Kemdikbudristek & UPI Resmikan Ground Breaking Pembangunan Gedung UPI

Bandung, UPI

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi, Universitas Pendidikan Indonesia serta Project Implementation Unit (PIU) Asian Development Bank (ADB) Universitas Pendidikan Indonesia menyelenggarakan peresmian Ground Breaking Civil Work Paket (CWP) 02 Pembangunan Gedung UPI  pada Proyek AKSI ADB UPI yang berlokasi di tempat pelaksaan pembangunan gedung di Universitas Pendidikan Indonesia, Jumat, (20/08/2021).

Manajer PIU ADB UPI, ProfDr. H. Aim Abdulkarim, M. Pd menjelaskan pembangunan gedung Universitas Pendidikan Indonesia Civil Work Paket (CWP) Tahap 2 ini dibiayai melalui skema AKSI (Advance Knowledge and Skills for Sustainable Growth) Asian Development Bank-Kemedikbud RI untuk pembangunan gedung Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia memiliki luas bangunan 7.878 m2 dengan jumlah 8 lantai, pembangunan gedung Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) yang memiliki Luas bangunan 9.172 m2 dengan jumlah 7 lantai, serta, pembangunan gedung Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD) Memiliki Luas bangunan 9.626 m2 dengan jumlah 8 lantai.

“Tahap pertama, Ground breaking pembangunan gedung Universitas Pendidikan Indonesia Civil Work (CP) 01 pada Proyek AKSI ADB UPI dilakukan untuk pembangunan gedung Centre of Excellence  (CoE), Pembangunan Gedung Fakultas Pendidikan Teknologi Kejuruan (FPTK) dan pembangunan gedung Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang dilaksanakan mulai Bulan Oktober 2020 s/d April 2022 dengan Penyedia kontraktor oleh PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Sampai pada tanggal 13 Agustus 2021 rata-rata telah mencapai 62,34 % untuk semua lokasi dengan rincian Gedung CoE, memiliki progress 65.13% dengan sisa Progress 34.87%, Gedung FPTK, memiliki progress 62.00% dengan sisa Progress 38.00%, Gedung PPG, memiliki progress 59.89% dengan sisa Progress 40.11%”, kata Prof. Aim.

Dijelaskan proyek pembangunan ini mencakup empat perguruan tinggi, yaitu UPI, UNJA (Jambi), Unri (Riau), dan Unimal (Aceh). Khusus untuk UPI, Kemendikbudristek memberi mandat untuk mengembangkan UPI sebagai Centre of Excellence Pendidikan Teknik dan Guru Vokasi. Sekaitan dengan itu, fokus dan prioritas CoE UPI adalah meningkatkan kualitas Program studi yang ada dan mengembangkan program studi baru yang sesuai dengan tuntutan revolusi industry 4.0, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru Vokasi, Lembaga Sertfikasi Profesi, dan TVET Research Centre. Di samping itu, sebagai program pendukung, UPI juga akan mengembangkan Teaching Factory dan Inkubator Bisnis.

Menurut Prof. Aim, dalam rangka mencapai tujuan menjadi CoE tersebut, cakupan proyek tidak hanya menyangkut infrastruktur bangunan, tetapi juga meliputi pengadaan furniture, peningkatan peralatan laboratorium/workshop dan studio yang modern, saat ini sedang proses pengajuan bidding. Selain itu pengembangan kurikulum, pelatihan non gelar, serta pengembangan sistem teknologi dan informasi (smart campus).

Melalui cakupan proyek yang komprehensif tersebut, diharapkan UPI menjadi CoE Pendidikan Teknik dan Guru Vokasi, yang berbasis pada : (1) Peningkatan kualitas proses pembelajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat; (2) Peningkatan kualitas dan tingkat kompetensi calon guru SMK; (3) Peningkatan relevansi antara lembaga pendidikan guru vokasi (UPI) dengan kebutuhan industri; (4) Peningkatan mutu pendidikan di SMK, melalui rekruitmen guru-guru kompeten dan bermutu dari UPI; (5) Peningkatan produktivitas dan kualitas riset dosen yang mendukung mutu pembelajaran dan inovasi untuk kebutuhan masyarakat; (6) Peningkatan produktivitas dan kualitas riset dosen yang mendukung mutu kebijakan pemerintah dalam pengembangan pendidikan vokasi; (7) Peningkatan kerjasama nasional dan internasional dengan berbagai stakeholder dalam bidang pendidikan vokasi.

Sementara itu, Rektor UPI, Prof. H. M. Solehuddin, MA mengatakan  pembangunan Gedung UPI ini merupakan amanah dan kepercayaan dan tanggungjawab. Hal ini bukan sekadar sarana fisik, tapi sarana fisik ini harus direspon oleh UPI dengan berbagai program yang relevan. Diantaranya bagaimana nantinya UPI sebagai center of excellence dalam pendidikan vokasi, yang mungkin selama ini belum terpenuhi dengan baik.

Salah satu tantangan yang dihadapi oleh pendidikan nasional, adalah bagaimana kita memperkokoh dan memperkuat pendidikan vokasi ini, dan salah satu titik lemahnya itu adalah ketersediaan guru.

“Dengan pengalaman ini, kami sekarang ditunjang oleh sarana dan prasarana lengkap dengan labolatoriumnya, jadi kampus yang sangat modern tentu kita akan coba melengkapi dengan SDM dan program-program yang relevan,” ujarnya.

Kegiatan dihadiri oleh Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, Asean Eng, Senior Project Officer-ADB, Dr. Sutarum Wiryono, Direktur Sumber Daya Kemendikbudristek, DrMohammad Sofwan Effendi, M.Ed, Sekretaris Majelis Wali Amanat, Prof. Dr. Idrus Affandi, S.H, Ketua Senat Akademik UPI, Prof Didi Suryadi, M.Ed, Rektor Universitas Pendidikan Indonesia, Prof. Dr. Solehuddin, M.Pd. M.A, Para Wakil Rekor, Para Dekan Fakultas serta Para Pimpinan Unit Kerja di Lingkungan UPI, PMU, PMC, Konsultan DEDC PT. Pandu, PMSC PT. Ciria Jasa serta Kontraktor PT. Hutama Karya. (DN)