudah jernih tersebut diproyeksikan menjadi Wisata Air di tahun 2020. UPI, ITB, UNPAD dan IPB diharapkan menjadi partner terhebat dalam program Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum,” tegasnya.

Sementara itu di tempat yang sama, ujarya, tanaman-tanaman yang ditanam saat program GET Citarum Harum 1 tahun yang lalu oleh Pak Menko Bidang Kemaritiman Jenderal (Purn) Luhut B. Pandjaitan dan Menristekdikti Prof. H. Mohamad Nasir, Drs., Ak., M.Si., Ph.D., sudah mulai berbuah. Ini menjadi salah satu indikator keberhasilan bahwa masyarakat di sektor 8 betul-betul menyatu dengan Kemenristekdikti/Kemendikbud, Kemenko Maritim, UPI, UNPAD dan ITB serta perguruan tinggi yang ada di Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Dikatakannya,”Ini program yang luar biasa, di tahun 2018 kita memberikan program Get Citarum Harum itu betul-betul difokuskan dibeberapa tempat dalam rangka untuk mengedukasi 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Tahun lalu kita betul-betul semangat di pendidikan, dan sekarang akan ditindaklanjuti sampai dengan 2020 menurut Menristekdikti, sementara menurut Presiden dilanjutkan hingga 2023. Berdasarkan hal tersebut kami akan melanjutkan program ini hingga 2023.

Sementara itu menurut penuturan Koordinator Dosen Pembimbing KKN Tematik Citarum Harum LPPM UPI Sriyono, S.Pd., M.Pd., bahwa implementasi GET Citarum Harum adalah program Edukasi KKN Tematik Citarum Harum 2018 melalui penanaman pohon buah di bantaran sungai Citarum. Keberhasilan penanaman pohon buah ini melalui program pendampingan keluarga (satu mahasiswa mendampingi 3 keluarga), selanjutnya memberikan program adopsi satu pohon buah untuk 1 keluarga. Sehingga tumbuh kesadaran warga di sepanjang bantaran sungai Citarum untuk selalu menjaga dan melestarikan alam guna kelangsungan kehidupan di bantaran dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum di masa yang akan datang.

“UPI pada tahun 2018 melalui kegiatan KKN Tematik Citarum Harum telah melakukan penanaman bibit pohon mangga sejumlah 854 batang di sektor 7 (Desa Rancamanyar) dan Sektor 8 (Desa Cilampeni dan Mekarrahayu) Citarum Harum. Jenis bibit pohon mangga yang ditanam adalah jenis sinangwang, kiojay, gedong, dan simana lagi yang memiliki tinggi rata-rata dua meteran, sehingga tingkat keberhasilan untuk hidupnya sangat tinggi,” ungkapnya.

Hal ini dibuktikan dengan semua bibit pohon yang ditanam bisa hidup semua, tegasnya, bahkan sebagian besar pohon sudah mulai berbuah. Bulan Desember tahun 2019 ini UPI melalui kegiatan KKN Tematik Citarum Harum, kembali akan melakukan penanaman bibit pohon mangga dengan ukuran dan jenis yang sama sejumlah 300 batang. Selanjutnya pohon mangga akan diserahterimakan kepada masyarakat yang belum mendapatkan program adopsi pohon mangga, dengan harapan pohon mangga tersebut bisa dirawat supaya bisa berbuah selanjutnya bisa membantu taraf ekonomi keluarga di bantaran Sungai Citarum. (dodiangga)