Kemenko PMK Kunjungi UPI

Bandung, UPI

Sebanyak 3 orang perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengunjungi Universitas Pendidikan Indonesia  (UPI), tujuannya ingin melihat aktifitas KKN Tematik Revolusi Mental dan melihat secara langsung apa yang dikerjakan oleh mahasiswa di lapangan. Kerjasama antara Kemenko PMK dan UPI memasuki tahun ke-3 dalam KKN Tematik Revolusi Mental. Fokusnya pada 1 gerakan, yaitu Gerakan Indonesia Melayani  ditambah Gerakan Indonesia Mandiri.

Hal tersebut terungkap dalam sesi diskusi antara Kemenko PMK dan UPI di Ruang Rapat Gedung Partere Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Senin (20/8/2018). Hadir dalam kesempatan tersebut Rektor UPI Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., Sekretaris Lembaga Penelitan dan Pengabdian Kepada Masyarakat UPI Dr. Yadi Ruyadi, M.Si., Kepala Pusat Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan KKN LPPM Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Dra. Katiah, M.Pd., Koordinator KKN LPPM UPI Dr. Leni Anggraeni, M.Pd., Koordinator Pengabdian pada Masyarakat Dra. Sri Subekti, M.Pd., sementara itu dari Kemenko PMK hadir Anang Setiawan. ST.M.AP., Hidayat SKM., dan Eka Krisdiana Fitri. SP.

Rektor UPI Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., menegaskan,”Berbicara Revolusi Mental artinya harus tertib. Ada 2 alasan untuk tertib pertama karena tidak tahu dan karena ketidaksengajaan. Program kerja  Kemenko PMK yang mengusung revolusi mental dapat membantu perubahan kea rah yang lebih baik. Revolusi Mental sangat strategis dalam mendesiminasikan ide pemerintah.”

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Lembaga Penelitan dan Pengabdian Kepada Masyarakat UPI Dr. Yadi Ruyadi, M.Si., mengatakan,”UPI pada kesempatan kali ini mengerahkan 384 mahasiswa untuk mendesiminasikan program pemerintah. Revolusi Mental mempunyai daya ungkit yang bagus, dampaknya sangat besar, dan universitas sangat mendorong terselenggaranya program ini. Ini merupakan interface antara pikiran dan implementasi.”

Lebih lanjut dikatakan, Revolusi Mental adalah mengubah sebuah upaya untuk mengubah mind set para aparat negara agar welcome pada masyarakat, agar sesuai prosedur. Mahasiswa diyakini sangat paham dalam mengembangkan Indonesia, diharapkan, kegiatan ini berlanjut untuk tahun-tahun berikutnya. Kemenko PMK diharapkan terus bersinergi dengan UPI, di satu sisi program Revolusi Mental tidak mudah dicerna, intinya perubahan apapun harus menuju ke arah yang lebih baik.

Kemenko PMK melakukan pemberdayaan terhadap mahasiswa dan organisasi masyarakat. Jika yang bergerak bukan mahasiswa, rasanya agak sulit, oleh karena itu keterlibatan mahasiswa sangat penting. Program ini harus berkesinambungan dan berulang, sehingga dampaknya masyarakat mulai tercerahkan.

“Ada 3 tahap dalam pelaksanaan KKN Tematik Revolusi Mental yang dilaksanakan di UPI, pertama pembekalan, pendampingan keterlaksanaan, dan monitoring dan evaluasi. Sementara itu, upaya yang dilakukan agar tepat sasaran adalah fokusnya bukan pada fisik tapi mental, contohnya mengikuti aturan yang ada, mengelola sesuatu sesuai prosedur, karena program ini tujuannya untuk mengubah mind set maka harus membuat masyarakatnya paham,” ungkapnya. (dodiangga)