KKN Rekognisi UPI 2021: Penerapan Metode Virtual Tour dalam Pembelajaran Jarak Jauh

Pembelajaran jarak jauh sudah berlangsung kurang lebih selama 1 tahun di masa pandemi covid-19. Pandemi covid-19 masuk ke wilayah Indonesia sekitar Maret 2020, dan resmi kegiatan belajar mengajar dimulai dari rumah saja pada April 2020. Seluruh satuan pendidikan harus  beradaptasi dengan situasi dan kondisi. Rancangan yang dibuat kelas tatap muka dialihkan menjadi kelas tatap maya. Beberapa bagian dari sisi pembelajaran mesti menyerap penggunaan teknologi, salah satunya di metode pembelajaran. Metode pembelajaran disesuaikan dengan materi dan gaya kegiatan yang akan diimplementasikan.

Metode pembelajaran yang mengalami peralihan tatap muka menjadi tatap maya yaitu karya wisata. Karya wisata yang biasa dilaksanakan ialah mengunjungi tempat sejarah, seperti museum. Peserta didik dengan karya wisata dapat melihat dan mengamati langsung obyek yang akan dipelajari. Karya wisata biasa dilaksanakan saat akhir sesemester atau akhir tahun. Situasi pandemi, membuat museum tidak menerima kunjungan. Youni Enggrita, mahasiswa UPI Cibiru yang sedang melaksanakan Kampus Mengajar Angkatan 1 sekaligus KKN Rekognisi, di SDS Bambu Kuning, Jakarta Utara mengajak peserta didik kelas 1 untuk jalan-jalan virtual ke Monumen Nasional (Monas). Memilih Monas sebagai tempat untuk jalan-jalan virtual karena sebagai salah satu tempat yang terkenal di Jakarta dan penuh dengan goresan sejarah.  

Tidak sendiri menjalani kegiatan, jalan-jalan virtual berkolaborasi dengan salah satu rekan Kampus Mengajar yang ditempatkan pada SDN Jagakarsa 04 Pagi , Jakarta Selatan. Jalan-jalan virtual menggunakan web buatan karya anak bangsa yang bernama Indonesia Virtual Tour. Jalan-jalan virtual dilaksanakan menggunakan Google Meet dengan tampilan share screen pada web Indonesia Virtual Tour. Peserta didik antusias untuk mengikuti jalan-jalan virtual. Sebagian dari peserta didik belum pernah mengunjungi Monas. Kurang lebih selama 45 menit mengelilingi dan menjelajah Monas secara virtual. Salah satu keunggulan dari web Indonesia Virtual Tour, tidak hanya sekadar mengelilingi, tetapi terdapat deskripsi di tiap-tiap titik secara rinci. Reaksi peserta didik setelah pembelajaran, ingin melaksanakan pembelajaran jalan-jalan virtual kembali, karena mengenal hal baru dan unik. Harapannya, dengan jalan-jalan virtual tidak menghalangi peserta didik dapat mengenal sejarah di usia dasar, serta menumbuhkan semangat patriotisme dan karakter baik lainnya.

Pembelajaran jarak jauh tidak menghalangi untuk jalan-jalan, yang membedakan hanya secara tatap muka dan virtual. Melalui kondisi yang seperti ini, guru harus melek terhadap perubahan dan adaptasi pembelajaran berbasiskan teknologi. Dengan pelaksanaan metode pembelajaran jalan-jalan virtual dapat menginspirasi guru-guru setempat untuk melakukan hal yang serupa dan menunjang pembelajaran jarak jauh dengan baik.