KKN Tematik UPI 2021: Ajari Siswa SD Keanekaragaman Budaya Indonesia lewat Virtual Tour

Coronavirus Disease 19 atau yang lebih dikenal dengan Covid-19 mulai ditemukan di Negara Indonesia pada bulan Maret 2020. Keberadaan virus tersebut membuat munculnya kebiasaan baru bagi banyak orang. Salah satunya ialah di bidang pendidikan. Pada awalnya proses pembelajaran di seluruh jenjang pendidikan dilaksanakan secara tatap muka, setelah ditemukannya virus Covid-19 yang sudah menyebar di Indonesia ini, kegiatan pembelajaran pun harus dilakukan secara online. Kebijakan tersebut dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada bulan Maret 2020.

“Prinsip kebijakan pendidikan di masa pandemi Covid-19 adalah mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat secara umum, serta mempertimbangkan tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikososial dalam upaya pemenuhan layanan pendidikan selama pandemi Covid-19,” jelas Mendikbud dalam rapat koordinasi bersama Kepala Daerah seluruh Indonesia tentang Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19, secara daring, Rabu (2/9/2020).

Pemerintah juga mengeluarkan beberapa kebijakan dan inisiatif untuk menghadapi kendala pembelajaran di masa pandemi Covid-19, seperti revisi surat keputusan bersama (SKB) yang telah diterbitkan tanggal 7 Agustus 2020, untuk menyesuaikan kebijakan pembelajaran di era pandemi saat ini. Selain itu, sekolah diberi fleksibilitas untuk memilih kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran siswa di masa pandemi, sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait kurikulum pada masa darurat. Untuk menunjang pembelajaran daring, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga memberikan fasilitas berupa kuota internet setiap bulannya. Kuota tersebut diberikan kepada siswa SD-SMA, mahasiswa, dan tenaga pengajar.

Untuk memanfaatkan fasilitas tersebut dengan sebaik-baiknya, maka harus ada pula inovasi dari para pendidik maupun orang tua yang mendampingi di rumah, supaya proses pembelajaran tidak terasa membosankan bagi siswa. Inovasi yang diciptakan tentunya harus sesuai dengan karakter para siswanya, Guru harus lebih kreatif dan mengerti teknologi yang bisa digunakan untuk menunjang proses pembelajaran, supaya terciptanya media pembelajaran yang menarik, anti mainstream, dan tidak membuat siswa menjadi mengantuk. Sedangkan para orang tua berperan sebagai fasilitator anaknya, supaya terciptanya suasana belajar yang mendukung bagi anaknya.

Pada hari Jumat tanggal 30 Juli 2021, seorang mahasiswa asal Universitas Pendidikan Indonesia bernama Ahyaita Zahra melakukan inovasi baru dalam pembelajaran secara daring saat ini. Inovasi yang dilakukan ini tentunya untuk memenuhi kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata). Saat itu Ahyaita menggunakan metode virtual tour kepada siswa kelas 4 di SDN 1 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya. Pada pematerian mengenai Keanekaragaman Budaya Bangsaku, dilakukan virtual study tour ke Taman Mini Indonesia Indah. Seperti yang kita ketahui bahwa Taman Mini Indonesia Indah ini merupakan sebuah tempat wisata yang terdapat sekumpulan budaya di Indonesia, seperti adanya rumah adat provinsi Indonesia, terdapat danau dengan bentuk pulau-pulau Indonesia, dan museum yang berisikan sejarah dalam negeri.

Kegiatan virtual tour ini menggunakan platform Zoom Meetings serta media pembelajaran Power Point. Para siswa diberikan Power Point mengenai apa saja yang ada dalam tempat wisata Taman Mini Indonesia Indah ini, serta diceritakan kembali beberapa budaya di Indonesia. Pada pertemuan kemarin dibahas mengenai Rumah Gadang dan Teater Keong Mas. Tentunya proses pembelajaran mengenai keanekaragaman budaya negeriku ini bertujuan supaya generasi penerus bangsa di kemudian hari mampu melestarikan budaya Indonesia dengan sebaik-baiknya, serta memahami konsep Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya walaupun terdapat perbedaan antara suku, agama, dan budaya namun kami tetap satu, tanah air kami tetaplah Indonesia.