Film Dokumenter Animasi Mahasiswa FTV FPSD UPI : Menggugah Kesadaran Tentang Anak Sebagai Objek KDRT Melalui Ilmu Parenting.
|Tim Mahasiswa Program Studi Film dan Televisi Universitas Pendidikan Indonesia (FTV-UPI) berhasil mencuri perhatian publik melalui karya Film animasi Dokumenter yang mengangkat isu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap anak. Film ini tidak hanya menyentuh hati, tetapi juga memberikan edukasi penting tentang pentingnya ilmu parenting sebagai upaya preventif (8/1/2025).

Mengusung judul “Jejak hitam di masa kecil,” film ini menyajikan cerita penuh emosi tentang persfektif seorang anak yang menjadi korban konflik keluarga. Melalui narasi visual yang penuh warna, para kreator berhasil menggabungkan unsur seni dengan pesan moral yang mendalam. Penonton diajak untuk merenungi dampak KDRT terhadap psikologi anak sekaligus belajar tentang pentingnya pola asuh yang sehat.
“Kami ingin mengangkat isu yang sering dianggap tabu, tetapi sangat relevan di masyarakat. Film ini kami dedikasikan untuk membuka mata orang tua, guru, dan masyarakat tentang pentingnya peran mereka dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak,” ujar Geva, yang bertindak sebagai sutradara.


Proses produksi film ini melibatkan riset mendalam, termasuk wawancara dengan psikolog anak dan pakar parenting. Hal ini dilakukan agar setiap adegan dan pesan yang disampaikan memiliki dasar ilmiah yang kuat. Dengan durasi sekitar 15 menit, film ini berhasil memadukan pendekatan artistik dan desain produksi film dokumenter dengan edukasi praktis, seperti teknik komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak.
“Film ini adalah bukti nyata bahwa mahasiswa mampu menggunakan medium seni, khususnya animasi, sebagai alat untuk menyampaikan pesan sosial yang mendalam. Dengan mengangkat isu kekerasan terhadap anak dan pentingnya ilmu parenting, mereka tidak hanya menciptakan karya kreatif tetapi juga berkontribusi pada perubahan pola pikir masyarakat. Saya percaya bahwa film ini memiliki potensi besar untuk berdampak luas, baik sebagai media edukasi di lingkungan akademik maupun sebagai alat penyuluhan di masyarakat. Saya sangat bangga dengan upaya mereka yang tidak hanya melibatkan kreativitas, tetapi juga riset mendalam dan empati terhadap isu-isu sosial,” ujar Salsa Solli Nafsika, M.Pd. atau sering dikenal sebagai kang essa , dosen pengampu mata kuliah Studio Animasi FTV-UPI.

Film animasi ini telah diputar dalam kegiatan screamasi (screening studio animasi FTV-UPI). Sambutan positif datang dari berbagai apresiator. “Ini adalah cara kreatif untuk membangun kesadaran publik. Saya berharap film seperti ini dapat ditayangkan lebih luas, bahkan di televisi nasional dan festival film,” kata seorang penonton di salah satu acara pemutaran.
Keberhasilan mahasiswa FTV-UPI ini membuktikan bahwa seni dan pendidikan dapat berjalan seiring untuk membawa perubahan positif. Dengan harapan besar, mereka berencana untuk mengembangkan film serupa yang membahas isu-isu keluarga lainnya, seperti kesehatan mental remaja dan pentingnya komunikasi dalam keluarga.

Melalui karya film animasi dokumenter ini, mahasiswa FTV-UPI menunjukkan bahwa generasi muda tidak hanya mampu berkarya, tetapi juga berkontribusi dalam menyelesaikan masalah sosial yang kompleks. Film animasi doumenter mereka adalah bukti nyata bahwa seni dapat menjadi medium transformasi sosial (Kontributor Humas UPI/Salsa Solli Nafsika/Prodi FTV FPSD UPI)