KKN Tematik UPI 2021: Ciptakan Perpustakaan Digital sebagai Pelestarian Budaya Baca pada Siswa Selama Pandemi Covid-19

BANDUNG – Terhitung sejak 3 Juli 2021 seluruh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara daring. Bertempatkan di desa masing-masing mahasiswa, KKN Tematik ini diikuti oleh sekitar 3000 peserta.

KKN Tematik UPI 2021 tentu menjadi wadah bagi para pesertanya dalam memberikan perannya untuk masyarakat. Dengan tema “Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi”, seluruh mahasiswa UPI berlomba-lomba menciptakan berbagai kegiatan positif dan inovatif yang dapat membangun pendidikan dan ekonomi desanya sendiri. Begitu pun yang dilakukan oleh salah satu peserta KKN bernama Putri Intan Oktavia (20).

Mahasiswi jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini membuat kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan secara daring dan serba digital. Ia bekerja sama dengan salah satu sekolah dasar di desanya, desa Sekeloa, dalam pelaksanaan KKN-nya di bidang pendidikan.

Sebagai langkah pertama, ia melakukan identifikasi masalah yang sedang dihadapi oleh masyarakat sekolah. Ia mendapati bahwa budaya membaca pada siswa sekolah dasar masih tergolong rendah. Untuk menindaklanjuti hal tersebut, ia merancang sebuah program yang dapat membuat budaya membaca pada siswa terlestarikan.

Pada Senin (26/07/2021), mahasiswi berdomisili di Bandung ini meluncurkan perpustakaan mini digital sebagai upaya pelestarian budaya membaca selama pandemi. Bernamakan #BiasaBaca, program ini dibuat dengan slogan “Menjadi luar biasa dengan terbiasa membaca!”.

Dengan bentuk perpustakaan digital berbasis web, siswa tidak perlu lagi datang dan berkumpul di perpustakaan. Melalui tautan #BiasaBaca, siswa dapat dengan mudah mengakses dan membaca berbagai buku elektronik bergenre fiksi dan nonfiksi.

Mulai dari cerita pendek, komik, novel, hingga buku pelajaran tersedia di perpustakaan digital ini. Tidak hanya itu, perpustakaan digital ini juga menyediakan informasi-informasi seputar membaca, serta menyediakan kumpulan situs web yang menyuguhkan bahan bacaan secara gratis.

Pembuatan perpustakaan digital tersebut didasari dengan tujuan menanamkan tiga poin nilai, yakni literat, tabiat, dan bermanfaat. Dengan begitu, ia berharap bahwa perpustakaan digitalnya dapat menjadi sumber dan media belajar bagi siswa, serta menjadi support system untuk melestarikan budaya membaca.