Kapus PMKP: Mahasiswa KKN UPI Aplikasikan Program Gerakan Indonesia Mandiri

Cirebon, UPI

Mahasiswa menawarkan program pemasaran berbasis online, dan ternyata disambut baik oleh yang bersangkutan. Sementara itu, di sisi produksi Yu Rus sudah menggunakan gas, sebelumnya menggunakan kayu bakar, ini yang membuat waktu produksi lebih lama. Saat ini Yu Rus sanggup memproduksi sekitar 30 Kg sampai 50 Kg, dengan demikian sudah terlihat adanya inovasi sebagai ciri berhasilnya Gerakan Revolusi Mental.

Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Pusat Pemberdayaan Masyarakat, Kewirausahaan, dan Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM UPI Dra. Katiah, M.Pd., Saat melihat pembuatan gapit makanan khas masyarakat Desa Karangmulya produksi Yu Rus di Desa Karangmulya, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Senin (19/8/2019).

Dijelaskannya,”Keterlibatan mahasiswa UPI dalam produksi pembuatan gapit konteksnya adalah KKN Tematik Revolusi Mental UPI. Ada 5 fokus program dalam KKN Tematik RM, yaitu Program Gerakan Indonesia Melayani, Program Gerakan Indonesia Bersih, Program Gerakan Indonesia Tertib, Program Gerakan Indonesia Mandiri, dan Program Gerakan Indonesia Bersatu. Untuk di Desa Karangmulya, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, mereka fokus pada Program Gerakan Indonesia Mandiri. Salah satu contoh, di wilayah ini ada satu produk kuliner yang khas yaitu gapit, yang dibuat oleh Yu Rus. Sebelum kehadiran mahasiswa KKN Tematik RM UPI, pemasarannya masih terbatas. Namun melalui program yang sudah dirancang, mereka membantu merancang kemasan hingga memasarkannya.”

Saya berpikir, ujarnya, selama 40 hari ini ada sesuatu yang memang harus ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah. Pemerintah Kabupaten Cirebon concern ingin menguatkan UKM-UKM yang notabene pemasarannya itu masih sangat terbatas. Untuk masalah rasa, produksi Gapit Yu Rus bisa bersaing dengan produsen lain.

“Melihat perkembangan tersebut, UPI memberikan bantuan dalam rangka penguatan hasil produksinya berupa mesin laminating kemasan. Mahasiswa KKN Tematik UPI juga dalam kesempatan yang sama membantu membuatkan Merk atau Brand. Apa yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UPI terkait penguatan UKM ini, nantinya akan ditindaklanjuti dengan program pengabdian pada masyarakat,” tegasnya.

Diharapkan, katanya, melalui Program Gerakan Indonesia Mandiri dalam konteks KKN Tematik Revolusi Mental, UKM-UKM seperti Yu Rus bisa lebih kuat dari sisi produk dan pemasarannya, program ini juga ikut serta memberdayakan masyarakat sekitar.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, salah satu anggota tim KKN Tematik Revolusi Mental Nugroho menjelaskan,”Adapun kendala di dalam upaya menjalankan Program Gerakan Indonesia Mandiri yaitu pemasaran. Sebelumnya, Yu Rus memproduksi gapit hanya berdasarkan pesanan, padahal produk hasil karyanya sangat potensial. Berdasarkan hal tersebut, kami berinisiatif untuk membantu memasarkannya melalui media online. Gayung bersambut, Yu Rus mengapresiasi upaya yang kita tawarkan.” (dodiangga)