Kampus UPI di Cibiru Usulkan Nenden Ineu Herawati Jadi Calon Guru Besar

Cibiru, UPI

Simpulannya, dari hasil penilaian peer group sangat kuat, bahwa Dr. Nenden Ineu Herawati layak untuk diusulkan menjadi calon Guru Besar dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini.

Hasil keputusan tersebut disampaikan Direktur Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Cibiru Prof. Dr. H. Asep Herry Hernawan, M.Pd., usai memimpin sidang pemaparan kepakaran oleh Dr. Hj. Nenden Ineu Herawati, M. Pd., di Kampus UPI di Cibiru Jalan Pendidikan No. 15, Kabupaten Bandung, Selasa (11/04/2023).

Guru Besar Manajemen Pendidikan Inklusif Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Dr. Munawir Yusuf, M.Psi., hadir sebagai salah satu Tim Reviewer menegaskan bahwa sejumlah karya yang dimiliki sebanyak 12 judul sudah cukup memenuhi, demikian juga dengan usulan judul tentang pemikiran tentang pentingnya Pendidikan Guru dan Orang Tua bagi Pendidikan Khusus, sudah memenuhi.

“Adapun saran yang harus dipertajam, khususnya dalam implememntasi ABK di Indonesia dalam sistem persekolahan, misalnya, belum optimalnya kolaborasi antara sekolah dengan orang tua. Jadi ini yang mesti dapat dipertajam dalam paparan naskah usulan kepakaran Dr. Nenden,” ungkap Prof. Munawir.

Dr. Nenden harus menegaskan model kolaborasinya seperti apa, lanjut Prof. Munawir, sehingga hasilnya akan dapat diterapkan di masyarakat sebagai solusi atas permasalahan yang dialami di lingkungan masyarakat.

Dikatakannya,”Hal lain sebagai masukan tentang landasan yuridis tentang UU Pendidikan ABK dengan turunannya berupa PP No. 14 mengenai implementasi program Pendidikan ABK. Hal ini sangat penting muncul dalam pidato atau Pengukuhan Kepakaran Guru Besar, karena sangat relevan dengan implementasi perundangan yang ada sekarang.”

Hal serupa disampaikan juga penilaian oleh Tim Penilai Eksternal dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), yaitu Prof. Suparno. Guru Besar UNY bidang Pendidikan Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus Prof. Dr. Suparno, M. Pd., memberikan penilaian yang luar biasa. Dalam penilaiannya, dijelaskan aspek Pendidikan Inkulsi ini juga berhubungan dengan aspek budaya, sosial, dan sejumlah infrastruktur dan peran dari berbagai pihak dalam implementasinya. “Jadi memerlukan pendekatan kolaboratif bidang Sains, Sosial, Pendidikan, dan Budaya serta beban perubahan perilaku lainnya,” ujarnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Guru Besar Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Dr. Juntika Nurihsan, M.Pd., Guru Besar Bimbingan dan Konseling dan Prof. Dr. Drs. Endang Rochyadi, M.Pd., Guru Besar dalam bidang Ilmu Pendidikan Khusus Anak dengan Hambatan sama-sama memberikan penilaian yang baik terhadap pemaparan Dr. Nenden.

Ini merupakan hal yang luar biasa, ujar keduanya, dalam simpulan penilaian terhadap Dr. Nenden Ineu Herawati, memang sangat tepat untuk diusulkan menjadi Guru Besar dalam bidang Pendidikan Inklusi.

Dr. Hj. Nenden Ineu Herawati, M.Pd., mengawali karir sebagai Guru di Sekolah Pendidikan Guru (SPGN) 1, Cibiru. Saat ini, Dr. Nenden adalah Dosen pada Program Studi Pendidikan Usia Dini Kampus UPI di Cibiru.  Setelah menempuh Program Doktor di UPI Dr. Nenden dengan cepat meraih berbagai prestasi dengan menghasilkan karya-karaya yang menjadi unsur pemenuhan syarat usulan Jabatan Fungsional Guru Besar. (DD/edit.dodiangga)