Kehadiran Mahasiswa KKN UPI Bantu Atasi Permasalahan di Masyarakat

Garut, UPI

Keberadaan mahasiswa di tengah-tengah masyarakat dapat memberikan manfaat besar bagi lingkungan sekitar. Keberadaan mereka diharapkan membawa perubahan bagi kehidupan masyarakat. Tentunya manfaat tersebut bisa disinergiskan dengan penggalian potensi, dan memajukan potensinya, serta memonitor keberlanjutannya yang berkembang di masyarakat itu sendiri.

“Pada prinsipnya kita datang ke daerah dalam rangka KKN, satu awal yang baik untuk membangun daerah, menggali potensi daerah dalam rangka meningkatkan aspek kesejahteraan dan kemaslahatan bagi masyarakat,” kata Sekertaris LPPM UPI, Dr. Yadi Rukyadi, M.Si., saat kegiatan Seminar Hasil Mahasiswa KKN UPI Kabupaten Garut. Rabu, (16/8/2017).

Menurut Dr. Yadi Ruyadi, M.Si, kegiatan seminar hasil ini merupakan kegiatan rangkaian tahapan KKN yang harus dilakukan oleh seluruh  mahasiswa peserta KKN UPI untuk melaporkan hasil dari program-program yang telah dilakukan oleh peserta KKN selama 40 hari di lokasi KKN, serta tindak lanjut dari berlangsungan program tersebut. Selama 5 tahun, Garut telah dijadikan lokasi KKN, hal ini karena UPI dan pemerintahan Garut memiliki sinergis yang bagus. Mahasiswa yang dilibatkan di Garut sebanyak 589 orang, yang disebar di 9 kecamatan, dan 49 desa, dan mengusung 4 tema dari 11 tema.

Dijelaskan Yadi Rukyadi, tahun 2017 penyelenggaraan KKN terbagi dalam 11 tema pokok KKN, yaitu KKN Tematik Pos Daya, Keaksaraan Usaha Mandiri, KKN PAUD, KKN Lingkungan Hidup, KKN Rumah Pintar, KKN Revolusi Mental, KKN PKBM, dan 2 tema baru yang diluncurkan tahun ini yaitu KKN Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Pendidikan dan KKN Terpadu TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang difokuskan di 5 kabupaten, yaitu Kabupaten Karawang, Sukabumi, Garut, Tasikmalaya, dan Majalengka.

“UPI menjadi pelopor, karena UPI bersama TNI yang berada di lima kabupaten telah mengembangkan tema baru yaitu KKN Tematik TNI Manunggal Membangun Desa,” ucapnya.

Kegiatan seminar hasil ini diintegrasikan dengan pemkab, pimpinan universitas, para camat, kuwu, serta tokoh masyarakat, tujuannya ingin melihat perencanaan, tujuan, pelaksanaan, penanganan, hingga tindaklanjutnya.

“Tujuan daria seminar ini ialah untuk melihat apa yang telah dilakukan atau ditemukan oleh mahasiswa di lapangan yang dilakukan melalui data yang berbasis sekunder, kemudian mahasiswa akan menggali potensi dan mengatasi masalah yang ada di lokasi KKN,” ujar Yadi Rukyadi.

Dari seminar ini diharapkan ada program yang bisa dilakukan oleh peserta KKN selanjutnya, sehingga program-program yang telah dilakukan bisa berkesinambungan dengan kebutuhan di masyarakat.

Ia berharap, UPI dan pemerintahan Garut dapat terus menjalin kerjasama dalam mengembangkan potensi masyarakat maupun bidang pendidikan dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang lebih sejahtera.

Sementara itu, menurut Camat Karang Pawitan, Garut, Rena Sudrajat, Program KKN UPI sangat banyak manfaatnya bagi masyarakat, terutama yang berkaitan dengan KKN tematik revolusi mental, karena tema tersebut merupakan tema yang berhubungan dengan pemberdayaan masyarakat yang berbasis pendidikan sehingga permasalah yang mendasar di masyarakat seperti bagaimana masyarakat mengubah pola pikir dan prilakunya bisa menjadi lebih baik dan termasuk juga bagimana masyarakat terlibat dalam pembangunan dan segala permasalahan yang ada di masyarakat itu sendiri. Mudah-mudahan dengan kehadiran mahasiswa KKN UPI ini dapat menjadikan masyarakat yang mandiri dan cerdas.

“Kami selaku aparat pemerintahan Garut merasa dibantu dengan kehadiran mahasiswa KKN UPI terutama yang berkaitan dengan permasalahan dan solusi yang ada di lapangan sehingga hasil dari program mahasiswa ini bisa dijadikan rekomendasi bagi kami untuk dijadikan program-program prioritas di tahun yang akan datang supaya permasalahan ada di masyarakat baik itu yang berkaitan dengan fisik maupun nonfisik bisa kami selesaikan secara bertahap,” tutur Rena Sudrajat.

Kedepan Camat Karang Pawitan berharap bahwa KKN UPI bisa tetap dilaksankan dan menerapkan tema-tema yang sangat diperlukan oleh masyarakat, terutama yang berkaitan dengan tema revolusi mental masyarakat desa yang masih kurang. (Deny)