Kultur dalam Pendidikan

Bandung, UPI

Sebanyak 167 orang peserta dari kalangan akademisi, seperti guru, mahasiswa, dan dosen mengikuti Seminar Nasional dengan tema “Kultur dalam Pendidikan, Menumbuhkan Kesadaran Budaya pada Pendidik”yang diselenggarakan oleh Program Studi Psikologi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (SPs UPI ) di Ruang Auditorium SPs UPI, Kamis (1/3/2018). Seminar dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd.

Hadir sebagai narasumber diantaranya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Prof. Dr. Muhajir Effendi, M.A.P., yang diwakili oleh Kepala Staf Ahli Bidang Inovasi dan Daya Saing Kemendikbud RI Ir. Ananto Kusuma Seta, M.Sc, Ph.D., Associate Prof Kiyomi Banda dari SANNO University, Tokyo, Jepang, Ketua Prodi Pendidikan Anak Usia Dini SPs UPI Vina Adriany. M.Ed, Ph.D., dan Ketua Prodi Psikologi Pendidikan SPs UPI Dr. Tina Hayati Dahlan, S.Psi., M.Pd.Psi.

Dalam kesempatan pertama, Kepala Staf Ahli Bidang Inovasi dan Daya Saing Kemendikbud RI Ir. Ananto Kusuma Seta, M.Sc., Ph.D., dalam paparannya tentang Pendidikan Berbasis Budaya menjelaskan mengenai keterkaitan budaya dan pendidikan, serta apa saja obyek kemajuan budaya dan implementasinya. Dijelaskan pula bagaimana menghadirkan joyful and deep learning environment pada intra-curriculum, co-curriculum, dan extra-curriculum, sebagai upaya dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi sejak dini, serta mengungkapkan gagasannya tentang bagaimana menghadirkan guru abad 21 dengan pedagogi yang mencerahkan.

Sementara itu, Associate Prof Kiyomi Banda dari SANNO University, Tokyo, Jepang, menjelaskan topik tentang Culture Psychology in Education, yaitu bercerita tentang aspek-aspek psikologis warga negara Jepang dalam budaya Jepang. Dipaparkan pula hasil-hasil penelitian komparatif pendidikan dalam budaya Jepang dan budaya Amerika Serikat, yang menggambarkan bagaimana budaya suatu bangsa dapat memengaruhi cara ibu mendidik anaknya dan bagaimana anak merespon bimbingan orangtuanya, yang selanjutnya akan memengaruhi kemajuan suatu bangsa.

Bias dan Kesetaraan Gender dalam Pendidikan menjadi materi yang dipaparkan oleh Ketua Prodi Pendidikan Anak Usia Dini SPs UPI Vina Adriany. M.Ed, Ph.D., dijelaskannya bahwa dalam pendidikan masih banyak ditemukan bias gender dan kurang memperhatikan kesetaraan gender. Lebih lanjut dikatakan,”Saat ini gambar-gambar dalam buku teks dan poster-poster di TK masih mengkotak-kotakkan profesi yang sesuai untuk laki-laki dan perempuan, sudah saatnya kita melakukan perubahan, oleh karena itu diperlukan gagasan tentang apa saja yang harus dilakukan untuk mewujudkan kesetaraan gender dalam pendidikan.

Dalam kesempatan yang sama, Prodi Psikologi Pendidikan SPs UPI Dr. Tina Hayati Dahlan, S.Psi., M.Pd.Psi., menjelaskan tentang Peran Kultur Keluarga dalam Pendidikan, materi ini seharusnya disajikan oleh Dekan Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Dr. Hj. Hendriati Agustiani, M.Si., yang berhalangan hadir. Dr. Tina menjelaskan bagaimana nilai keluarga dapat memengaruhi tumbuh kembang anak, cara belajar anak, dan bagaimana anak berfungsi di masyarakat dari generasi ke generasi, serta bagaimana nilai keluarga terbangun, apa saja nilai mendidik anak, dan kekuatan keluarga. Orang tua perlu melakukan apa yang dinyatakan Ki Hajar Dewantara, yakni, ing ngarsa sung tulada (di depan memberi contoh), ing madya mangun karsa (di tengah memberi semangat), tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan). (husna.2018/dodiangga)