KKN Tematik UPI 2021: Teknologi Temani Belajar Selama Pandemi Covid-19

Sudah hampir satu tahun lebih penyebaran Covid-19 di Indonesia yang pada akhirnya berdampak pada aspek kehidupan masyarakat, tak terkecuali aspek pendidikan. Setelah kasus Covid-19 menyebar di Indonesia pada awal bulan April 2020, pendidikan mulai mengubah sistem pembelajaran dari tatap muka menjadi tatap maya. Hampir seluruh sekolah dari mulai SD hingga perguruan tinggi melakukan pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran daring. Guru pun harus merancang sedemikian rupa agar pembelajaran tetap dapat berlangsung selama pandemi ini.

Namun jika diamati lebih mendalam pada beberapa sekolah dasar, pembelajaran jarak jauh ini mengalami berbagai kendala ketika sebagian guru yang kurang terampil dalam menggunakan dan mengoperasikan sebuah teknologi digital. Oleh karena itu, tidak sedikit guru yang hanya memberikan tugas tanpa melakukan pembelajaran tatap maya. Pembelajaran seperti itu membuat guru tidak bisa mengawasi secara langsung perilaku peserta didik dan menimbulkan kekhawatiran tugas yang seharusnya dikerjakan peserta didik malah dikerjakan oleh orang tuanya sendiri. Seperti yang terjadi pada guru kelas 2 di SDN 3 Kenanga di daerah Kabupaten Cirebon.

Nurhidayah Rakhmawati salah satu mahasiswa UPI yang sedang melakukan kegiatan KKN Tematik di bidang pendidikan yang dilaksanakan di SDN 3 Kenanga di daerah Kabupaten Cirebon mengawali kegiatan KKN dengan membagikan form survey pada guru kelas 2 dan orang tua siswa mengenai pembelajaran daring yang dilakukan selama Pandemi Covid-19. Dari hasil survei yang telah Nur bagikan, sistem pembelajaran yang guru lakukan selama pembelajaran daring adalah melakukan home visit (kunjungan ke rumah), guru juga membuat video penjelasan materi secara manual dan mengirimkannya pada WhatssApp Group orang tua siswa. Disini guru sudah menggunakan aplikasi atau digital tools jenis messenger yaitu WhatsApp. Namun seringkali pembelajaran hanya dilakukan secara asinkronus dan belum pernah menggunakan aplikasi digital tools jenis web conference atau video meeting platform seperti Google Meet dan Zoom yang dilakukan secara sinkronus.

Melihat kondisi guru yang belum pernah melakukan pembelajaran secara sinkronusselama pembelajaran daring, maka Nur memberikan pendampingan pada guru kelas 2 berupa pelatihan mengenai penggunaan aplikasi Google Meet dalam melakukan pembelajaran daring. Nur memberikan pelatihan yang dilakukan secara langsung atau luring dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat seperti memakai masker dan menjaga jarak. Nur pun membantu dan mendampingi guru dalam membuat media pembelajaran berbasis digital yang berbentuk video animasi sehingga cocok dijadikan media pembelajaran yang menarik untuk peserta didik agar tidak merasa bosan dalam melaksanakan pembelajaran daring. Mendapatkan ilmu baru terkait penggunaan Google Meet dan media pembelajaran berbasis digital yang Nur berikan, guru-guru menjadi senang dan bersemangat dalam mempersiapkan pembelajaran daring untuk tahun ajaran baru ini.

Dengan melihat kondisi ini, literasi penggunaan teknologi sangat diperlukan dalam melakukan pembelajaran daring selama pandemi Covid-19 ini. Maka dari itu seorang guru harus memiliki keterampilan dalam menggunakan dan mengoperasikan teknologi digital guna menunjang keberhasilan pembelajaran daring selama masa pandemi Covid-19. Penggunaan aplikasi Google Meetini diharapkan dapat memudahkan dalam melaksanakan pembelajaran secara daring. Penggunaan media pembelajaran yang berbentuk video animasi pun diharapkan dapat memberikan materi yang menarik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dan materi yang disampaikan akan terasa lebih bermakna bagi siswa.

(JN)