FPSD UPI Selenggarakan Workshop Digital Gamelan, Vocal dan Visiting Professor

Bandung, UPI

Sebanyak 3 workshop musik kelas dunia diselenggarakan bersamaan dengan seminar internasional Fakultas Pendidikan Seni dan Design Universitas Pendidikan Indonesia (FPSD UPI),  The 1st International Conference on Art and Design Education (ICADE), kegiatan tersebut adalah Workshop Digital Gamelan, Vocal dan Visiting professor : Art and Design Education for Character Building, di Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Selasa (18/9/2018).

Menurut Wakil Dekan Bidang Akademik FPSD UPI Dr. phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd., program workshop dan visiting profesor merupakan rangkaian acara The 1st International Conference on Art and Design Education (ICADE), yang berlangsung selama 2 hari, Selasa-Rabu (18-19/9/2018). Hari pertama diselenggarakan workshop dan visiting profesor yang dihadiri oleh peserta seminar dari berbagai kampus di Indonesia juga mahasiswa musik dari UPI sendiri serrta dari berbagai perguruan tinggi di kota Bandung.

“Workshop dan visiting profesor ini dimulai dalam waktu yang bersamaan yaitu pukul 09.00 WIB. Untuk program Workshop musik terdapat dua topik, yang pertama Workshop music Developing and Playing a digital gamelan oleh Adrien L’ Honorenaber, kedua Workshop Vocal Barat oleh Talitha van Der Spek, dan untuk visiting professor oleh prof. George Mass dan prof. Marno masing-masing di kelas yang berbeda,” jelasnya.

Di dalam workshop gamelan digital, ujarnya, diharapkan lahir sebuah inovasi baru di bidang musik dan karya musik. Workshop ini memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang inovasi dalam musik digital, apalagi di era teknologi saat ini, mahasiswa harus terbuka dan harus bergaul dengan dunia internasional. Grup musik dari Belanda tersebut fokus pada musik dan teknologi. Selalu ada konsekuensi dalam karya baru, karena harus memiliki gaya baru, komposisi baru, dan lain sebagainya untuk mengembangkan karya gamelan. Mahasiswa FPSD diharapkan memilik wawasan baru tentang musik dan karya musik, sebagai informasi di Amsterdam, Belanda ada festival gamelan yang merupakan hasil inovasi.

Lebih lanjut dijelaskan,”Dalam Workshop Developing and Playing a Digital Gamelan Music ini menghadirkan Adrien L’ Honorenaber dan Iwan Gunawan yang merupakan seorang komponis, dosen departemen pendidikan musik FPSD UPI juga berperan sebagai narasumber dan moderator. Andrien dan Iwan gunawan bersama ensambel gamelan Kyai Fatahillah sudah sejak tahun 2013 melakukan kerjasama, teruntuk dalam bidang teknologi sebagai keahlian Adrien. Sebagai mahasiswa musik dan teknologi di Hilversum, Andrien sudah terbiasa membuat sampling gamelan, termasuk sampling dari gamelan Kyai Fatahillah, dari sinilah kolaborasi antara Andrien dan Iwan terjalin.”

Puncak dari kerjasama mereka berdua ini adalah ketika Leineroebana ikut serta membantu sampai produk ini digunakan dalam pertunjukan, ungkapnya. Sofware yang dihasilkan ini merupakan kerjasama antara Andrien sebagai pengembang software, Alex Van Dick pengembang Hardware dan Iwan gunawan sebagai komponis yang ahli dalam gamelan sehingga akhirnya produk ini dapat terealisasi.

“Produk inilah oleh Adrien dan Iwan dipresentasikan dalam Workshop Developing and Playing a Digital Gamelan, peserta workshop mendapat pengetahuan bahwa di era digital sekalipun, untuk membuat sampling musik tidak bisa dilakukan hanya dengan  asal comot sana-sini, melalui workshop ini peserta mendapatkan pemahaman bahwa di era digital yang serba mudah ini, tetap diperlukan penelitian yang mendalam terhadap unsur-unsur bunyi yang ingin kita sampling, bukan hanya gamelan tetapi seluruh bunyi sebagai media musik,” tegasnya.

Sementara itu di tempat lain, Talitha Van Der Spek, seorang penyanyi mezzo sopran profesional dari Belanda dan memiliki banyak pengalaman musikal serta ahli dalam vokal, terutama dalam bidang vokal klasik Barat hadir untuk memberikan workshop. Dalam workshop ini Talitha didampingi Susi Gustina yang merupakan dosen pendidikan musik FPSD UPI yang juga berperan sebagai interpreter.

Dijelaskannya,”Bentuk workshop fokus pada pelatihan repertoar lagu-lagu klasik Barat, baik dalam bidang vokal maupun piano, sehingga untuk lebih interaktif dihadirkan pula lima mahasiswa sebagai partisipan aktif yang dijadikan objek workshop tersebut. Kegiatan workshop berlangsung lancar dan kondusif, dan workshop ini memberikan wawasan baru terutama untuk mahasiswa dan peserta yang ingin mendalami vocal klasik Barat. Banyak pengetahuan yang didapat oleh peserta workshop mengenai teknik bernyanyi dalam vokal Barat, juga mengenai teknik memainkan piano dalam mengiringi penyanyi.” (dodiangga)