Imam Nahrawi : Mahasiswa Harus Elegan

1

Bandung, UPI

BEM Rema UPI bersama Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Imam Nahrawi melakukan audiensi di ruang rapat Gedung University Center Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No 229 Bandung.

Audiensi dihadiri oleh para deputi di lingkungan kementrian Pemuda dan Olahraga, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UPI, Direktur Direktorat Kemahasiswaan, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FPOK UPI, Presiden dan pengurus BEM Rema UPI, para ketua BEM Fakultas, dan perwakilan UKM di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Imam Nahrawi menyampaikan bahwa keikutseretaan mahasiswa dalam mengebangkan diri di dalam sebuah organisasi tentunya akan menjadi nilai positif bagi mahasiswa tersebut, sekalipun jadi pemimpin. Hal tersebut akan menjadi bekal pengalaman ketika kita bergaul di masyarakat.

“Jika Mahasiswa UPI mempunyai jiwa yang pantang menyerah maka bangsa Indonesia akan lebih maju lagi”, kata Imam.

Menurut Imam Nahrawi, menjadi seorang pemimpin tentunya harus memiliki pengalaman, kemampuan dan pengetahuan yang luas. Ketika menjadi mahasiswa adalah momen yang baikuntuk memupuk cita-cita tersebut.

2

Lebih jauh dikatakan Imam, bahwa Indonesia di usia 100 tahun akan diisi oleh pemuda yang produktif atau disebut dengan bonus demografi. Oleh karena itu, untuk menyambut masa emas itu, para pemuda perlu kita benahi dari sekarang, dan hal tersebut menjadi tanggung jawab kita semua.

“Bonus demografi hanya akan dimiliki oleh bangsa Indonesia, oleh karena itu, jika tidak kita persiapkan hari ini maka bonus demografi itu nantinya akan menjadi bencana bagi bangsa Indonesia”, tegas Imam Nahrawi.

Upaya menyambut momen itu perlu dipersiapkan dari sekarang, pemuda harus mampu berdaya saing dan mengembangkan diri melalui berbagai keterampilan. Perlu adanya gerakan untuk mendorong pemuda agar bisa berjiwa kuat, sehingga nantinya akan lahir pemuda yang baik pula.

“kita perlu memberi pemahaman kepada generasi muda agar jangan terjerembab dalam gaya hidup yang tidak produktif dan kurang baik”, ujarnya.

Untuk menunjang pemda agar produktif, saat ini Menpora akan menggulirkan program bagi para pemuda, salah satunya melalui program 1.000 sarjana olahraga masuk desa. Program ini merupakan program bagi pemuda untuk memberikan kontribusi yang positif, memberikan pemahaman, memberikan keterampilan, mengelola manajemen serta mampu mengembangkan wirausaha industri olahraga dan kepemudaan bagi masyarakat Indonesia.

Ia menyakini bahwa jika para pemuda atau mahasiswa mulai dipersiapkan sejak dini melalui kegiatan yang produktif maka bangsa Indonesia akan siap menyambut bonus demografi tersebut.

3

Dalam pertemuan tersebut Imam juga berbagi pengalamannya kepada para mahasiswa ketika saat berdemo, menurutnya mahasiswa harus belajar cara menyampaikan aspirasinya dengan cara elegan, ramah dan sopan, sehingga aspirasi yang kita sampaikan akan diterima baik itu oleh pimpinan kita ataupun pemerintah.

Dituturkan Imam, ketika dirinya menjabat sebagai Menteri pemuda dan olahraga serta membekukan segala kegiatan PSSI, ia sering didemo oleh berbagai elemen masyarakat. Ia menuturkan bahwa berdemo atau menyampaikan aspirasi sah-sah saja, tetapi berdemo harus dengan cara yang elegan.

“Demolah dengan cara yang elegan, karena dengan berdemo yang elegan maka akan ada saluran aspirasi yang baik pula. Sebaliknya, jika berdemo dengan cara yang kurang baik bisa malah ditangkap polisi,” ucapnya.

Imam berharap, aspirasi lebih efektif apabila dilakukan dengan audiensi, dan mahasiswa harus memiliki gaya atau cara yang baik dalam menyampaikan aspirasi agar aspirasi tersebut tersampaikan dengan baik pula. (Asko/Deny)