Gastronomi Vegan, Trend atau Peluang Usaha

Bandung, UPI

Kota Bandung menjadi destinasi wisata bagi komunitas vegan dari berbagai dunia yang bahkan ada satu komunitas yang masa tinggalnya seminggu yang rutin datang setiap tahun. Kebutuhan mendasar akan menu – menu vegan dirasakan mereka masih terbatas.

Pernyataan tersebut diungkapkan Peneliti Wisata Gastronomi Dewi Turgarini, S.S., MM.Par., dalam Kegiatan Diskusi Publik Trend dan Peluang Usaha Wisata Gastronomi Vegan di Indonesia yang diselenggarakan Program Studi Manajemen Industri Katering Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia (MIK FPIPS UPI), di Auditorium Gedung FPIPS Lantai 6 Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Rabu (19/9/2018).

Lebih lanjut dijelaskan,”Ini menjadi peluang bagi stakeholder yang bergerak dalam industri wisata untuk menyediakan makanan yg sarat nilai tradisi, standar higiene dan nutrisi yang baik, bervariasi, dan mudah diakses secara online maupun offline. Kebutuhan mereka yang spesifik dapat menjadikan produk wisata gastronomi pun menjadi tinggi dan dapat memberdayakan masyarakat di kota Bandung khususnya dan Indonesia secara umumnya.”

Hal yang sama diungkapkan oleh Ketua Prodi MIK Agus Sudono, SE., MM., dikatakannya bahwa trend gaya hidup vegetarian mulai tumbuh dengan pesat di Indonesia, begitupun di dunia. Hal ini memberikan impact terhadap peluang usaha gastronomi vegan dan wisata vegan culinary. Jumlah vegetarian secara perlahan meningkat seiring terbukanya informasi tentang gaya hidup sehat dan merasakan manfaatnya menjadi vegan.

“Dalam kegiatan diskusi publik trend dan peluang usaha wisata gastronomi vegan di Indonesia ini, kita akan belajar tentang gastronomi vegan, karena memiliki peluang besar dalam segala bidang. Peluang ini bukan hanya peluang usaha saja, tetapi mempunyai peluang untuk menjalani hidup yang lebih sehat, sehingga hidup lebih baik. Jadi jangan hanya dilihat dari sisi bisnisnya saja, ini hanya dampaknya saja,” tegasnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Sumber Daya FPIPS Dr. H. Aceng Kosasih, M.Ag., menegaskan bahwa kegiatan diskusi publik ini sesungguhnya merupakan ajang pembelajaran untuk menambah wawasan dalam trend dan peluang usaha wisata gastronomi vegan di Indonesia, ini juga menjadi sumber inspirasi untuk melihat peluang di dalamnya.

Dikatakannya,”Kita sebagai manusia butuh makan, hanya saja sebagai orang yang beragama tentunya harus melihat jenis makanan apa yang harus dimakan, contohnya muslim, wajib halal dan thoyib. Kemudian, baik dan bagus bagi tubuh kita, bukan hanya yang enak tetapi yang tidak memberikan dampak negatif.”

Mahasiswa MIK FPIPS UPI ujarnya, dituntut untuk membuat sebuah inovasi dalam bidangnya, contohnya membuat makan sehat yang enak. Selain itu, dapat membudayakan makan makanan yang membuat sehat, dan bisa memasarkan produk yang dihasilkannya. Sangat bagus jika kita kaji trend dan peluang usaha gatronomi vegan di Indonesia karena saat ini trend wisata alam selalu berdampingan dengan wisata kuliner sehat.

Hadir dalam kesempatan tersebut sebagai narasumber diantaranya Dewi Turgarini, S.S., MM.Par., membahas Trend Wisata Gastronomi Vegan di Dunia, Owner Representative Restoran Vegan Kehidupan Tidak Pernah Berakhir Bapak Andrea Suwandi membahas Restoran Vegan Sebagai Atraksi Wisata Gastronomi Vegan di Kota Bandung, Chef – Owner and Manager Kvlatresna Tri Haptiko Sukarso membahas Kvlatresna  Sebagai Akomodasi  Vegan di Bantul Yogyakarta, dan Owner Feedmehealthy membahas Start up Perusahaan Makanan dan Minuman Berbasis Tanaman di Indonesia. (dodiangga)