KKN Tematik UPI 2021: Whatsapp Menjadi Alternatif Pembelajaran Daring

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan program rutin yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi di Indonesia sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dan bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi. Universitas Pendidikan Indonesia adalah salah satu perguruan tinggi yang tetap berinovasi menyelenggarakan program KKN di masa pandemi ini dengan tema “Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi dalam Implementasi MBKM pada Masa Pandemi”. Mahasiswa UPI sebagai agent of change haruslah berperan aktif dalam melaksanakan kegiatan KKN ini sebagai upaya penanggulangan dampak covid-19 pada bidang pendidikan.

Pelaksanaan KKN secara daring ini oleh salah satu mahasiswa UPI, yaitu Rizal Fiqri Khoerudin (1808010) dengan dimulai pada tanggal 04 Juli 2021 dengan melakukan analisis kebutuhan serta kendala yang dialami selama pembelajaran jarak jauh di sekolah MI Persis 45 Rahayu. Kendala yang dialami di antaranya, siswa kesulitan mengikuti pembelajaran daring karena kurangnya sarana serta kemampuan siswa dalam pemanfaatan teknologi selain Whatsapp dalam menunjang pembelajaran daring. Selain itu, pendidik kelas VI yang bernama Bapak Ude dan Bapak Roni mengalami kesulitan sarana pendukung pembelajaran daring dan membuat media pembelajaran interaktif bagi siswa dikarenakan kurangnya pemahaman siswa dalam menggunakan media yang lain.

Kondisi pandemi Covid-19 pada akhirnya membuat lembaga pendidikan khususnya pada lembaga Madrasah Ibtidaiyah harus siap dengan pola pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintah dengan penerapan new normal yang mengharuskan pembelajaran secara blended learning, yakni gabungan antara pembelajaran tatap muka dan daring. Dengan membuka kembali pembelajaran tatap muka di sekolah pemerintah memberikan syarat kepada masing-masing lembaga pendidikan untuk memenuhi dan menyediakan selalu baik untuk siswa, guru dan pengurus sekolah yang lainnya dengan protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan, hand sanitizer dan termometer.

Sebagaimana dengan persyaratan yang dikemukakan oleh Kemendikbud juga mengatur pada jumlah maksimal siswa di dalam kelas, untuk tingkat sekolah menengah seperti SMP, SMA sederajat 18 siswa per kelas, untuk tingkat SD maupun MI sama dibatasi 18 siswa per kelas.

Dengan adanya rencana dibukanya kembali pembelajaran tatap muka, maka Madrasah Ibtidaiyah Persis 45 Rahayu melakukan metode pembelajaran blended learning bertatap muka dengan siswa yang dibatasi dan pembelajaran daring melalui Grup Whatsapp. Peraturan ini sudah didiskusikan oleh seluruh pendidik dan kepala sekolah dan disetujui oleh semua pihak baik pendidik, kepala sekolah, staf sekolah maupun orang tua siswa dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tahun 2021-2022.

Pembelajaran blended learning ini dimulai pada tanggal 26 Juli dengan tersedianya segala penunjang protokol kesehatan, mewajibkan siswa memakai masker dan seluruh pendidik telah divaksin agar terhindar dari virus Covid-19 dan lancar dalam pembelajaran. Pembelajaran blended learning ini dimulai pada tanggal 26 Juli dengan tersedianya segala penunjang protokol kesehatan, mewajibkan siswa memakai masker dan seluruh pendidik telah divaksin agar terhindar dari virus Covid-19 dan lancar dalam pembelajaran.

Salah satu alasan diadakannya pembelajaran blended learning karena didaerah siswa Madrasah Ibtidaiyah Persis 45 Rahayu belum meratanya akses internet untuk memadai siswa dalam menjalankan daring sepenuhnya. Oleh karena itu, untuk penguatan pembelajaran diadakannya tatap muka dengan siswa yang dibatasi dan dibagi shift per jam. Untuk shift pertama mulai dari pukul 07.30-08.30 dan untuk shift kedua mulai dari 09.30-10.30. pembagian siswanya sesuai dengan genjer seperti siswa laki-laki pada shift pertama dan siswa perempuan shift kedua, pelaksanaannya diganti setiap minggunya untuk shift ini. Pembelajaran blended learning ini menjadi solusi atas Madrasah Ibtidaiyah Persis 45 Rahayu.

Pada saat pelaksanaan KKN Tematik UPI dimulai dengan kepala sekolah mengharapkan peserta KKN Tematik dapat memberikan kontribusi atau bantuan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di madrasah.

Maka langkah yang diambil Rizal dalam pelaksanaan kegiatan KKN-T kali ini yang dapat membantu tenaga pendidik dan tenaga administrasi sekolah dengan membantu membuat RPP satu lembar, media Power Point untuk pembelajaran Tema 1 kelas VI dan RPP satu lembar untuk pelajaran PJOK masing-masing RPP dibuat untuk menunjang satu semeter ganjil sebagaimana permintaan oleh kedua pendidik kelas VI. Rizal juga membantu merapikan data ruang kelas, data siswa lima tahun terakhir dan data guru yang mengajar.

Mahasiswa juga ikut membimbing pembelajaran baik untuk siswa dan orang tua dalam grup Whatsapp untuk siswa dan grup Whatsapp untuk orang tua. Semoga dengan adanya KKN-T UPI ini dapat bermanfaat bagi Madrasah Ibtidaiyah Persis 45 Rahayu.