KKN Tematik UPI 2021: Implementasikan Metode Blended Learning untuk PJJ di MIS Sukarame

Menginjak tahun kedua kegiatan pembelajaran dilakukan secara jarak jauh. Hal ini terjadi dikarenakan adanya pandemi covid-19 yang masih belum mereda. Bahkan pada bulan Juni 2021 terjadi lagi lonjakan angka kenaikan pasien positif covid-19 sehingga Bapak Presiden Joko Widodo mengeluarkan kebijakan PPKM darurat Jawa – bali  yang berlaku mulai 3 Juli – 20 Juli melalui siaran live Youtube sekretariat presiden, pada hari Kamis (01/07/2021). Karena adanya kebijakan tersebut, maka berpengaruh terhadap berbagai sektor, termasuk sektor pendidikan.

Sebelum adanya pandemi covid-19, kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara tatap muka di sekolah. Namun, sejak awal adanya pandemi, kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). Kegiatan pembelajaran secara daring tentunya berbeda dengan pembelajaran secara tatap muka, baik dalam kegiatan pembelajaran, tempat belajar, media dan alat yang digunakan, serta peranan guru dan orang tua. Oleh karena itu banyak hal yang harus dipersiapkan serta ditingkatkan agar aktivitas pembelajaran daring dapat dilaksanakan dengan baik.

Utamanya semua warga pendidikan mulai dari guru, tenaga pendidik, siswa maupun orang tua dituntut agar mampu menguasai dan dapat mengoperasikan teknologi yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran daring seperti smartphone, laptop ataupun komputer. Karena dalam pembelajaran daring, media teknologi tidak hanya sebagai alat bantu saja tetapi menjadi alat utama dalam kegiatan pembelajaran. Namun yang terjadi di lapangan, masih ada sebagian guru yang belum mahir dalam mengoperasikan teknologi digital.

Wildi Akhriani, seorang mahasiswi pendidikan guru sekolah dasar (PGSD) Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru, dengan dosen pembimbing lapangan, Muh. Husen Arifin, M.Pd, saat ini sedang melaksanakan kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) Tematik di MIS Sukarame, Desa Sukalaksana, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya. Program kegiatan yang dilaksanakan pada kegiatan KKN Tematik yang ia laksanakan adalah pengimplementasian metode pembelajaran Blended Learning antara sinkronus dan asinkronus.

Latar belakang diputuskannya program ini karena setelah melakukan diskusi dengan kepala sekolah dan guru yang di dampimginya menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran daring sebelumnya hanya dilakukan melalui grup Whatsapp saja dan tugas yang diberikan sekedar menulis, menjawab soal dan tugas membuat video saja. Meskipun ada guru yang pernah menggunakan Learning Management System (LMS) seperti Google Classrom, tetapi untuk melakukan kegiatan pembelajaran daring dengan video conference seperti Google Meet ataupun Zoom Meetingbelum ada. Untuk itu program ini diperlukan agar adanya variasi kegiatan dalam pembelajaran daring.

Untuk persiapan dalam merealisasikan program tersebut, Wildi membuat pembimbingan untuk guru dan siswa melalui video yang dibuat sendiri dan diunggah ke Youtube. Video yang dibuat untuk guru adalah cara membuat buat room Google Meet melalui aplikasi Gmail. Sedangkan untuk siswa adalah cara bergabung ke dalam Google Meet melalui aplikasi Gmail. Alasan mengapa Ia memberikan tutorial membuat ataupun bergabung room Google Meet melalui aplikasi Gmail adalah agar tidak terjadi kendala mengenai memori penyimpanan pada perangkat yang digunakan. Dengan begitu tidak ada alasan untuk tidak bisa mengakses untuk penggunaan Google Meet karena kurangnya memori perangkat. Setelah video tutorial tersebut dibagikan kepada guru dan juga siswa terdapat beberapa kendala dalam melakukannya. Oleh karena itu Ia melakukan pendampingan secara langsung kepada guru yang terkendala. Dan untuk siswa dilakukan pengarahan lebih lanjut melalui chat atau video call Whatsapp dikarenakan situasi tidak memungkinkan untuk melakukan secara langsung.

Selain mendampingi guru dalam kegiatan pembelajaran daring, Ia juga membantu dalam pengadministrasian sekolah seperti pengisian buku induk siswa, melengkapi dokumen siswa baru, dan pembuatan RPP serta membantu dalam mempersiapkan materi untuk bahan ajar. Respons dari guru – guru yang didampingi sangat bagus, karena sebelumnya sudah ada keinginan untuk melakukan pembelajaran melalui Google Meet, namun karena keterbatasan kemampuan dan keterampilan dalam menggunakan teknologi, maka hal tersebut belum bisa dilaksanakan. Dengan adanya program kegiatan KKN ini, guru sangat terbantu untuk melakukan kegiatan pembelajaran daring yang lebih variatif dan berharap pembelajaran daring dengan metode blended learning ini dapat berjalan lancar dan kegiatan pembelajaran akan lebih efektif.

(JN)